Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Jumaat, Mac 22, 2013

YESUS MENGUBAH KEKALAHAN MENJADI KEMENANGAN


(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan V Prapaskah – Sabtu, 23 Maret 2013)

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi beberapa di antara mereka pergi kepada orang-orang Farisi dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata, “Apa yang harus kita lakukan? Sebab Orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita. Tetapi salah seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

Karena itu Yesus tidak tampil lagi di depan umum di antara orang-orang Yahudi, tetapi Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.

Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Aka datang jugakah Ia ke pesta?” (Yoh 11:45-56)

Bacaan Pertama: Yeh 37:21-28; Mazmur Tanggapan: Yer 31:10-13

“Apa yang harus kita lakukan? Sebab Orang itu membuat banyak mukjizat” (Yoh 11:47).

Sungguh sulit bagi kita untuk bersikap masa bodoh untuk waktu yang cukup lama apabila kita berada dalam kehadiran Allah. Kita (anda dan saya) harus – mau tidak mau – membuat pilihan, apakah menerima Dia atau menolak Dia, mengikut Dia atau meninggalkan Dia. Dengan demikian, apakah yang mengherankan, apakah yang harus membuat kita terkejut apabila melihat Yesus semakin terjerat dalam konflik yang semakin meningkat dengan para pemuka agama Yahudi sehubungan dengan klaim-Nya, tidak hanya bahwa Dia adalah sang Mesias, namun juga bahwa Dia setara dengan Allah?

Ketika berita tentang Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah dimakamkan selama tiga hari itu menyebar dengan demikian cepat dari Betania ke Yerusalem, maka kota itu menjadi gempar/heboh. Para pemuka agama Yahudi menyadari bahwa mereka tidak lagi dapat tinggal diam. Dengan demikian, gara-gara rasa takut dan kecemburuan, mereka mengambil keputusan untuk “menghabiskan” Yesus sekali dan selama-lamanya. Apabila mereka memperkenankan Yesus untuk melanjutkan membuat berbagai mukjizat dan tanda heran, mereka pikir tentunya seluruh Israel akan membuat Yesus menjadi raja mereka. Hal sedemikian tentunya akan menggiring seluruh bangsa Israel ke dalam situasi konflik dengan pasukan pendudukan Romawi. Oleh karena itu kelihatannya perlulah bagi mereka untuk menghentikan Yesus sebelum terlambat.

Yesus bukanlah seorang “bonek” yang senang mencari-cari bahaya, tetapi Dia juga tidak akan melarikan diri situasi berbahaya bilamana ketaatan kepada Bapa-Nya menuntut-Nya untuk berdiri teguh. Semua hal telah mencapai suatu titik krisis, dan Yesus memutuskan untuk mengundurkan diri untuk sementara waktu sampai tibanya perayaan Paskah. Pada saat itulah Dia akan memasuki kota Yerusalem untuk menghadapi para lawan-Nya secara langsung dan menyelesaikan misi Bapa-Nya pada kayu salib di Kalvari.

Besok adalah HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN, awal dari Pekan Suci. Selama Pekan Suci ini kita akan melihat/mendengar dosa dan kegelapan pada titiknya yang paling buruk selagi Yesus menyiapkan diri untuk memasuki konfliknya yang final dengan dosa dan kegelapan tersebut. Pada Pekan Suci ini pula kita juga akan melihat Yesus mengubah kekalahan menjadi kemenangan selagi Dia dengan sukarela dan penuh keikhlasan memanggul salib-Nya guna mengalahkan dosa dan maut, demi penebusan kita manusia.

Pada Pekan terakhir masa Prapaskah ini, marilah kita tidak melupakan pesan Prapaskah: Rahmat dan pertolongan Allah akan tetap ada walaupun dalam momen-momen paling gelap dari tragedi, dosa dan keputusasaan. Sepanjang perjalanan kita dengan Tuhan, kita dapat mengharapkan bagian kita sehubungan dengan tantangan-tantangan dan oposisi. Untuk berdiri teguh demi kebenaran, membela hak-hak azasi manusia, berpegang teguh pada hukum dan nilai-nilai moral, tidak membuat tafsiran yang mengada-ada atas pesan Injil – semua ini membutuhkan keberanian. Kabar baiknya adalah, bahwa Allah tidak akan membiarkan kita untuk menghadapi sendiri tantangan-tantangan ini. Dia memberikan kepada kita kekuatan-Nya dan keberanian-Nya sendiri agar kita mengikut Dia dengan setia dan memberikan kesaksian tentang kebenaran dengan berani.

DOA: Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku sukacita dan ketetapan hati selagi aku berupaya untuk mengikuti-Mu sebagai seorang murid yang setia. Terima kasih, ya Tuhan. Terpujilah nama-Mu selama-lamanya. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan