Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Isnin, Jun 24, 2013

EVANGELISASI MENUNTUT ADANYA BIMBINGAN ROH KUDUS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XII – Selasa, 25 Juni 2013)
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sempit, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Mat 7:6,12-14)

Bacaan Pertama: Kej 13:2,5-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-5

Menjelang kedatangan milenium ketiga, almarhum Paus Yohanes Paulus II menyerukan umat Katolik agar milenium yang baru ini merupakan saatnya untuk kegiatan evangelisasi. Namun demikian, sampai hari ini masih banyak saja dari kita yang merasa ragu untuk mensyeringkan iman kita karena takut apa yang dipikirkan orang lain – dan karena kita merasa belum dipersiapkan untuk kegiatan evangelisasi ini. Memang benar bahwa evangelisasi memerlukan hikmat-kebijaksanaan. Yesus mengatakan kepada para murid-Nya untuk berhati-hati agar tidak memberikan “mutiara-mutiara” kepada “babi-babi” (Mat 7:6) bilamana mereka pergi ke luar untuk mewartakan Injil. Dengan kata-kata ini, Yesus tidak berkata bahwa orang-orang tidak lebih baik ketimbang babi-babi. Yang dimaksudkan oleh Yesus adalah agar kita memilih dengan bijaksana saat-saat kapan kita mengkomunikasikan Injil kepada orang-orang lain.

Seperti juga hal-hal lainnya yang diajarkan Yesus, evangelisasi menuntut adanya bimbingan Roh Kudus. Apabila kita mencoba untuk mensyeringkan iman kita dengan orang-orang lain, memang crucial kalau kita terbuka bagi apa yang diinginkan oleh Roh Kudus untuk kita lakukan. Roh Kudus mengetahui benar keadaan hati setiap orang. Roh Kudus mengetahui siapa saja yang sudah siap untuk mendengar Injil dan siapa saja yang belum siap. Bilamana kita mencoba untuk menjelaskan iman kita kepada orang-orang lain yang belum siap, maka upaya-upaya kita tersebut dapat menjadi seperti bumerang, malah memprovokasi mereka untuk menolak “mutiara-mutiara” Injil.

Kita melihat ilustrasi yang sangat jelas dari hal ini dalam “Kisah para Rasul”. Melihat kuasa yang ada dalam diri Paulus ketika mewartakan Injil, putera-putera Imam Kepala Skewa mencoba untuk menggunakan nama Yesus juga. Namun karena mereka tidak mempunyai Roh Kudus dalam diri mereka, maka akibatnya adalah kekacauan. Roh-roh jahat menerpa, menguasai dan mengalahkan mereka (Kis 19:11-16).

Apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus, maka Dia akan membimbing kita dan menunjukkan kepada kita apa yang seharusnya kita katakan dan apa yang harus kita lakukan. Dengan demikian kita dibebaskan dari beban berat. Kita tidak perlu merasa susah tentang apa yang harus kita katakan atau kapan harus mengatakannya. Yang kita perlukan adalah berdoa memohon bimbingan Roh Kudus. Sesungguhnya lebih banyak yang dapat dicapai dalam satu jam doa daripada yang kita dapat harapkan untuk dicapai dalam satu minggu evangelisasi tanpa doa. Itulah gambarannya betapa dalamnya Allah ingin menarik orang-orang untuk hidup dalam iman kepada-Nya. Oleh karena itu marilah kita meng-komit diri kita supaya berdoa dalam segala hal, teristimewa menyangkut karya di mana kita mensyeringkan iman kita dengan orang-orang lain.

DOA: Tuhan Yesus, kami mohon kepada-Mu agar Engkau mau melepaskan suatu banjir penginjilan di seluruh dunia. Penuhilah diri semua orang Kristiani di mana saja mereka berada dengan Roh Kudus-Mu, agar kami semua dapat menjadi terbuka bagi bimbingan dan ketaatan terhadap dorongan-dorongan-Nya. Semoga dalam milenium ketiga ini banyak jiwa dapat diubah oleh kuasa Injil. Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan