Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Selasa, Jun 25, 2013

YESUS ADALAH TUMPUAN HIDUP KITA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XII – Rabu, 26 Juni 2013)

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (Mat 7:15-20)

Bacaan Pertama: Kej 15:1-12,17-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 105:1-4,6-9

Siapa sih yang tidak ingin mampu memberikan segalanya kepada Allah sebagai tanda terima kasih penuh syukur untuk segala hal yang dilakukan-Nya bagi kita? Akan tetapi, apabila kita memeriksa hidup kita, kita temukan dalam diri kita kelemahan-kelemahan karakter, pola-pola dosa, ketidakmampuan untuk mengasihi seperti Tuhan mengasihi. Bilamana kita membaca kata-kata dalam Kitab Suci seperti ini, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat 7:16), maka mudah bagi kita untuk menjadi ciut-hati atau berketetapan hati untuk mencoba lebih keras lagi guna menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Akan tetapi, kedua pendekatan itu tidak membantu.

Yesus menawarkan sebuah jalan yang lebih baik ketika Dia berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Hidup yang penuh kasih dan penuh kemurahan hati tidak datang sekadar dari upaya untuk mencoba lebih keras lagi namun mengalir dari relasi kita dengan Yesus dan keterbukaan kita terhadap karya Roh Kudus. Kita menghasilkan buah ilahi, artinya kita mencerminkan karakter Allah apabila kita bertumpu pada fondasi yang adalah Putera-Nya, Yesus Kristus. Kita menghasilkan buah Roh (Gal 5:22,23) jika kita memberikan ruangan untuk Roh Kudus membangun hidup-Nya dalam diri kita.

Kita tidak dapat membereskan kelemahan-kelemahan kita atau menghasilkan buah-buah kehidupan Allah berdasarkan kekuatan kita sendiri. Apabila kita melihat kelemahan-kelemahan dalam diri kita, maka pertama-tama baiklah kita pergi menghadap Tuhan yang tinggal dalam kita melalui pembaptisan dan memohon kepada-Nya agar kita berakar lebih dalam lagi dalam Dia. Hanya Dia yang berurusan dengan segala dosa dan kelemahan dengan mencurahkan darah-Nya dapat berurusan dengan dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan kita. Hanya salib Kristus yang dapat menjadi senjata ampuh untuk mengatasi kegelapan hati kita. Tentu kita harus taat kepada Allah dan mengatakan “tidak” kepada kecenderungan kita untuk berdosa. Kita harus senantiasa melawan berbagai dorongan batiniah yang bersifat negatif, namun kita harus belajar melakukan perlawanan ini dengan kuasa Allah, bukannya dengan menggunakan kekuatan sendiri.

Oleh karena itu, pada awal setiap hari, marilah kita menguduskan hidup kita kepada Allah, menyetujui pekerjaan-Nya dalam diri kita. Jika kita memperkenankan hidup allah mengalir di dalam dan melalui diri kita, maka sikap-sikap dan tindakan-tindakan kita akan diarahkan kepada jalan yang benar. Lalu, melalui sutu persatuan yang intim dengan Tuhan, kita akan menghasilkan buah sesuai dengan panggilan-Nya kepada kita.

DOA: Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Aku datang kepada-Mu dengan tangan hampa dan penuh kerinduan untuk menerima hidup-Mu sendiri. Aku percaya bahwa Engkau ingin menjadi “pokok anggur” bagi diriku, memegang aku erat-erat, memberi asupan makanan kepadaku, memampukan aku untuk berbuah. Aku ingin berdiam dalam Engkau, karena Aku tahu tanpa Engkau aku tidak dapat berbuat apa-apa. Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan