Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Isnin, Ogos 31, 2015

ALLAH SUNGGUH INGIN BEKERJA DALAM HIDUP KITA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXII – Selasa, 1 September 2015) 
James_Tissot_Healing_Of_A_Demoniac_in_the_Synagague_400
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Apakah engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus membentaknya, “Diam, keluarlah dari dia!” Setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari dia dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Lalu tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu. (Luk 4:31-37)

Bacaan Pertama: 1 Tes 5:1-6,9-11; Mazmur Tanggapan: Mzm 27:1,4,13-14
Pelayanan Yesus menyangkut baik pengajaran dan juga peragaan kuat-kuasa-Nya. Yesus mewartakan kebenaran sehingga dengan demikian kita dapat mulai memahami-Nya dan misi-Nya. Yesus juga memperagakan kuat-kuasa-Nya (bukan untuk pamer) sehingga dengan demikian kita mempunyai bukti yang berwujud bahwa Allah sungguh ingin bekerja dalam hidup kita guna membebaskan kita dari dosa, sakit-penyakit, dan kematian/maut. Kasih Yesus sungguh mencakup segenap aspek hidup kita. Dia ingin agar kita melihat kuat-kuasa-Nya dimanifestasikan dengan cara-cara yang sangat riil dan praktis!
Orang-orang Kapernaum sungguh dibuat takjub dan terkesima oleh otoritas yang dimiliki Yesus, baik dalam ucapan kata-kata maupun tindakan-tindakan-Nya (Luk 4:32,36). Marilah kita membayangkan seakan kita adalah penduduk Kapernaum yang hadir mendengarkan khotbah Yesus yang menawan hati. Yesus berbicara dengan kuat-kuasa yang mampu menarik orang-orang untuk datang kepada-Nya dan merasa bahwa mereka dapat mempercayai-Nya. Ketika Yesus menghardik dan mengusir roh jahat itu, kata-kata yang diucapkan-Nya sungguh memiliki otoritas guna memaksa roh-roh jahat tersebut pergi dari orang yang dirasukinya. Mengapa Yesus memiliki otoritas sedemikian? Dari mana datangnya otoritas tersebut? Sepanjang Injilnya, Lukas menekankan ketergantungan Yesus kepada Bapa dalam doa-doa-Nya, dan keterbukaan-Nya bagi kuat-kuasa Roh Kudus. Karena disposisi-Nya yang penuh kerendahan hati, Yesus mampu untuk menjadi saluran sempurna dari kuat-kuasa Allah untuk menyelamatkan.
ROHHULKUDUS
Karena Yesus telah mencurahkan Roh-Nya ke dalam hati kita, maka kita pun dapat mengenal otoritas atas dosa dan kegelapan. Kita dapat mengenal kuat-kuasa dari kata-kata Yesus guna memperlunak hati kita dan membuat kita menjadi saluran-saluran rahmat-Nya bagi orang-orang lain. Selagi kita tetap berada dekat Yesus melalui doa dan ketaatan yang penuh kerendahan hati, maka kita memperkenankan Roh Kudus untuk membentuk karakter Kristus sendiri dalam diri kita. Kita dapat menjadi serupa dengan Yesus dan melakukan hal-hal sama seperti yang telah dilakukan-Nya (lihat Yoh 14:12)! “Kisah para Rasul” berisikan cerita-cerita para murid Yesus yang terdiri dari orang-orang yang biasa-biasa saja, yang mampu melakukan hal-hal luarbiasa karena iman mereka kepada Yesus dan hasrat mereka untuk menyebar-luaskan Injil-Nya.

Allah hanya meminta kita supaya menyerahkan hidup kita kepada Putera-Nya dan dengan rendah hati memperkenankan Roh Kudus bekerja melalui diri kita. Dengan demikian Ia dapat mencurahkan kuat-kuasa-Nya ke dalam diri kita sehingga dengan demikian kita dapat mengalami otoritas-Nya dalam hidup kita dan mendatangkan sukacita dan hidup yang sama kepada orang-orang lain. Ia ingin melakukan hal ini bagi kita semua.
DOA: Tuhan Yesus, kami bergembira dalam otoritas yang Kaumiliki dan kami kagum atas hasrat-Mu untuk memberikan otoritas yang sama kepada kami melalui Roh Kudus-Mu. Tolonglah kami agar dapat tetap rendah hati setiap hari selagi kami belajar menjadi lebih dekat lagi dengan-Mu. Yesus, kami bertekad untuk menjadi murid-murid-Mu yang setia. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 4:31-37), bacalah tulisan yang berjudul “YESUS VS IBLIS DAN ROH-ROH JAHAT” (bacaan tanggal 1-9-15) dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-09 PERMENUNGAN ALKITABIAH SEPTEMBER 2015. 
Cilandak, 30 Agustus 2014 [HARI MINGGU BIASA XXII] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Khamis, Ogos 27, 2015

ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK MELAKUKAN APA YANG KUDUS

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Peringatan S. Augustinus, Uskup-Pujangga Gereja – Jumat, 28 Agustus 2015) 
585500735_fb087c9f1e_z
Akhirnya, Saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Karena inilah kehendak Allah: Pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi istrimu sendiri dan hidup di dalam kekudusan dan kehormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh bangsa-bangsa yang mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan merugikan saudara seimannya atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepada. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Karena itu, siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. (1 Tes 4:1-8) 

Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2,5-6,10-12; Bacaan Injil: Mat 25:1-13
Kebanyakan orang, setelah menemukan suatu jalan kehidupan yang baru dan yang telah diperbaiki – suatu jalan yang lebih masuk akal dan dapat membuat mereka menjadi lebih berbahagia – paling sedikit akan mencoba untuk berubah dan melakukan segala sesuatu dengan menggunakan metode baru, teristimewa kalau hal tersebut juga menghasilkan penghematan dalam waktu dan uang. Bagaimana kalau kita menemukan bahwa ketidaksetiaan menyebabkan ketidakbahagiaan, perceraian, anak-anak tanpa ayah, penyakit, dan bahkan kematian? Bagaimana pula jika kita menyadari bahwa ketidaksetiaan kepada pasangan hidup kita dapat sangat mahal biayanya, khususnya kalau kita berbicara mengenai berbagai biaya di bidang hukum, kesehatan dlsb. Dengan demikian bukankah lebih bijak untuk memilih jalan hidup baru dan diperbaiki, yang ditawarkan Yesus sekitar 2.000 tahun lalu?
Keputusan-keputusan yang didasarkan pada garis pemikiran seperti ini dapat menjadi titik awal yang baik, namun tidak cukup. Sebenarnya, sekadar membaca Kitab Suci dan percaya kepada Yesus juga tidak cukup. Mengapa? Karena sekali kita mengetahui tentang rencana Allah dan hukum-Nya bagi hidup kita, maka kita perlu memohon kepada Roh Kudus agar supaya memberikan kepada kita kuat-kuasa untuk mentaati perintah-perintah Allah. Yesus membuat jelas bahwa Dia tidak datang ke dunia untuk menghapuskan hukum dan para nabi, melainkan untuk menggenapi semua itu (Mat 5:17-20). Penggenapan tersebut datang selagi Roh-Nya datang untuk menuliskan Hukum Allah di hati kita (Yer 31:33-34).
DOA LAGI
Apakah orang Kristiani harus sedemikian sempurnanya? Tidak, tetapi kita harus berjuang keras untuk hidup untuk Yesus dan melalui Yesus, dan hal ini berarti mengikuti perintah-perintah-Nya – termasuk seruan-Nya agar kita hidup murni. Kita telah menerima Roh Kudus guna memberdayakan kita untuk taat kepada Allah . Demikian pula Roh yang sama diberikan kepada kita untuk melayani belas kasih Allah dan penyembuhan-Nya pada saat kita jatuh. Yang diminta oleh Allah hanyalah bahwa kita tetap dekat pada-Nya pada saat-saat penuh godaan, dan sekalipun kita jatuh, kita harus cepat-cepat berlari kepada-Nya dan mengakui dosa-dosa kita.

Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa seksualitas adalah sesuatu yang suci. Melalui hal itu, pasutri-pasutri mengungkapkan cinta kasih mereka dan bertumbuh dalam persatuan satu sama lain. Hubungan seksual di luar perkawinan dilarang oleh Allah. Mengapa? Karena ada cara yang lebih baik – suatu cara yang tidak akan menyakiti kita. Allah memberikan kepada kita hukum-hukum guna membangun kehidupan kita, bukan kehidupan-Nya. Tugas kita adalah untuk memperdalam iman kita kepada Yesus dan membuka hati kita bagi Roh-Nya. Marilah kita (anda dan saya) selalu meminta bimbingan dari Roh Kudus selagi kita berjuang untuk mengikuti jejak Kristus setiap hari.
DOA: Roh Kudus Allah, aku mengasihi Engkau dan bertobat serta mohon ampun karena seringkali mengkompromikan standar-standar yang telah Kautetapkan. Salibkanlah nafsu-nafsu tak beraturan dan hal-hal buruk lainnya dalam diriku. Aku sungguh mengasihi Engkau dan rindu untuk hidup dalam kemurnian-Mu. Amin.
Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Mat 25:1-13), bacalah tulisan yang berjudul “BERJAGA-JAGA DALAM MENANTIKAN KEDATANGAN-NYA” (bacaan tanggal 28-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
Cilandak, 24 Agustus 2015 [Pesta S. Bartolomeus, Rasul] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Rabu, Ogos 26, 2015

MENGENANG YESUS, MONIKA DAN SANG JANDA DARI NAIN

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Monika – Kamis, 27 Agustus 2015)
Widow_Of_Nain_Russian_Icon
Segera setelah itu Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata, “Hai anak muda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Orang itu pun bangun dan duduk serta mulai berkata-kata, lalu Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya.” Lalu tersebarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. (Luk 7:11-17) 

Bacaan Pertama: 1 Tes 3:7-13; Mazmur Tanggapan: 90:3-2,12-14,17
“Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan” (Luk 7:13).
Sebagai seorang pribadi dengan latar belakang profesi sebagai seorang dokter/tabib, Santo Lukas tentunya adalah seorang pribadi yang sangat sensitif terhadap penderitaan sesama manusia. Itulah sebabnya mengapa Lukas memberi lebih banyak perhatian pada keadaan menyedihkan dari sang janda yang baru kehilangan anak laki-lakinya yang adalah seorang anak tunggal, daripada mukjizat Yesus membangkitkan anak laki-laki tersebut.
Anak laki-laki tunggal dari janda itu mati dalam usia muda. Pada waktu itu tidak ada pensiun untuk para janda, tidak ada asuransi jiwa, tidak ada santunan dalam rangka kesejahteraan sosial, dan tidak ada pekerjaan yang menarik bagi pada perempuan. Kehidupan dapat menjadi sangat berat dan keras bagi seorang janda yang berumur  separuh baya. Yesus cepat sekali menyadari tragedi situasinya. Lukas mencatat singkat: “Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Dia berkata kepada janda itu untuk tidak menangis. Lalu Yesus memberikan kehidupan kepada orang muda tersebut, anak satu-satunya dari sang janda (lihat Luk 7:13 dsj.).
monica and augustine - 02
Apa sebenarnya pesan dari Injil hari ini? Tentunya berkaitan dengan bela rasa dan penuh-pengertian Yesus terhadap seorang pribadi manusia yang sangat membutuhkan pertolongan, walaupun tidak diungkapkan dengan kata-kata. Dengan demikian, bagi sang janda, realitas dari kasih Allah tidak pernah lagi sekadar teori.

Seperti sang janda dari Nain itu, Santa Monika yang kita peringati pada hari ini, sungguh mengalami kasih Allah itu secara riil. Yesus berkata kepada  janda itu untuk tidak menangis (Luk 7:13). Lalu Yesus memberikan kehidupan kepada orang muda tersebut, anak satu-satunya dari sang janda. Dalam keheningan doa-doa penuh air mata dari Monika yang memohon agar jiwa Augustinus diselamatkan, kiranya Tuhan Yesus pun berkata kepadanya,“Jangan menangis!”  Hati Tuhan pun tergerak oleh belas kasihan (Luk 7:13). Rahmat-Nya bekerja, dan kita pun mempunyai salah seorang kudus besar tokoh Gereja yang dihormati juga oleh saudari-saudara kita Kristiani yang Protestan.
DOA: Bapa surgawi, Allah Yang Mahapengasih, kuduslah nama-Mu. Engkau adalah Penghibur orang yang berdukacita. Dengan penuh belaskasihan Engkau sudah menerima ungkapan kasih dan air mata Santa Monika demi bertobat puteranya, Santo Augustinus dari Hippo. Terinspirasi oleh dua orang kudus itu, perkenankanlah kami menangisi segala dosa kami  dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Kami berdoa demikian dalam nama Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (1 Tes 3:7-13), bacalah tulisan yang berjudul “SEMANGAT SEORANG MISIONARIS SEJATI” dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015.   
Cilandak, 23 Agustus 2015 [HARI MINGGU BIASA XXI] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Isnin, Ogos 24, 2015

KASIH KRISTUSLAH YANG MENDORONG PAULUS

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXI – Rabu, 26 Agustus 2015) 
ST. PAUL - 020
Sebab kamu masih ingat, Saudara-saudara, akan usaha dan jerih payah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Kamulah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu yang percaya. Kamu tahu, betapa kami, seperti bapak terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliann-Nya.

Karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi – dan memang sungguh-sungguh demikian – sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. (1Tes 2:9-13) 
Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-12; Bacaan Injil: Mat 23:27-32 
“Kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi – dan memang sungguh-sungguh demikian – sebagai firman Allah”  (1Tes 2:13).
Apakah yang memotivasi Paulus untuk bekerja tanpa lelah mewartakan Injil? Tentunya bukan demi keuntungan pribadi bagi dirinya! Oleh karena itu, agar tidak membebani orang-orang lain, maka Paulus mendukung dirinya dan para misionaris lainnya dalam hal keuangan lewat bekerja dengan tangan-tangannya sendiri sebagai seorang pembuat tenda. Kita dapat membayangkan bagaimana Paulus berkhotbah dengan semangat yang berkobar-kobar oleh kuasa Roh Kudus dengan tangan dan jari-jari kasar karena kerja kerasnya yang dengan mudah terlihat oleh para pendengarnya.
Seandainya Paulus bekerja demi ambisi pribadi dan kemashyuran nama, sangat mungkinlah dengan cepat dia meninggalkan pekerjaan misionernya. Akan tetapi ada “sesuatu yang lebih dalam” sedang terjadi, dan itulah sebabnya mengapa pesan Paulus sangat mengesankan orang-orang di mana saja dia berkhotbah. Ada orang-orang yang menerima pewartaan Injil Paulus dengan keterbukaan hati dan pikiran, sementara ada juga orang-orang yang bereaksi keras terhadap pewartaannya. Tidak jarang Paulus harus lari dari kota yang satu dan pergi ke kota yang lain karena ancaman-ancaman riil atas dirinya.
SALIB KRISTUS - 678
Dengan demikian, apakah sebenarnya yang memotivasi Paulus untuk menanggung risiko ancaman terhadap hidupnya sendiri demi Injil Yesus Kristus? …… Kasih Kristus telah menangkap hatinya dan kasih ini begitu menular … tak terbendung, tak dapat dipegang untuk dirinya sendiri (lihat 2Kor 5:14; Kitab Suci Vulgata:Caritas enim Christi urget nos). Injil – bahkan  seluruh Kitab Suci – sesungguhnya adalah surat cinta Allah kepada dunia. Kitab Suci adalah Sabda hidup yang mengungkapkan belas kasih dan penyelamatan Allah yang tanpa batas. Ini adalah karunia atau anugerah yang sungguh luarbiasa. Namun demikian ada begitu banyak orang di sekeliling kita yang tidak pernah  mendengar Injil atau telah menerima penjelasan tentang Injil itu. Kita tidak pernah mengetahui bahwa mungkin saja kita merupakan saluran satu-satunya bagi mereka untuk mendengar Kabar Baik Yesus Kristus dan kasih-Nya yang menebus.

Kita adalah duta-duta Yesus Kristus (lihat 2 Kor 5:20). Kita adalah tangan-tangan-Nya dan kaki-kaki-Nya, mata-Nya dan telinga-Nya bagi dunia. Kemungkinan besar kita belum/tidak pernah belajar teologi atau ahli dalam hal-ikhwal Kitab Suci, namun kepada kita telah diberikan karunia yang luarbiasa, yaitu sabda Allah sendiri. Barangkali sepatah kata sederhana atau kesaksian sederhana atau sebuah undangan kepada orang lain untuk menghadiri pertemuan pendalaman Kitab Suci atau persekutuan doa merupakan satu-satunya yang diperlukan untuk menyulut percikan iman dalam diri orang lain.
Apa yang biasanya menahan diri kita untuk berbagi (syering) dengan orang-orang lain adalah rasa takut. Barangkali saja mereka akan merasa terganggu atau tidak menyukai testimoni kita. Doa dan kasih adalah penyembuhan Allah. Selagi kita mengasihi orang lain, maka akan timbul keinginan dalam diri kita untuk berbagi dengan mereka kasih dan sukacita yang kita miliki dalam Kristus. Kasih senantiasa mencmukan suatu jalan untuk mencapai hati dari orang yang kita kasihi.
DOA: Tuhan Yesus, aku mohon kepada-Mu agar dianugerahi sukacita dan keberanian untuk berbagi sabda-Mu dengan orang-orang lain. Amin.
Catatan: Untuk memperdalam Bacaan Injil hari ini (Mat 23:27-32), bacalah tulisan yang berjudul “SAMA SEPERTI KUBURAN YANG DICAT PUTIH” (bacaan tanggal 26-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 28-8-13 dalam situs/blog PAX ET BONUM) 
Cilandak, 23 Agustus 2015 [HARI MINGGU BIASA XXI] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

BERSIH DI DALAM

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXI – Selasa, 25 Agustus 2015)
Keluarga Besar Fransiskan dan khusus OFS: Peringatan/Pesta S. Ludovikus IX, Raja – OFS (Orang Kudus Pelindung laki-laki  dari OFS)
YESUS SEORANG PEMIMPIN YANG TEGAS
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu memberi persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin pemimpin buta, nyamuk kamu saring dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

Celakalah kamu, hai ahli-hali Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. (Mat 23:23-26) 
Bacaan Pertama: 1 Tes 2:1-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 139:1-6
Bacaan Injil hari ini memuat dua cercaan Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sehubungan dengan kemunafikan mereka. Pertama-tama Yesus menyerang ajaran para tokoh/pemuka agama Yahudi ini: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu memberi persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Mat 23:23). Hal-hal yang kecil-kecil diikuti dengan teliti dan ketat, sementara hal-hal yang yang lebih penting seperti keadilan dan belas kasih diabaikan! Yesus lalu menambahkan sebuah contoh yang memang terdengar keras: “Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu saring dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan” (Mat 23:24).
LEGALISME dapat menyesatkan dan menjerumuskan orang ke dalam detil-detil kecil sehingga orang lupa menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang paling penting: pertanyaan-pertanyaan tentang kewajaran, keadilan, kesopanan, kasih. Tidak ada hukum apa pun harus membuat kita bersikap dan berperilaku tidak adil atau melawan keadilan.
Cercaan kedua adalah sehubungan dengan tindakan pembersihan dan pembasuhan seremonial secara tradisional seturut tradisi dan hukum Yahudi. Yesus tidak menyalahkan tindakan-tindakan seremonial ini. Yang dicerca-Nya adalah ekstrimisme dengan mana mereka kadang-kadang mentaati hal tersebut tanpa banyak acuan terhadap makna dan simbolisme semua itu. Cawan, pinggan, ini adalah metafora dari pribadi orangnya. Cercaan keras Yesus ditujukan kepada sikap dan perilaku yang lebih mementingkan “kebenaran-tepat” atau  ketepatan (Inggris: correctness) yang bersifat eksternal tanpa banyak memikirkan disposisi batiniah yang mau dilambangkan dan diwujudkannya.
CELAKALAH ENGKAU KATA YESUS
Yesus bersabda: “…, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih” (Mat 23:26). Tentunya, yang dimaksudkan oleh Yesus, adalah bahwa bila disposisi batiniah kita baik, utuh, sungguh Kristiani dan berorientasi pada Injil Yesus Kristus, maka bagian luar kita yang kelihatan oleh orang lain, hidup kita, tindakan-tindakan kita, kontak-kontak kita dengan sesama kita juga akan sungguh Kristiani.

Tidak ada banyak gunanya kita baik secara lahiriah, sopan, “beradab”, kalau segalanya yang batiniah tidak sungguh-sungguh menjadi asal-usul dan dasar dari tindakan-tindakan kita. Kalau tidak demikian halnya, maka semuanya adalah kemunafikan, dan kita tidak lebih baik daripada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Jujur terhadap diri sendiri tidak hanya merupakan good mental health,melainkan juga menandakan bahwa kita adalah orang Kristiani dalam artian sebenarnya.
DOA: Tuhan Yesus, pandanglah hati kami sedalam-dalamnya. Engkau mengetahui rancangan-Mu atas diri kami masing-masing. Bersihkanlah kami dari segalanya yang bukan berasal dari-Mu. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 19:23-30), bacalah tulisan berjudul “NYAMUK DAN UNTA” (bacaan tanggal 25-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
Cilandak, 22 Agustus 2015 [Peringatan SP Maria, Ratu]  
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Ahad, Ogos 23, 2015

SEPERTI NATANAEL, MARILAH KITA BERBALIK KEPADA YESUS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Pesta S. Bartolomeus, Rasul – Senin, 24 Agustus 2015) 
FILIPUS DAN NATANAEL - 001
Filipus menemui Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”  Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”  Kata Filipus kepadanya, “Mari dan lihatlah!”  Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata  Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”  Yesus berkata, “Apakah karena Aku berkata kepadamu, ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara,’ maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.”  Lalu kata Yesus kepadanya, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia”  (Yoh 1:45-51) 

Bacaan Pertama: Why 21:9b-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-13,17-18 
Sedikit sekali yang diketahui tentang rasul Bartolomeus. Pada umumnya para pakar setuju dan percaya bahwa Bartolomeus adalah Natanael dalam Injil Yohanes. Tradisi-tradisi dan legenda-legenda populer menceritakan bahwa Natanael mewartakan Injil di sejumlah negeri yang paling keras menentang penyebaran agama Kristiani di Timur, seperti India, Etiopia dan Persia – dan pada akhirnya Armenia di mana rasul ini mati sebagai martir Kristus. Apakah yang membuat Natanael tetap tegar dalam menghadapi berbagai pengejaran, penganiayaan dlsb. selagi melayani Tuhan dan Gurunya?
Bagi Natanael dan sebagian besar orang-orang Yahudi yang hidup di abad pertama, gelar “Anak Allah” tidak sama dengan apa yang kita pahami pada hari ini. Bagi mereka, “Anak Allah” berarti seseorang yang diurapi atau yang dipilih, orang yang sungguh istimewa di antara umat Israel. Pengakuan Natanael yang spontan itu memang hebat (Yoh 1:50), namun seperti Yesus sendiri berjanji, itu hanyalah awal. Ia akan melihat “langit terbuka  dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia” (Yoh 1:51).
Pada kayu salib Yesus membuka “pintu air” surga dan dengan demikian membuat mungkin adanya suatu persekutuan hidup antara surga dan bumi. Apa yang diproklamasikan oleh Natanael karena rasa hormat/respek kepada Yesus menjadi suatu pernyataan iman yang didasarkan pada perwahyuan Roh Kudus – perwahyuan yang mendesaknya untuk memberikan keseluruhan hidupnya bagi Tuhan.
POHON ARA - 4 - SUBUR
Kabar baiknya adalah bahwa janji Yesus untuk membuka pintu surga adalah untuk semua orang – seperti Natanael – yang berbalik kepada-Nya. Ketika surga terbuka dan kita menerima perwahyuan dari Roh Kudus, maka kita “melihat” kemuliaan dan keagungan Yesus dalam hati kita. Kita berlutut dan bersembah sujud dan menyerahkan hidup kita kepada aturan-aturan-Nya dan pemerintahan-Nya. Selagi rahmat-Nya dan belas kasih-Nya memenuhi hati kita, kita dibebaskan dari upaya keras untuk hidup berdasarkan peraturan hidup yang kita susun sendiri. Dengan berdiam-Nya Roh Kudus dalam diri kita, maka kita menjadi diberdayakan guna menjalani hidup Kristiani kita yang dimotivasikan oleh kasih dan diisi dengan kasih.

Namun, janganlah kita memakai waktu kita sepanjang hari untuk mencari sekadar pengetahuan intelektual tentang Yesus. Marilah kita memuat resolusi untuk memakai waktu dengan Dia dalam keheningan dan meminta kepada-Nya agar membuka surga bagi kita. Allah sungguh memiliki begitu banyak hal bagi orang-orang yang sungguh berharap kepada-Nya. Selagi Yesus menyatakan diri-Nya kepada kita, hati kita akan terbakar dengan kasih kepada-Nya dan kita pun akan memiliki suatu hasrat mendalam untuk membawa orang-orang lain kepada-Nya.
DOA: Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah semesta langit. Kasih-Mu yang penuh gairah menyentuh semua orang yang menyerukan nama-Mu dari dalam hati. Engkau adalah kemuliaan dari kekuatan kami. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih-setia-Mu. Amin.
Catatan: Untuk mendalam Bacaan Injil hari ini (Yoh 1:45-51), bacalah tulisan berjudul “TIDAK ADA KEPALSUAN” (bacaan tanggal 24-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
Cilandak, 21 Agustus 2015 [Peringatan S. Pius X, Paus] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Sabtu, Ogos 22, 2015

KOTA KEDIAMAN MARIA MAGDALENA TELAH DITEMUI


 Kota Magdala yang ditemui di tebing barat Laut Galilea

Ahli-ahli kaji purba telah menemukan apa yang kemungkinan adalah rumah ibadah di bahagian tengah Magdala, kota kediaman Maria Magdalena, saksi penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus.

CNN melaporkan bahawa Father Juan Solano telah membeli tanah di utara Israel untuk membina sebuah pusat retret Kristian enam tahun yang lalu. Mengikut undang-undang, dia dikehendaki melakukan penggalian ujian, dan dengan cepat menemukan sebuah rumah ibadah abad pertama di bawah tanah itu.

"Ini adalah tapak suci, saya pasti tentang itu," Solano memberitahu para wartawan.

Mengikut nas Alkitab, Yesus dikatakan telah berkhutbah di rumah-rumah ibadah di wilayah Galilea. Rumah ibadah yang telah digali baru-baru ini adalah satu-satunya yang wujud di tempat itu semasa hayat Yesus, jadi sangat mungkin Yesus juga telah berkhutbah di situ.

"Maria tinggal di sini dan bertemu Yesus di sini dan dia terus mengikuti-Nya. Ya, itulah tempatnya," ahli kaji purba senior Israel, Arfan Najar, yang menyelia penggalian di Magdala memberitahu CNN News.

"Ini adalah rumah ibadah terdekat dengan Kapernaum di mana Yesus tinggal. Jadi kemungkinan Dia pernah ke sini berkali-kali," tambah Solano.

Setakat ini ahli-ahli kaji purba telah menemukan lantai mozek, fresco (lukisan dinding), barang tembikar, dan syiling. Bagaimanapun penemuan yang terbesar adalah Batu Magdala, iaitu suatu mezbah atau bimah.
  
Batu Magdala dari rumah ibadah di tengah kota Magdala

Sambil menceritakan mengenai mezbah yang berukiran itu, "Ini adalah kali pertama menorah (kaki dian berlilin tujuh) yang diukir pada batu ditemui di luar Yerusalem."

Tambahan lagi, ahli-ahli kaji purba telah menemukan tempat mandi penyucian di kota itu dan sebuah periuk yang kemungkinan digunakan oleh untuk mencuci tangan sebelum warga kota memasuki rumah ibadah. Periuk itu melebihi 2,000 tahun, dan Yesus sendiri mungkin pernah mencuci tangan di situ.
  
Tempat mandi penyucian yang masih boleh digunakan telah ditemui di kota Magdala,
di bahagian bawah anak-anak tangga yang dapat dilihat di bahagian tengah gambar.


(Diterjemah daripada artikel Newmax bertajuk, "Possible Home Of Mary Magdalene Unearthed In Israel" penulisan Nick Sanchez bertarikh 18 Ogos 2015)

Jumaat, Ogos 21, 2015

KETIKA JAGUH TINJU MANNY PACQUIAO MELIHAT MALAIKAT DAN MENDENGAR SUARA TUHAN


Jaguh Tinju Manny Pacquiao (Gambar dari video Fox News)

Dia membesar dalam keadaan miskin di Filipina dan mula bekerja pada usia yang muda untuk menyara ibunya setelah ibubapanya berpisah. Pada usia 14 tahun dia mula bertinju, dan makin meningkat sehingga memenangi 10 kejuaraan dunia. Tetapi pengakuan iman yang berani dalam Yesus Kristus dari pemegang kejuaraaan welterweight WBO ini yang membezakannya dari yang lain.

"Tuhan ada sesuatu tujuan," dia memberitahu Fox News. "Dia telah membawaku kembali ke dalam Kerajaan-Nya untuk memakaiku untuk memuliakan nama-Nya, supaya orang akan tahu bahawa ada Tuhan yang boleh membangkitkan seseorang dari tiada apa-apa kepada sesuatu."

Hairan juga, dia dan quarterback terkenal Tim Tebow telah membesar di bandar yang sama di pulau Mindanao, di selatan Filipina.

Dibesarkan dalam gereja Roman Katolik, Manny mula menyimpang dari gereja sambil dia mula terkenal dalam karir tinjunya. "Aku pergi ke gereja pada hari Ahad, tetapi dari Isnin hingga ke Sabtu, aku ada di bar minum minuman keras," dia memberitahu CBN. "Aku berjudi. Kata-kata yang tidak cermat diucapkan dari mulutku. Aku berzinah. Aku tidak peduli."

Tetapi pada suatu hari dia terbaca sepucuk surat yang menyayat hatinya. "Aku menerima surat daripada ibuku yang menyatakan bahawa adik perempuanku telah berhenti bersekolah kerana aku telah berhenti menghantarkan wang kpada mereka. Aku menangis, menyalahkan diri kerana menghabiskan segala wang itu untuk alkohol."

 Perlawanan Manny Pacquiao dan Juan Manuel Marquez pada November 2011 (Gambar AFP)

Pada malam itu juga pada 2011, tidak lama selepas perlawanan ketiganya dengan Juan Manuel Marquez, Tuhan telah melawat Manny dalam suatu mimpi yang dahsyat. "Aku mendengar suara Tuhan dalam mimpi. Suaranya sepuluh kali lebih kuat dari guruh. Dia berkataku, 'Anakku, anakku, mengapakah engkau mengikut jalan yang salah?'" dia memberitahu kepada CBN.

Dalam mimpi itu, yang terjadi dalam sebuah hutan yang cantik di tengah bunga-bunga, dia juga melihat dua malaikat, menurut temuramah dengan The Blaze. "Apabila aku mendengar suara Tuhan, aku rasa seperti aku sudah mati. ... Aku di tengah-tengah hutan itu dan aku berlutut dan berdoa dengan mukaku sampai ke tanah dan kemudian aku melihat satu cahaya, cahaya yang sangat putih dan aku mendengar suara itu."

Dia berkata bahawa malaikat-malaikat itu mempunyai "sayap yang putih, panjang dan besar" dan berkata bahawa Tuhan menunjukkan kepadanya "mengenai akhir zaman."

"Aku merasa diriku lemas apabila aku mendengar suara Tuhan. Itu adalah titik perubahan dalam hidupku. Tuhan berbicara kepadaku dan dia memberitahuku apa yang Dia ingin aku lakukan dan bahawa aku harus mengikuti-Nya."

Untuk suatu waktu, Manny cuba melupakan mimpi itu. Tetapi pada suatu hari dia rasa tergerak untuk mengambil Alkitab dan mula membaca untuk dirinya sendiri. "Aku sudah melupakan mimpi itu, tetapi apabila aku mula membaca Alkitab, ayat pertama yang aku baca mengatakan bahawa Tuhan berbicara kepada manusia melalui mimpi. Aku menyedari, wah, mimpiku itu benar." dia memberitahu CBN.

Hasil daripada kuasa Firman Tuhan, pekerjaan Roh Kudus dalam hatinya dan mimpi yang sangat mengesankannya, Manny menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

"Aku gembira kerana telah menemukan jalan yang benar, diselamatkan, dilahirkan kembali," dia memberitahu The Blaze. "Kita dikehendaki dilahirkan kembali, setiap kita, Kristus berkata kecuali kita dilahirkan kembali kita tidak dapat memasuki kerajaan Allah. Jadi itu menjadi sangat penting bagiku. Yesus Kristus berkata, 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' Tidak ada jalan lain. Satu-satu jalannya ialah melalui Yesus."

"Apabila anda menerima Yesus Kristus dalam hatimu sebagai Tuhan dan Juruselamat, anda memiliki hidup kekal."

Banyak perubahan terjadi dalam hidupnya sejak dia mula mengikut Yesus, menurut jurulatih Manny, Freddie Roach. "Manny telah melakukan banyak perubahan dalam hidupnya. Dia lebih berdisiplin dalam hidupnya. Dia telah menjual kelab malamnya. Dia tidak minum lagi. Dia tidak mengejar perempuan lagi. Hubungannya dengan isterinya jauh lebih baik sekarang, Begitu juga hubungannya dengan keluarganya. Dia telah menjadi orang yang jauh lebih baik," Roach memberitahu Wall Street Journal.

Perkara yang paling penting kepada Manny kini ialah imannya dalam Yesus. "Apabila anda memiliki Yesus dalam hidupmu, apabila anda memiliki Tuhan dalam hidupmu, benda-benda dalam dunia tidak penting dalam hatimu. Apa yang penting ialah Tuhan dalam hatimu."

Manny tinggal dalam Firman Tuhan melalui pengkajian Alkitab secara harian. "Perkatakanlah kitab Taurat ini. Renungkanlah dan bertindak dengan hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya. Maka anda akan berhasil dan merasa puas," dia memberithu CBN. "Apabila anda menyimpan Firman Tuhan dalam mulut dan lidahmu dan dalam hati dan fikiranmu, anda akan dipimpin oleh Roh Kudus."

Manny memenangi kerusi dalam Dewan Perwakilan beberapa tahun yang lalu, mewakili wilayah Sarangani. Dia diundi semula pada 2013 ke Kongres yang ke-16 Filipina. Ada yang percaya dia adalah calon untuk menjadi presiden Filipina satu hari nanti.

"Tuhan telah memberkatiku dengan segala yang kumiliki... karir politikku dan melayani Tuhan dan sebagai seorang peninju - dan aku percaya Tuhan mempunyai sesuatu tujuan," dia memberitahu The Blaze. "Ianya adalah di luar jangkaan dan pemikiranku. Aku fikir inilah waktunya untuk mengisytiharkan nama-Nya, bukan namaku.

"Inilah tugas hidupku: untuk menyebarkan Firman-Nya."

 Video: Temuramah Fox News dengan Manny Pacquiao


Sumber  :  
Baca juga : 
(Diterjemah daripada artikel Charisma News bertajuk "When Boxing Champion Manny Pacquiao Saw Angels And Heard God's Voice" penulisan Mark Ellis bertarikh 30 April 2015)

ROH-LAH YANG MEMBERI HIDUP

(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA XXI [Tahun B] – 23 Agustus 2015) 
KONFLIK DGN ORANG FARISI DLL. - YESUS MENGECAM - MAT 23
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus yang di dalam hati-Nya tahu bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka, “Apakah perkataan itu mengguncangkan kamu? Bagaimana jika kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Lalu kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” (Yoh 6:60-69) 
Bacaan Pertama: Yos 24:1-2,15-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3,16-23; Bacaan Kedua: Ef 5:21-32 
Kata-kata Yesus tentang makan daging-Nya dan minum darah-Nya terlalu keras bagi sebagian dari murid-murid-Nya. Sebagai akibatnya, banyak dari mereka pergi dan tidak lagi mengikuti-Nya. Hal ini mendorong Yesus untuk bertanya kepada kedua belas murid-Nya apakah mereka juga meninggalkan diri-Nya. Petrus berbicara untuk mayoritas para murid ketika dia menjawab pertanyaan Yesus: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Allah” (Yoh 6:68-69).
Dasar dari proklamasi iman Petrus itu adalah bahwa Bapa surgawi telah menyatakan kepada dirinya bahwa Yesus adalah Kristus (Mat 16:16-17). Pada saat itu, Petrus barangkali tidak memahami secara lebih mendalam tentang kedalaman apa yang dikatakan Yesus ketimbang para murid lainnya. Akan tetapi, Petrus tahu bahwa kata-kata Yesus membawa kehidupan bagi dirinya dengan cara yang tidak pernah dilakukan oleh apa/siapa pun sebelumnya. Petrus tahu bahwa dia dapat mempercayakan hidupnya kepada Yesus secara penuh-lengkap-total. Petrus tidak mengatakan bahwa dia mengikuti Yesus karena sudah tidak ada lagi pilihan/opsi lainnya. Bapa surgawi telah memampukan dirinya untuk melihat bahwa Yesuslah Dia dan satu-satunya sumber kehidupan sejati dan kasih yang sejati.
Bapa surgawi juga ingin menolong kita untuk berkata seperti Petrus: “Tuhan, Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Allah telah mengutus Roh Kudus untuk berdiam dalam diri kita dan mengajar kita kebenaran ini. Roh Kudus ingin meyakinkan kita bahwa Yesus adalah Kristus (Mesias).
Yesus bersabda: “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna”  (Yoh 6:63). Yang dimaksudkan oleh Yesus di sini adalah, bahwa kita tidak akan mampu memahami Siapa diri Yesus sesungguhnya dan makna dari kata yang disabdakan-Nya kepada kita kalau kita menggunakan pikiran kita semata. Kita membutuhkan pencerahan ilahi dari Roh Kudus. Inilah yang tidak dimiliki oleh para murid yang pergi meninggalkan Yesus, malah dengan mengatakan bahwa kata-kata-Nya “terlalu sulit/keras”.  Ini pula yang dapat menjadi tanggapan kita, jikalau kita tidak memperkenankan Roh Kudus untuk mengajarkan kita kebenaran tentang Yesus dan sabda-Nya.
DOA: Allah yang Mahakuasa, kekal, adil dan berbelaskasihan, Engkau yang dalam tritunggal yang sempurna dan dalam keesaan yang sederhana. Di hadapan hadirat-Mu aku menyatakan bahwa aku belum pernah menemukan kehidupan yang sejati dan tahan lama dari siapa/apa pun juga yang ada di dalam dunia ini. Aku mengakui bahwa kehidupan sejati hanya ada di dalam surga. Aku juga menyadari bahwa Engkau sungguh rindu untuk membuktikan bahwa hanya Engkaulah yang dapat memberikan kehidupan kepadaku. Terima kasih Bapa, terima kasih Yesus Kristus, dan terima kasih Roh Kudus. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 6:60-69), bacalah tulisan berjudul “YESUS TIDAK PERNAH MENJANJIKAN JALAN YANG MUDAH” (bacaan tanggal 23-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 26-8-12 dalam situs/blog PAX ET BONUM) 
Cilandak, 20 Agustus 2015 [Peringatan S. Bernardus dr Clairvaux, Abas & Pujangga Gereja] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Novena Kepada Santo Yusuf

NOVENA KEPADA SANTO YUSUF
(Novena untuk memohon kedamaian hidup keluarga, kesetiaan janji perkawinan, kesehatan anak-anak, kemudahan mendapat pekerjaan, mampu menghadapi tantangan, tabah dan bijaksana, dan tidak mudah jatuh dalam godaan)

Santo Yusuf yang mulia, engkaulah pelindung para pekerja. Tolonglah aku untuk mendapat rahmat, agar aku dapat bekerja sungguh-sungguh dan lebih taat pada kewajiban daripada mengikuti selera sendiri. Bantulah aku, agar aku mengerjakan tugas sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan, ini disebabkan karena mengembangkan karunia dan bakat yang kuterima dari kekuasaan Tuhan, merupakan suatu kehormatan.
Semoga aku dapat bekerja dengan tertib, tenang tidak tergesa-gesa dan sabar tanpa takut lelah dan berani menghadapi kesulitan. Aku mempersembahkan kelelahan dan kegelisahanku sebagai silih atas dosaku.
Aku mau bekerja dengan ujud murni dan bebas dari kelekatan pada diriku, dengan selalu menatap saat kematian dan tanggung jawab yang harus kuberikan. Aku harus bertanggung jawab atas waktu yang dipergunakan dengan tidak baik, atas bakat yang tidak terpakai, atas kebaikan yang dilalaikan atas kesombongan kalau berhasil dan hal-hal yang menghalangi karya Allah

( Sebutkan permohonan anda...........)

Santo Yusuf, untuk mengikuti teladanmu aku menyerahkan semua kepada Yesus, melalui Maria. Ini akan menjadi semboyanku dalam hidup dan mati. Amin.

MEREKA MENGAJAR TETAPI TIDAK MELAKSANAKAN APA YANG MEREKA AJARKAN

(Bacaan Injil Misa Kudus,  Peringatan SP Maria, Ratu – Sabtu, 22 Agustus 2015) 
HAPPY JESUS
Lalu berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksudkan untuk dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terbaik di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil orang ‘Rabi.’  Tetapi kamu, janganlah kamu disebut ‘Rabi’; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Janganlah kamu menyebut siapa pun ‘bapak’ di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah kamu disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Mesias. Siapa saja yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Mat 23:1-12) 

Bacaan Pertama: Rut 2:1-3,8-11; 4:13-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-5
Dalam bacaan Injil hari ini, bahkan dalam Mat 23:1-36, kita dapat membaca bagaimana Yesus membongkar kemunafikan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dalam ayat-ayat pembukaan, Yesus berkata kepada orang banyak dan murid-murid-Nya bahwa mereka harus taat kepada para ahi Taurat dan orang-orang Farisi sebagai para pemimpin, melakukan apa yang mereka ajarkan, namun jangan mengikuti contoh hidup mereka.
Kita harus membedakan antara kata-kata yang kita dengar diucapkan oleh seseorang dan orang itu sendiri. Kita harus menerima apa yang baik, apa pun dan siapa pun sumbernya. Namun apabila kita sungguh menginginkan agar kata-kata yang kita ucapkan itu membawa pengaruh dalam arti membawa kebaikan bagi hidup orang-orang lain, maka tindakan-tindakan kita dan hidup kita harus menjadi contoh dari apa yang kita ucapkan. Para orangtua tidak dapat mengharapkan anak-anak mereka menerima nasihat mereka jika hidup mereka sendiri menunjukkan hal yang sebaliknya. Kejujuran hidup adalah guru yang paling baik! Kita berbicara tentang integritas di sini.
Yesus menuduh orang-orang Farisi melakukan segala sesuatu hanya untuk dilihat orang lain, untuk dihormati dalam pesta perjamuan, di pasar dlsb. Tindakan-tindakan mereka bukanlah didorong oleh cintakasih kepada Allah. Mereka hanya menginginkan kemuliaan bagi diri mereka sendiri. Mereka tidak berminat untuk memberikan kemuliaan kepada Allah. Segala ulah mereka hanyalah formalisme keagamaan.
KONFLIK DGN ORANG FARISI DLL. - ORANG FARISI YANG SOMBONG
Memberi contoh baik kepada orang-orang lain tentulah baik. Tentu saja baik apabila orang-orang lain terinspirasi oleh peri kehidupan kita. Yesus mengatakan kepada kita untuk tidak menyembunyikan terang kita di bawah tempayan, tetapi supaya bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa surgawi (lihat Mat 5:15-16). Hal ini bukanlah berarti bahwa alasan satu-satunya kita bertindak baik adalah agar dapat dilihat orang-orang lain, atau untuk dihormati, Niat kita yang pertama adalah untuk melakukan kehendak Allah, untuk memberi segala penghormatan dan kemuliaan bagi-Nya.  Kita harus senantiasa mengingat sabda Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”  (Mat 6:33).

Tuduhan Yesus terhadap orang-orang Farisi dan para ahli Taurat kiranya masih berlaku pada zaman modern ini. Marilah kita (anda dan saya) bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah kita pernah melakukan pekerjaan tertentu hanya untuk dilihat orang-orang lain? (Orang-orang lain itu dapat saja mertua kita, istri atau suami kita, tetangga kita, warga satu lingkungan, dlsb.) Apakah kita mengenakan busana terutama untuk dikagumi orang-orang lain? Apakah kita pernah meminta tempat duduk yang paling baik dalam gereja? Sadarkah kita akan sabda Yesus kepada para murid-Nya yang satu ini: “Siapa saja yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan siapa saja yang ingin menjadi yang pertama di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu”  (Mat 20:26-27).
DOA: Tuhan Yesus, jagalah diriku agar tidak munafik dalam hidup ini. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. Amin.
Catatan: Untuk Bacaan Pertama hari ini (Rut 2:1-3,8-11; 4:13-17), bacalah tulisan yang berjudul “RUT: CONTOH YANG INDAH DARI KESETIAAN DAN KOMITMEN” (bacaan tanggal 22-8-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-08 PERMENUNGAN ALKITABIAH AGUSTUS 2015. 
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 23-8-14 dalam situs/blog PAX ET BONUM) 
Cilandak, 19 Agustus 2015 [Peringatan S. Ludovikus] 
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS