Jika engkau mengaku dengan dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka engkau akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Siapa saja yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Tuhan yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang dan murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, “siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.”
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Apakah mereka tidak mendengarnya? Justru mereka telah mendengarnya, “Suara mereka sampai ke seluruh dunia dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.” (Rm 10:9-18)
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-5; Bacaan Injil: Mat 4:18-22
Pada hari ini kita merayakan Pesta Santo Andreas, Rasul dan saudara dari Santo Petrus. Ia adalah salah seorang dari kedua belas rasul Kristus. Bahkan selagi masih bekerja sebagai seorang nelayan, Andreas sudah mempunyai kerinduan akan Allah. Dia bergabung sebagai salah seorang murid Yohanes Pembaptis, kemudian gurunya itu mengarahkan Andreas untuk bergabung dengan sang Guru, yaitu Yesus. Andreas menjadi dua orang murid pertama dari Yesus. Kisah bagaimana Andreas mengikuti Yesus yang dipaparkan oleh Yohanes sungguh indah (lihat Yoh 1:35-42). Bersama seorang murid lain, Andreas hanya tinggal satu hari saja dengan Yesus, namun hatinya langsung merasa mantap dan dia pun yakin bahwa Yesus adalah Kristus. Langsung saja dia menemui Simon Petrus, saudaranya, dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)”. Ia pun membawa Simon Petrus kepada Yesus (lihat Yoh 1:42).
Dari Injil Yohanes itu kita melihat, bahwa Andreas menanggapi panggilan Allah dengan penuh semangat. Dengan cepat dia men-sharing-kan kabar baik yang sudah diterimanya kepada orang-orang lain, dimulai dengan saudara laki-lakinya sendiri, Simon Petrus. Pertemuan Andreas dengan Yesus baru saja terjadi dan untuk waktu yang cukup singkat, namun kita melihat bahwa dia sudah dipenuhi dengan semangat apostolik. Hal ini terbukti setelah hari Pentakosta Kristiani yang pertama: Andreas mengabdikan hidupnya untuk mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Injil itu.
Andreas menyaksikan Yesus menyembuhkan orang-orang sakit, mengalahkan roh-roh jahat dengan kata-kata-Nya yang penuh kuasa, dan Dia juga mengampuni dosa-dosa. Dia melihat Yesus melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan, membangkitan Lazarus yang sudah mati beberapa hari, dan banyak lagi mukjizat dan tanda heran yang dibuat oleh-Nya. Akhirnya Andreas bertemu dengan Yesus yang sudah bangkit dari alam maut, berdiri di hadapannya – hidup oleh kuasa Roh Kudus. Roh Kudus inilah – yang setelah hari Pentakosta Kristiani yang pertama – yang membuat hatinya berkobar-kobar sehingga tidak dapat ditahan lagi. Didorong sangat oleh Roh Kudus itu, Andreas melakukan perjalanan misinya ke tempat-tempat yang jauh untuk mewartakan bahwa “Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat semua orang”. Dia melakukan pewartaan Injil di Rusia bagian selatan dan sepanjang pantai Laut Hitam dan di Byzantium (Istanbul sekarang). Seturut “Amanat Agung” (Great Commission) dari Yesus sendiri (lihat Mat 28:19-20), Santo Andreas yakin sekali bahwa apa yang telah dilakukan Yesus di Galilea, Yerusalem dan tempat-tempat lain di Israel semasa hidup-Nya, harus juga dilakukan oleh para rasul/murid-Nya di/ke seluruh dunia oleh kuasa Roh Kudus.
Andreas tahu bahwa evangelisasi bukanlah sekadar meyakinkan orang-orang tentang kebenaran berbagai proposisi teologis, melainkan juga menyatakan kemuliaan Kristus lewat tindakan penyembuhan atas orang-orang sakit, pelepasan orang-orang yang dirasuki/dipengaruhi roh-roh jahat, mengampuni musuh-musuh kita, mengasihi setiap orang dengan kasih Kristus sendiri, dlsb. Oleh karena itu marilah kita menanggapi panggilan Allah bagi kita masing-masing, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Andreas dalam hidupnya, dan marilah kita memberitakan sabda Allah kepada dunia di sekeliling kita.
DOA: Tuhan Yesus Kristus, manifestasikanlah kemuliaan-Mu dalam hidupku. Aku percaya bahwa kebangkitan-Mu adalah suatu kenyataan dan Engkau pun telah memberi amanat kepadaku untuk menjadi seorang bentara Injil-Mu. Oleh Roh Kudus-Mu, berdayakanlah aku sebagaimana Engkau telah memberdayakan Santo Andreas, untuk mewartakan kepada orang-orang yang kujumpai tentang kemerdekaan sejati sebagai anak-anak Bapa surgawi yang sungguh mereka butuhkan. Amin.
Sumber : https://sangsabda.wordpress.com/2023/11/29/andreas-salah-seorang-murid-yesus-yang-pertama-2/