Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Rabu, Oktober 02, 2013

MENJADI PEKERJA-PEKERJA UNTUK TUAIAN ITU

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXVI – Kamis, 3 Oktober 2013)

Setelah itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau kantong perbekalan atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.” (Luk 10:1-12)

Bacaan Pertama: Neh 8:1-12; Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8-11

Yesus menginginkan agar semua orang diselamatkan. Ini senantiasa menjadi hasrat hati-Nya yang terdalam, dan inilah alasan mengapa Dia mengutus para murid-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem. Lukas merupakan satu-satunya pengarang Injil yang mencatat perjalanan misioner 70 (atau 72) orang murid Yesus ini. Kelihatannya Lukas ingin mengingatkan para pembaca Injilnya akan sifat misioner dari Gereja yang akan digambarkannya secara lebih lengkap dalam “Kisah Para Rasul”.

Malah ada sejumlah pakar Kitab Suci yang melihat adanya suatu keterkaitan antara jumlah murid yang diutus dan jumlah bangsa yang ada dalam dunia seturut ajaran para rabi abad pertama. Dalam “Kisah Para Rasul” tercatat bahwa sesaat sebelum Yesus diangkat ke surga, Dia mengatakan bahwa dengan kuasa Roh Kudus para murid-Nya akan menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan ‘sampai ke ujung bumi’” (Kis 1:8). Dengan demikian para murid akan mewartakan Injil kepada suatu perwakilan dari seluruh dunia.

Dalam hati-Nya, Yesus sangat mengetahui bahwa tuaian memang banyak, akan tetapi waktunya sangatlah singkat. Ada begitu banyak orang yang harus diperhatikan, begitu banyak yang perlu melihat tanda-tanda Kerajaan yang akan datang, sehingga Yesus mengutus para “duta”-Nya untuk mempersiapkan orang-orang agar dapat menerima karunia salib. Mereka tidak perlu meyakinkan orang-orang dengan berbagai argumen yang rumit-jelimet atau spekulasi yang tinggi-tinggi. Sebaliknya, mereka diminta untuk – dalam nama-Nya – menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat yang merasuki orang-orang (Luk 10:17), dan mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat (Luk 10:9). Dengan demikian, tergantung pada setiap orang untuk memutuskan apakah menerima Yesus atau menolak-Nya.

Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa dalam menjalankan misi mereka, mereka akan menghadapi perlawanan secara diam-diam dan/atau terang-terangan. Yesus mengutus mereka seperti “anak-anak domba ke tengah-tengah serigala” (lihat Luk 10:3). Akan tetapi, walaupun di tengah-tengah oposisi, pengejaran dan penganiayaan, mereka harus mendekati orang-orang dengan sebuah pengharapan yang didasarkan pada iman akan kebesaran tak-tertandingi dari kuat-kuasa Allah.

Bahkan pada hari ini, sementara kita menantikan tuaian akhir, Yesus masih saja memanggil kita untuk mewartakan Injil ke tengah-tengah dunia. Dengan kasih kita satu sama lain, dengan ketaatan penuh kerendahan hati kepada Allah, dan dengan kata-kata yang kita ucapkan, kita dapat ikut ambil bagian dalam peranan murid-murid Yesus yang pertama sebagai duta-duta-Nya. Kita juga merupakan “pekerja-pekerja” yang ingin diutus oleh Yesus untuk menuai. Karena Kerajaan-Nya sedemikian berharga, marilah kita mengkomit diri kita untuk bekerja bagi Tuhan seturut panggilan-Nya kepada kita.

DOA: Tuhan Yesus, bukalah mata (hati) kami agar dapat melihat bahwa tuaian memang banyak. Utuslah kami, ya Tuhan, sebagai pekerja-pekerja-Mu. Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan