(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS – Minggu, 1 November 2015)
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah-lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kehendak Allah, karena akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang berbelaskasihan, karena mereka akan beroleh belas-kasihan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya karena melakukan kehendak Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surge. (Mat 5:1-12a)
Bacaan Pertama: Why 7:2-34, 9-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-6; Bacaan Kedua: 1Yoh 3:1-3
Berbicara mengenai orang-orang kudus, Santo Bernardus dari Clairvaux [1090-1153] pernah mengatakan, “Aku mengaku bahwa hatiku terbakar dengan hasrat mendalam pada saat aku mengingat mereka.” Namun, sementara kita sedang terkagum-kagum mengenang hidup para kudus, belum tentu kita juga serta-merta mau mengikuti gaya hidup mereka – yang seringkali bukan merupakan hidup penuh kenyamanan, sukses, atau dikagumi dan dihormati masyarakat pada umumnya. Kita seringkali bertanya di dalam hati bagaimana orang-orang kudus ini dapat menjalani suatu kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri dan penuh dedikasi.
Ada film tentang S. Jeanne d’Arc [1412-1431] yang menggambarkan orang kudus ini sebagai seorang pribadi yang sangat berani, tabah, dan taat pada panggilan Allah dalam hidupnya. Akan tetapi, di atas atribut-atribut ini, film tersebut menunjukkan, bahwa dengan berjalannya waktu Jeanne semakin bertumbuh dalam keintimannya dengan Allah sebagai seorang Pribadi yang dapat diandalkannya pada setiap tahap kehidupannya. Penghiburan dan dorongan yang datang dari relasi kesehariannya dengan Allah sungguh menguatkan niat-niat luhurnya dan memberdayakannya untuk tetap memegang kebenaran sampai titik akhir.
Inilah rahasia dari para kudus dan inilah juga rahasia yang dapat disyeringkan kepada kita semua. Kita semua dapat mengenal Bapa, Putera dan Roh Kudus secara intim dan pribadi. Kita dapat menerima sabda-Nya yang menghibur dan menguatkan selagi kita bertumbuh dalam doa, menerima sakramen-sakramen secara teratur, membaca Kitab Suci, dan terlibat dalam persekutuan antara sesama anggota tubuh Kristus.
Kita semua telah dipanggil untuk menjadi serupa dengan orang-orang yang disebut bahagia oleh Yesus dalam “Sabda/Ucapan Bahagia-Nya” di atas – miskin dalam roh (TB II LAI: “miskin di hadapan Allah”), lapar dan haus akan kebenaran, berbelaskasihan, suci hatinya, yang membawa damai. Dan panggilan ini disertai sebuah janji: Setiap orang yang mencoba untuk hidup seturut “Sabda/Ucapan Bahagia” Yesus dapat menjadi orang kudus yang hidup.
Sekarang, marilah kita tidak membatasi pandangan kita tentang “orang-orang yang berbahagia” atau “orang-orang yang terberkati” hanya terhadap mereka yang menjadi para pengikut Kristus seperti kita. Ada banyak orang yang cocok dengan gambaran dalam “Sabda/Ucapan Bahagia” Yesus tersebut, bahkan mereka yang berasal dari kelompok-kelompok yang beriman lain. Mereka pun dikasihi dan diberkati oleh Allah. Semua orang yang miskin dalam roh, yang berdukacita, yang menderita demi Kerajaan Allah akan mengenal Kerajaan itu melihat Allah. Ini sungguh merupakan sebuah janji yang indah!
DOA: Bapa surgawi, kuatkanlah hasratku akan Engkau, dengan demikian aku dapat merangkul hidup kemiskinan, kelemah-lembutan, dan kasih agar sungguh-sungguh dapat berada bersama Engkau. Tolonglah diriku agar dapat menjadi seorang kudus seturut rencana-Mu pada saat Engkau menciptakanku. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 5:1-12), bacalah tulisan yang berjudul “HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS [6]” (bacaan tanggal 1-11-15) dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-11 PERMENUNGAN ALKITABIAH NOVEMBER 2015.
Cilandak, 30 Oktober 2015 [B. Angelus dr Acri, Imam Biarawan]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS