Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Khamis, Oktober 29, 2015

ISTIRAHAT ALLAH

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXX – Jumat, 30 Oktober 2015) 
jesus_the_christ_detail_bloch__93932_zoom
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, “Apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?” Mereka diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur pada hari Sabat?” Mereka tidak sanggup membantah-Nya. (Luk 14:1-6) 

Bacaan Pertama: Rm 9:1-5; Mazmur Tanggapan: Mzm 147:12-15,19-20 
Sekali lagi, Yesus menemukan diri-Nya di tengah-tengah kontroversi tentang penyembuhan di hari Sabat. Orang-orang Farisi yang berkonfrontasi dengan Yesus berpijak pada tafsir sangat sempit tentang perintah-perintah Allah, yang menggiring mereka pada kecurigaan terhadap diri Yesus dan mencari kesempatan untuk menjebak-Nya. Di lain pihak, Yesus mengambil kesempatan ini untuk mengajar mereka tentang inti pokok dari hukum Allah, yang adalah belas kasih dan penyembuhan.
Ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air – suatu penyakit yang disebabkan oleh banyaknya cairan dalam tubuh yang mungkin berkaitan dengan suatu kondisi jantung – maka Dia sekali lagi mengkonfrontir pemahaman sempit orang-orang Farisi tentang cara-cara atau jalan-jalan Allah. Aplikasi sempit dari hukum Sabat tidak memberi ruang sedikit pun bagi kasih dan belas kasih yang merupakan fondasi dari setiap perintah Allah. Yesus langsung saja mempersoalkan kekakuan tafsir/sikap dari orang-orang Farisi tersebut. Jika orang yang berakal sehat saja akan menyelamatkan anak atau hewan peliharaannya yang terperosok ke dalam sebuah sumur pada hari Sabat, apalagi Allah yang begitu berhasrat untuk menyelamatkan anak-anak-Nya yang membutuhkan pertolongan di mana dan kapan saja? Dari semua hari sepanjang pekan, justru hari Sabat-lah yang paling pas bagi para anak Allah untuk menerima sentuhan penyembuhan-Nya. Lagipula, bukankah Allah selalu menginginkan kita masuk ke dalam istirahat-Nya?
CELAKALAH ENGKAU KATA YESUS
Istirahat Sabat yang diinginkan oleh Allah bagi kita datang dari suatu pengalaman akan kasih-Nya yang intim – suatu keintiman yang menempatkan damai-sejahtera dalam hati kita, apa pun sikon yang kita hadapi. Yesus datang untuk melakukan inaugurasi atas istirahat Sabat ini di atas bumi melalui penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya. Sebagai umat-Nya, Gereja, kita sekarang dapat mengalaminya secara lebih mendalam.  Dalam keintiman ini, kita mengenal Allah sebagai “seorang” Bapa yang sangat mengasihi kita dan Ia juga Mahaperkasa, dan kita tahu bahwa kita adalah milik-Nya. Kita belajar untuk menaruh kepercayaan bahwa Dia akan memenuhi segala kebutuhan kita dan kita menyerahkan hidup kita kepada penyelenggaraan-Nya.

Bagaimana kita mengalami istirahat Allah? Unsur atau elemen yang paling esensial adalah doa, yang menempatkan kita ke dalam kontak dengan realitas-realitas Kerajaan Allah. Selagi kita membuka diri kita bagi Allah melalui doa, pembacaan dan permenungan sabda Allah dalam Kitab Suci, dan hidup sakramental dalam Gereja, maka hidup Allah mampu untuk meresap ke dalam keberadaan kita secara lebih penuh. Dengan beristirahat dalam Kristus melalui doa dan ketaatan yang diungkapkan dengan rendah hati, kita menjadi lebih yakin akan kasih-Nya bagi kita dan kita menerima sentuhan penyembuhan-Nya secara lebih mendalam.
DOA: Tuhan Yesus, aku membuka hatiku bagi-Mu sekarang.  Semoga aku dapat masuk ke dalam istirahat-Mu dan mengalami belas kasih dan kesembuhan daripada-Mu. Tolonglah aku agar supaya dapat melihat bahwa kasih itu berada di jantung setiap hukum-Mu. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 14:1-6), bacalah tulisan yang berjudul “DISEMBUHKAN UNTUK MENJADI PRIBADI-PRIBADI YANG UTUH” (bacaan tanggal 30-10-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-10 PERMENUNGAN ALKITABIAH OKTOBER 2015. 
Cilandak, 27 Oktober 2015
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan