(Bacaan Injil Misa Kudus, PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN, Senin, 2 November 2015)
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman. (Yoh 6:37-40)
Bacaan Pertama: 2Mak 12:43-46; Mazmur Tanggapan: Mzm 130:1-8; Bacaan Kedua: 1Kor 15:12-34
Ada sebuah pertanyaan hakiki yang harus mampu kita jawab dengan penuh keyakinan: “Apakah kita sungguh percaya bahwa keselamatan datang dari Kristus?” Iblis sangat ingin melihat bahwa kita menjalani seluruh kehidupan kita dengan pandangan ke bawah terus, dihinggapi rasa ketidakpastian akan kasih Allah, dipisahkan dari diri-Nya, tidak yakin akan tempat kita dalam hati-Nya. Namun, memang kehendak Bapalah bahwa setiap orang akan melihat dan percaya kepada Putera-Nya (lihat Yoh 6:40), sehingga dengan demikian kita tidak pernah perlu takut akan akhir zaman pada saat mana Yesus datang kembali ke dunia untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
Syukur kepada Allah, keselamatan kita itu tidak ditentukan oleh perasaan kita melainkan apa yang telah dilakukan Allah bagi kita melalui kematian dan kebangkitan Putera-Nya! Kita mungkin saja dapat menjadi kecil hati melihat diri kita bergumul melawan pola-pola perilaku penuh dosa yang kita pikir telah kita tinggalkan selamanya. Kita dapat saja marah kepada Allah untuk kematian pasangan hidup kita yang begitu mendadak. Kita mungkin saja merasa kering secara spiritual, secara rutin mempraktekkan iman kita tetapi tidak mengalami kehadiran Allah seperti yang pernah kita alami. Namun faktanya tetap, bahwa melalui Salib Kristus, semua dosa dan maut telah dikalahkan. Sekarang, setiap orang yang merangkul Yesus melalui hidup pertobatan, iman dan ketaatan dapat merasa yakin akan memperoleh kehidupan kekal. Itulah fondasi dari sukacita dan pengharapan kita.
Itulah sebabnya mengapa peringatan hari ini dapat menjadi suatu saat untuk bersukacita untuk kita semua. Yesus yang sama, yang telah menghancurkan kuasa dosa dan maut dengan salib-Nya sekarang ada bersama kita untuk memimpin kita semakin dekat lagi kepada Bapa surgawi. Dia memberikan kepada kita rahmat pertobatan dan pengampunan pada hari ini, sehingga dengan demikian kita dapat bersama Dia pada akhir zaman, bilamana seluruh bumi akan menghadapi penghakiman terakhir.
Allah memenuhi setiap saat dengan rahmat-Nya. Pertanyaannya adalah apakah kita mempunyai keinginan untuk menanggapi. Maukah kita memperkenankan Roh-Nya untuk memurnikan diri kita dari segala sesuatu yang tidak dapat berdiri tegak di dalam terang kekudusan-Nya? Maukah kita memperkenankan baptisan kita ke dalam Kristus menjadi semakin berakar dalam diri kita pada hari ini (Rm 6:3-11)? Salib Yesus adalah penghakiman Allah atas setiap motif dalam hati manusia yang tidak murni, mementingkan diri sendiri, dan angkuh. Oleh karena itu, marilah kita memperkenankan salib-Nya terus-menerus menghakimi dosa kita, bahkan ketika salib-Nya itu menghibur kita dengan janji belas kasihan dan penyelamatan-Nya.
DOA: Tuhan Yesus, pimpinlah diriku selalu. Tolonglah aku agar mempercayai-Mu lebih dan lebih lagi. Ingatkanlah aku, ya Tuhan, akan segala apa yang Engkau telah perbuat bagiku, sehingga dengan demikian iman-kepercayaanku kepada-Mu dapat menular juga kepada orang-orang di sekelilingku. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Kedua hari ini (1Kor 15:12-34), bacalah tulisan berjudul “IKUT AMBIL BAGIAN DALAM KEMENANGAN YESUS ATAS MAUT” (bacaan untuk tanggal 2-11-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-11 PERMENUNGAN ALKITABIAH NOVEMBER 2015.
Cilandak, 30 Oktober 2015
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan