(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan I Adven – Selasa, 1 Desember 2015)
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya secara tersendiri dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Luk 10:21-24)
Bacaan Pertama: Yes 11:1-10; Mazmur Tanggapan: Mzm 72:2,7-8,12-13,17
“Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat” (Luk 10:23).
Dalam tulisan yang lain, saya pernah mengatakan bahwa Yesus adalah seorang yang senantiasa memuji-muji Allah dan kebesaran-Nya – Dia adalah seorang man of praise. Hal ini ditunjukkan dengan baik dan indah sekali oleh Lukas dalam bacaan Injil hari ini.
Beberapa saat sebelum Ia menghaturkan doa syukur kepada Allah ini, Yesus telah meratapi “nasib” kota-kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum (Luk 10:13-16). Tiga kota ini telah menolak hal yang paling berharga di dalam dunia: kasih Allah yang penuh keajaiban. Sebaliknya mereka memilih untuk menaruh kepercayaan pada diri mereka sendiri. Inilah sebabnya mengapa Yesus bergembira dalam Roh Kudus karena sikap tulus seperti anak kecil yang dipertunjukkan oleh para murid-Nya. Tidak seperti kota-kota yang tidak percaya ini, para murid-Nya telah belajar untuk tidak menggantungkan diri pada “kehebatan” mereka sendiri, melainkan pada janji-janji Allah.
Bahkan pada hari ini pun Yesus terus bergembira karena melihat siapa saja yang mengambil langkah-langkah iman kecil dan belajar untuk menaruh kepercayaan sederhana pada-Nya. Yesus bergembira manakala melihat hati seseorang yang dapat diajar (tidak bebal) dan terbuka bagi pernyataan-Nya dari takhta surgawi. Tidak ada yang lebih menggembirakan hati Yesus daripada melihat kita datang menghadap hadirat-Nya dengan rendah hati, siap untuk belajar dari Dia dan menerima rahmat-Nya. Yesus dapat dan akan menyatakan diri-Nya kepada kita. Yang dibutuhkan dalam hal ini hanyalah hati yang terbuka dan waktu doa singkat setiap harinya.
Inilah janji Allah kepada orang-orang yang memiliki sifat dan sikap penuh ketulusan seorang anak kecil: pernyataan diri-Nya. Kita tidak perlu mereka-reka seperti apa sih Yesus ini. Roh Kudus-Nya ingin menyatakan Kristus kepada kita, dan Ia akan menggunakan setiap kesempatan untuk membuka hati kita. Kita tidak perlu berupaya terlalu keras untuk menerima, memahami, atau mengenal Dia. Apa yang harus kita lakukan hanyalah semakin menggantungkan diri pada Yesus dari hari ke hari untuk memperoleh hikmat dan kekuatan yang kita butuhkan. Selagi kita mengambil langkah-langkah iman yang kecil ini, kita akan bertumbuh dalam kesadaran bahwa kita tidak dapat berbuat atau mengetahui apa-apa tanpa Yesus, dan kesadaran tersebut tidak perlu membuat kita ciut hati, melainkan justru memenuhi diri kita dengan pengharapan.
Saudari dan Saudaraku, marilah kita tidak menempatkan segala jenis tuntutan atas diri kita yang berdasar pemikiran kita sendiri. Kita dapat mempersiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan dengan cara yang sangat sederhana. Kita hanya perlu berdoa dan mengikuti bimbingan-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Semakin kita menyederhanakan hati kita, semakin dekat pula kita ditarik kepada Yesus dan semakin mendalam pula Ia akan menyatakan diri-Nya kepada kita.
DOA: Bapa surgawi, selagi aku beristirahat di hadirat-Mu pada hari ini, semoga Roh Kudus menyatakan hati Yesus yang dina dan tulus seperti anak-anak kecil. Penuhilah diriku dengan suatu hasrat untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus dan biarlah dalam masa Adven ini hasrat tersebut mengambil tempat pertama dan utama ketimbang hasrat-hasrat lainnya. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Yes 11:1-10), bacalah tulisan yang berjudul “HANYA ADA SATU PRIBADI” (bacaan tanggal 1-12-15) dalam situs/blog PAX ET BONUMhttp://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori 15-12 PERMENUNGAN ALKITABIAH DESEMBER 2015.
Cilandak, 27 November 2015 [Pesta S. Fransiskus-Antonius Pasani, Imam]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan