(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan IV Prapaskah – Kamis, 30 Maret 2017)
Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa telah mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa di dalamnya kamu temukan hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih terhadap Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimana kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya kepada apa yang ditulisnya, bagaimana kamu akan percaya kepada apa yang Kukatakan?” (Yoh 5:31-47)
Bacaan Pertama: Kel 32:7-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 106:19-23
Setiap kita yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, melakukannya sebagai akibat langsung dorongan Roh Kudus guna meyakinkan kita tentang kebenaran ini. Kita percaya kepada Yesus bukanlah karena kita adalah orang baik-baik atau luarbiasa pintarnya. Inilah yang ada di belakang pernyataan Yesus: “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang telah bersaksi tentang Aku” (Yoh 5:37). Sesungguhnya, Allah belum pernah berhenti memberi kesaksian tentang Ketuhanan Yesus (martabat Yesus sebagai Tuhan) dan penebusan yang dimenangkan Yesus bagi kita.
Bagaimana Allah bersaksi kepada kita sehingga membuat hati kita condong kepada-Nya? Hal ini tidak perlu melalui sesuatu yang spektakular seperti acara kembang api dalam perayaan hari kemerdekaan RI. Kebanyakan kita belum pernah melihat surga yang terbuka, juga belum pernah bertemu dengan Yesus dalam daging. Namun kita percaya. Mengapa? Karena kita telah mengalami kehadiran Yesus dalam diri kita dan juga di tengah-tengah umat yang percaya dengan cara-cara yang biasa saja namun penuh kuasa dan tak terbantahkan.
Dari hari ke hari, Allah mewujudkan kehadiran-Nya kepada kita dengan cara-cara yang “halus”dan “kecil-kecil”’ sehingga cepat untuk dilewati. Namun, semakin kita membiasakan diri kita untuk menyediakan waktu bersama Tuhan – dalam doa-doa pribadi, dalam Misa Kudus, dalam adorasi atau dalam Kitab Suci – akan semakin peka pula kita terhadap Roh Kudus dan gerakan-gerakan-Nya. Kita akan mulai menemukan kasih-Nya melalui pelayanan yang dilakukan para imam kita yang tanpa lelah dalam gereja-gereja kita, seringkali tanpa ucapan terima kasih sedikitpun dari umat. Kita mulai mendengar suara-Nya dalam kata-kata para sahabat yang menghibur kita pada waktu kesusahan. Kita akan mengenali tangan Allah selagi kita merasa terdorong untuk berdoa bagi mereka di antara kita yang sakit atau menderita. Bahkan kita pun merasakan Allah dalam tindakan-tindakan orang-orang yang menyatakan diri tidak percaya kepada-Nya, namun masih memperlakukan sesama dengan penuh hormat dan kelemah-lembutan.
Dalam begitu banyak situasi sehari-hari Allah sibuk bekerja memberikan kesaksian tentang Putera-Nya dan menawarkan kepada kita suatu bagian untuk ikut serta dalam berkat-berkat dan kasih-Nya. Apabila anda belum pernah mengalami hal ini bagi dirimu sendiri, mohonlah agar Allah membuka matamu hari ini untuk dapat melihat banyak orang lain dan situasi-situasi di sekitar anda yang menjadi saksi-saksi tentang keselamatan yang dimenangkan Yesus bagi anda di kayu salib Kalvari.
DOA: Tuhan Yesus, bukalah mataku agar dapat melihat banyak cara yang Kaugunakan untuk mencurahkan kasih-Mu kepadaku. Bukalah juga bibirku agar dapat memuji-muji dan bersyukur kepada-Mu sebagai sebagai tanggapan dariku. Amin.
Sumber :
Tiada ulasan:
Catat Ulasan