(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan II Paskah – Rabu, 26 April 2017)
Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan supaya dunia diselamatkan melalui Dia. Siapa saja yang percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; siapa saja yang tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab siapa saja yang berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatam-perbuatannya yang jahat itu tidak tampak; tetapi siapa saja yang melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.” (Yoh 3:16-21)
Bacaan Pertama: Kis 5:17-26; Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-9
“Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16)
Ayat yang relatif singkat ini sebenarnya mencakup hakekat INJIL itu sendiri. Dipenuhi dengan kasih bagi umat-Nya, Allah dengan sukarela mengorbankan Putera-Nya yang tunggal guna menebus kita. Kasih Allah itu menjadi lebih nyata terbukti apabila kita mempertimbangkan kondisi kita yang penuh dosa. Sebagaimana dengan jelas-gamblang dikatakan oleh Yohanes, manusia berdosa telah berada di bawah hukuman, manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat (lihat Yoh 3:18-19).
Hakekat KABAR BAIK atau INJIL adalah, bahwa Bapa surgawi sangat mengasihi kita manusia sehingga rela membayar biaya yang paling tinggi untuk membebas-merdekakan kita. Yesus, sang Terang Dunia, datang untuk menyingkapkan kegelapan dalam hidup kita dan menawarkan suatu jalan menuju penebusan. Ada orang yang menanggapi tawaran Yesus dengan kasih, dan mereka pun dibebas-merdekakan dari dosa dan maut. Ada pula yang menolak Yesus. Namun demikian, terang Yesus terus membawa kehidupan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya.
Ada banyak cara atau jalan yang membuat kita menjadi budak kegelapan. Kadang-kadang memori-memori lama masih melekat dalam hati kita dan menciptakan penolakan dan kepahitan. Kata-kata penuh sarkasme dapat begitu mudahnya keluar dari mulut kita, atau kita dapat begitu cepat menyalahkan orang lain. Masalahnya adalah, apakah kita sedang duduk menghakimi kelemahan-kelemahan atau perbedaan-perbedaan orang-orang lain? Apakah kita senantiasa disibukkan dengan kepentingan diri sendiri dan menghabiskan waktu kita untuk itu semua? Apakah sikap kita untuk bersiteguh dengan cara-cara kita sendiri kadang-kadang menyebabkan kita lekas marah dan benci terhadap apa saja yang datang dari orang lain?
Terang yang berasal dari Juruselamat kita menyingkap dosa-dosa yang ada dalam diri kita – bukan untuk menghukum kita, melainkan membimbing kita kepada Tuhan untuk kesembuhan dan pengampunan. Karunia pertobatan dapat mentransformasikan hati kita. Melihat dan menyadari kebutuhan kita akan terang Yesus, maka kita pun menjadi mampu mengenal betapa besar kasih Allah melalui belas kasihan-Nya yang tanpa batas itu. Kasih (Allah) ini dapat bertumbuh dalam diri kita. Bapa kita di surga menginginkan agar kasih-Nya mengalir melalui diri kita sehingga kita pun dapat menjadi saluran rahmat-Nya bagi orang-orang lain. Penghukuman tidak memberi jalan kepada belas kasihan, dan kebencian tidak memberi peluang kepada bela rasa. Marilah kita sekarang mohon kepada Allah untuk membuka hati kita bagi kasih-Nya yang menyembuhkan.
DOA: Tuhan Yesus, kami mencari terang-Mu hari ini. Singkapkanlah kegelapan dalam kehidupan kami. Penuhilah diri kami dengan kehadiran-Mu dan ubahlah hati kami. Buatlah kami rendah hati agar kami dapat menerima setiap berkat yang akan Kauberikan kepada kami. Semoga kasih dan hidup-Mu mengalir melalui diri kami kepada para anggota keluarga kami, teman-teman kami, bahkan musuh-musuh kami. Amin.
Sumber :
Tiada ulasan:
Catat Ulasan