Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Sabtu, Ogos 08, 2015

HIKMAT ILAHI DAN HIKMAT INSANI

(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA XIX [TAHUN B], 9 Agustus 2015)
jesus christ super star
Lalu bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan, “Akulah roti yang telah turun dari surga.” Kata mereka, “Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapaknya kita kenal? Bagaimana sekarang Ia dapat berkata: Aku telah turun dari surga?” Jawab Yesus kepada mereka, “Jangan kamu bersungut-sungut.

Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: ‘Mereka semua akan diajar oleh Allah.’ Setiap orang, yang telah mendengar dan belajar dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, dialah yang telah melihat Bapa. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Siapa saja yang percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Akulah roti kehidupan. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Siapa saja yang memakannya, ia tidak akan mati. Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jikalau seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6:41-51)
Bacaan Pertama: 1Raj 19:4-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-9; Bacaan Kedua: Ef 4:30-5:2
Setelah Yesus mengatakan kepada orang banyak bahwa diri-Nya adalah roti yang telah turun dari surga (lihat Yoh 6:32-35), maka orang-orang Yahudi pun bersungut-sungut (Yoh 6:41). Mereka pun mulai mempertanyakan kualifikasi dan asal-usul Yesus. Apa yang dikatakan oleh Yesus itu memang sulit untuk diterima oleh orang-orang Yahudi …… bahasa yang tidak dapat ditoleransi! Argumentasi orang-orang Yahudi: “Bukankah Ia ini Yesus …… Bagaimana sekarang Ia dapat berkata: Aku telah turun dari surga?”
Sebelum peristiwa ini, orang-orang Yahudi sangat terkesan dengan kata-kata dan tindakan Yesus, dan mereka sampai mengikuti Yesus ke mana saja Dia pergi (lihat Yoh 6:22-24). Sekarang tidak sedikit yang berpikiran lain tentang Dia. Mungkin ada yang menilainya berlebihan, … lebay! Bagaimana Dia dapat berkata begitu? Bagaimana anak Maria dan Yusuf dari Nazaret turun dari surga? Dlsb. Dst. Bagaimana pun Yesus memberi jawaban yang lugas-tegas, walaupun di sana sini masih mengandung teka-teki bagi sebagian orang: “Akulah roti kehidupan”  (Yoh 6:48). “Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga (Yoh 6:51), artinya: Allah Bapa telah mengutus Aku untuk membawa hidup kekal kepadamu.
Yesus sangat mengetahui bahwa apabila orang-orang menutup pikiran dan hati mereka terhadap ajaran-Nya, jika mereka “tidak mempan terhadap pandangan/pendapat siapapun selain daripada pandangan/pendapat mereka sendiri” – seperti sebagian dari kita – maka Roh Kudus tidak dapat menarik mereka kepada sabda-Nya, apalagi memahami sabda tersebut.
EUCHARIST - 0010
Dalam kasus Yesus dan orang-orang Yahudi yang bersikap skeptis, isunya adalah EKARISTI. Ini adalah konfrontasi antara “hikmat insani” dan “hikmat ilahi”. Hikmat insani atau manusiawi menyatakan bahwa Ekaristi tidak lebih daripada roti biasa. Sebaliknya hikmat ilahi menyatakan: “Roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” (Yoh 6:51).

Saudari dan Saudaraku, apabila kita (anda dan saya) mempunyai masalah dan rasa gelisah-susah tentang dunia, keluarga dan/atau komunitas kita, dan masyarakat kita, maka janganlah kita menggantungkan diri sekadar pada hikmat kita sendiri saja. Kita harus mencoba untuk mengetahui/mengenal kehendak Allah juga – khususnya dalam doa.
DOA: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa roti Ekaristi yang kuterima dalam komuni kudus bukanlah sekadar roti biasa, melainkan adalah tubuh-Mu sendiri, untuk menguatkan diriku, rohani dan jasmani dalam menjalani hidup di dunia ini sesuai kehendak Bapa, sampai masuk ke dalam hidup yang kekal. Biarlah Roh Kudus-Mu senantiasa menjaga diriku agar tetap menjadi murid-Mu yang setia. Terpujilah Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin.
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan