(Bacaan Pertama
Misa, PERINGATAN SANTO BARNABAS, RASUL – Selasa, 11 Juni 2013)
KFS: HARI RAYA S. BARNABAS, RASUL – HARI JADI KONGREGASI
Tangan Tuhan
menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada
Tuhan.
Kabar tentang
mereka itu terdengar oleh jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus
Barnabas pergi ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat anugerah
Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua dengan
kesungguhan hati serta kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh
dengan Roh Kudus dan iman. Lalu banyak orang dibawa kepada Tuhan. Setelah itu,
pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan
dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu
selama satu tahun penuh, sambil mengajar banyak orang. Dia Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Pada waktu itu
dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan
Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh
bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
Pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus,
“Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan
bagi mereka.” Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke
atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. (Kis 11:21b-26;13:1-3)
Mazmur Tanggapan:
Mzm 98:2-6; Bacaan Injil: Mat 10:7-13
“Barnabas adalah
orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman” (Kis 11:24).
Deskripsi tentang
Barnabas dapat berlaku untuk sejumlah orang, baik perempuan maupun laki-laki,
baik dalam Alkitab maupun di dunia pada hari ini, bahkan dapat berlaku bagi
kita juga. Allah telah mengundang kita masing-masing untuk menjadi anak-Nya dan
melayani Dia dalam kasih.
Selagi kita
merayakan kehidupan Santo Barnabas pada hari ini, kita harus mengingat bahwa
dia – seperti kita juga – adalah seorang pribadi yang disentuh oleh Allah dan
dipanggil untuk menjadi hamba/pelayan. Kekudusan Barnabas bertumbuh dengan
berjalannya waktu dan melalui cara dia bereaksi terhadap situasi kehidupan
setiap hari. Pada saat Lukas memperkenalkan Barnabas untuk pertama kalinya, dia
hanya menceritakan kepada kita bahwa Barnabas mendonasikan hasil penjualan
sebagian tanahnya kepada para rasul untuk diberikan kepada orang-orang miskin
(Kis 4:36-37). Itulah yang kita dengar untuk sementara. Barnabas hanyalah
seorang pribadi biasa-biasa saja yang dengan murah-hati menanggapi seruan para
rasul yang membutuhkan bantuan keuangan. Baru setelah cukup lama, nama Barnabas
muncul kembali, dan kali ini sebagai seorang rasul yang bijak dan dapat
dipercaya. Kita hanya dapat menebak-nebak bahwa pengambilan keputusan
sehari-hari yang dibuatnya telah membuat dirinya menjadi salah seorang
misionaris yang pertama dan terbesar dari Gereja perdana.
Allah tidak ingin
sekadar menggunakan para kudus besar untuk membangun Kerajaan-Nya. Dia juga
ingin menggunakan kita masing-masing. Ingatlah pula, bahwa orang-orang kudus
besar pun memulai semuanya seperti kita sekarang. Kebesaran mereka terletak
pada ketaatan mereka kepada Allah dan keterbukaan mereka terhadap rencana-Nya
bagi kehidupan mereka. Perubahan dalam diri mereka dari “biasa-biasa” saja
menjadi “luar biasa” datang selagi mereka menyerahkan kehendak mereka kepada
Tuhan hari demi hari. Melalui Roh Kudus, hal yang sama dapat terjadi dengan
diri kita.
Allah menginginkan
kita masing-masing untuk menjadi seorang agen, melaluinya Dia membawa hidup-Nya
ke dalam dunia. Dia mungkin memanggil kita untuk menjadi para pendoa syafaat,
menjadi penginjil, pendamping bagi orang-orang miskin, para pendoa bagi
kesembuhan orang-orang sakit, nabi-nabi bagi dunia di sekeliling kita. Jadi,
kita tidak pernah boleh membatasi visi Allah. Kita juga harus
memperkenankan-Nya meluaskan visi kita. Jika kita menempatkan diri kita pada
tangan-tangan Tuhan, menyingkirkan rasa takut kita dan merangkul
hasrat-hasrat-Nya bagi diri kita, maka lihatlah bagaimana kita dapat membawa
efek yang baik kepada dunia.
DOA: Bapa surgawi,
Engkau memilih aku dalam Kristus untuk menjadi anak-Mu dan melengkapi diriku
dengan Roh Kudus untuk membawa hidup-Mu kepada dunia ini. Bagaimana aku dapat
berterima kasih kepada-Mu secara memadai untuk segala privilese yang Kauberikan
kepadaku untuk melayani-Mu? Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan