Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Selasa, Julai 16, 2013

ALLAH INGIN MENYATAKAN DIRI-NYA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XV – Rabu, 17 Juli 2013)
MISC: HARI RAYA S. Maria Magdalena Postel

Pada waktu itu berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.” (Mat 11:25-27)

Bacaan Pertama: Kel 3:1-6,9-12; Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-4,6-7

Dalam doa syukur-Nya kepada Bapa surgawi, Yesus mengakui bahwa hikmat ilahi disembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai (Mat 11:25). Mengapa Allah harus menyembunyikan diri-Nya seperti ini, teristimewa dari mereka yang memiliki reputasi sebagai orang-orang berhikmat? Bukankah merupakan strategi yang lebih baik apabila Dia menyatakan diri-Nya kepada mereka dahulu, lalu menggunakan mereka untuk meyakinkan orang-orang sederhana? Akan tetapi kalau kita melihat cara Allah bekerja sepanjang sejarah, maka kita dapat melihat bahwa yang terjadi terlebih-lebih merupakan kasus di mana orang-orang mencoba untuk menyembunyikan diri mereka dari Allah, bukannya Allah mencoba menyembunyikan diri dari mereka.

Allah tidak ingin untuk tetap tersembunyi. Dia ingin menyatakan diri-Nya. Dia ingin menunjukkan kepada kita semua pikiran dan hati-Nya. Namun seperti dikatakan Yesus, Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang seperti anak kecil. Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua. Allah juga ingin menyatakan diri-Nya kepada kita secara bebas. Anugerah pernyataan diri Allah ini bukanlah imbalan atas kerja kita berdasarkan kekuatan kita sendiri. Anugerah Allah ini diberikan secara bebas oleh-Nya.

Namun dalam hal ini kita harus jelas juga. Menerima pernyataan diri Allah dapat menjadi “mahal” … menyangkut “biaya” tinggi. Mengapa? Karena hal itu pertama-tama menuntut dari diri kita pengakuan akan kebutuhan-kebutuhan kita. Kita tidak mempunyai segala jawaban berkaitan dengan kehidupan, tentang para sahabat dan keluarga kita, atau bahkan mengenai diri kita sendiri. Menerima kenyataan ini tidak selalu mudah karena menyangkut rasa harga diri kita … kebanggaan kita dan bahkan menempatkan kita dalam suatu posisi ketergantungan. Pernyataan diri Allah itu mahal juga karena berarti menyerahkan kendali atas hidup kita dan memperkenankan Yesus untuk memerintah dalam diri kita.

Teolog kondang Hans Urs von Balthasar sekali mengamati, bahwa ketika Yesus berkata, “jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini” (Mat 18:3), Ia tidak mengacu hanya kepada anak-anak kecil, melainkan kepada diri-Nya sendiri. Yesus, Putera Allah, tidak hanya menjadi anak yang aktual dari Bapa. Sepanjang hidup-Nya, Yesus mengosongkan diri-Nya dan mencari hikmat dan rencana Bapa-Nya dengan kesederhanaan dan kerendahan hati seorang anak kecil. Karena sifat-Nya yang seperti anak kecil, Yesus mampu untuk mendengar Bapa-Nya kapan saja dan di mana saja. Hati-Nya senantiasa terbuka bagi pernyataan dan hikmat Bapa-Nya. Semoga kita semua mengikuti teladan Yesus dan menjadi seperti anak-anak kecil di hadapan hadirat Bapa surgawi.

DOA: Bapa surgawi, tolonglah aku agar dapat menjadi seorang pribadi yang dapat diajar, senantiasa mencari kehendak-Mu dan memeditasikan sabda-Mu. Aku tidak hanya ingin menerima hikmat-Mu. Aku ingin hikmat-Mu itu mengubah hatiku dan menjadi cara hidupku sendiri. Semoga dari hari ke hari aku dapat menjadi semakin serupa dengan Putera-Mu terkasih, Tuhan dan Juruselamat kami semua. Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan