Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Khamis, Julai 11, 2013

MENDENGARKAN SUARA ROH KUDUS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XIV – Jumat, 12 Juli 2013)
Keluarga OFM dan OFMConv.: Peringatan S. John Jones & S. John Wall, Martir

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya mereka kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Mat 10:16-23)

Bacaan Pertama: Kej 46:1-7,28-30; Mazmur Tanggapan: Mzm 37:3-4,18-19,27-28,39-40

“… bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu” (Mat 10:20).

Seperti yang diingatkan oleh Yesus kepada para murid-Nya 2.000 tahun lalu, maka pada hari ini pun Ia mengingatkan bahwa kita – para murid-Nya pada zaman sekarang – menghadapi risiko penolakan, kesalahpahaman, bahkan pengejaran dan penganiayaan, bilamana kita mencoba untuk mewartakan Injil. Dari zaman ke zaman pesan pertobatan dan ketundukan serta penyerahan diri kepada Allah telah menemui penolakan dari berbagai penjuru.

Walaupun terasa suram, Yesus juga berjanji bahwa Dia tidak akan memberikan kepada kita tugas lebih daripada apa yang dapat kita emban dan Ia akan datang menolong apabila kita mengalami berbagai kesulitan. Ia menjanjikan Roh Kudus yang akan memberikan kepada kita hikmat dan bimbingan agar dengan demikian kita dapat menjawab dengan jelas namun dengan rendah hati, mereka yang menentang kita.

Kata-kata Yesus dapat terdengar begitu sederhana, dan dalam artian tertentu memang demikianlah halnya. Kita dapat selalu percaya bahwa apabila Yesus menjanjikan sesuatu, maka Dia akan memenuhinya. Namun kita perlu bertanya bagaimana kita akan mampu mengenali suara Roh Kudus pada waktu kita mengalami kesulitan. Jelaslah bahwa perubahan sedemikian tidak terjadi dalam satu malam. Mendengar suara Roh Kudus bukanlah suatu kemampuan ajaib yang terbuka bagi kita hanya pada saat yang tepat dan kemudian “menghilang” lagi. Mendengarkan suara Roh Kudus adalah suatu keterampilan yang menuntut praktek, eksperimentasi dan ketekunan. Hal ini menuntut kita menghadap hadirat Allah dalam doa setiap hari, menjadi akrab dengan suara-Nya dalam Kitab Suci, dan menjaga hati kita agar tetap terbuka sepanjang hari. Selagi kita mengambil langkah-langkah praktis ini, kita akan menemukan kenyataan bahwa mendengar suara Roh Kudus yang lemah-lembut dan tidak ribut-ribut telah menjadi sesuatu yang alamiah bagi kita.

Praktek dan eksperimentasi secara harian selama saat-saat penuh kedamaian dan menyenangkan adalah kunci untuk melakukan upaya discernment terhadap suara Roh Kudus dalam masa pencobaan dan penganiayaan. Jika kita membuat proses ini menjadi kebiasaan, maka hal ini akan mempersiapkan diri kita dalam menghadapi tekanan-tekanan dan intensitas yang lebih besar, di mana lebih banyak lagi yang dipertaruhkan. Setiap hari, marilah kita berupaya untuk mentaati Tuhan dan mendengarkan Roh Kudus. Setiap hari, marilah kita menukar “kemandirian” (dalam artinya yang jelek) kita dengan “hikmat dari Allah” yang akan “mengagetkan” dunia dan menghasilkan karya-karya yang akan membuat takjub raja-raja.

DOA: Roh Kudus Allah, datang dan masuklah ke dalam hidupku dan tetaplah berdiam bersamaku selalu. Buatlah aku agar dapat mengenali suara-Mu. Biarlah kata-kata-Mu dapat menjadi penghiburan, sukacita dan kehidupan bagiku. Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan