Kongregasi Bruder
Santa Maria Tak Bernoda (MTB): Hari Jadi Kongregasi
Ibu dan
saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mendekati
Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya, “Ibu-Mu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia
menjawab mereka, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan
firman Allah dan melakukannya” (Luk 8:19-21).
Bacaan Pertama: Ams
3:27-34; Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-5
Dalam bagian Injil
Lukas ini tercatat pengajaran Yesus tentang kemuridan/pemuridan. Mengikuti Yesus
berarti mendengar sabda Allah dan berbuah (Luk 8:4-15). Murid Yesus yang sejati
harus memiliki terang yang bercahaya dan tidak boleh tersembunyi (Luk 8:16).
Para murid Yesus dapat mempunyai iman kepada Yesus dan tidak perlu takut
terhadap angin ribut dalam kehidupan mereka (Luk 8:22-25). Sekali lagi, Yesus
mengusir roh jahat dari seorang laki-laki di Gerasa dan atas dasar perintah
Yesus sendiri, orang itu pun dengan penuh sukacita pergi ke seluruh kota dan
memberitahukan segala sesuatu yang telah diperbuat Yesus atas dirinya (Luk
8:39).
Sekarang, marilah
kita membayangkan sejenak apa yang terjadi seturut bacaan Injil hari ini.
Banyak orang berkumpul di sekeliling Yesus untuk mendengar apa yang akan/sedang
dikatakan oleh rabi dari Nazaret ini, walaupun mereka tidak selalu memahami
perumpamaan-perumpamaan-Nya. Kemudian, muncullah Ibu Maria dan saudara-saudara
Yesus, dan karena padatnya orang-orang yang berkumpul di situ, mereka tidak
dapat mendekati Yesus. Jadi, tidak mengherankanlah apabila ada orang yang
memberitahukan kepada Yesus: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan
ingin bertemu dengan Engkau” (Luk 8:20). Jawab Yesus: “Ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan
melakukannya” (Luk 8:21).
Apakah kiranya yang
dimaksudkan Yesus dengan jawaban-Nya itu? Apakah ini berarti bahwa Yesus tidak
merasa peduli pada ibu dan keluarga-Nya? Tentu saja tidak! Siapa yang lebih
baik dalam memahami kata-kata Yesus itu selain Maria, yang memiliki hasrat
tetap untuk melakukan kehendak Bapa surgawi (Luk 1:38)? Lukas tidak mencatat
apa yang dilakukan oleh Yesus selanjutnya, namun akal sehat kita mengatakan
bahwa tentulah Dia menyambut ibu dan saudara-saudara-Nya, kalau pun tidak
langsung ketika mengajar orang banyak itu. Bagi Yesus, menempatkan orang-orang
lain sebagai lebih penting daripada keluarga-Nya sendiri sebenarnya
bertentangan dengan yang kita ketahui sebagai benar tentang Allah dan juga
melawan seluruh ajaran tentang keluarga yang terdapat dalam Kitab Suci (Bacalah
“Sepuluh Perintah Allah”, khususnya Kel 20:12).
Dalam
tanggapan-Nya, Yesus menyatakan bahwa “mereka yang mendengarkan firman Allah
dan melakukannya” akan menjadi dekat dengan Yesus seperti para anggota
keluarga-Nya sendiri. Ini adalah sebuah janji pengharapan dan sukacita. Kita
sendiri dapat mempunyai keintiman yang sama dengan Yesus, kedekatan yang sama,
dan relasi kasih yang sama seperti yang dimiliki-Nya dengan ibu dan semua
anggota keluarga-Nya. Kita bukan hanya akan menjadi dekat dengan Yesus,
melainkan juga – seperti halnya dengan setiap keluarga – kita pun mulai
kelihatan seperti Dia. Kita akan mengambil oper karakter-Nya dan mulai berpikir
dan bertindak seperti Yesus. Ini adalah janji bagi kita yang berdiam dalam
sabda Allah dan senantiasa berupaya untuk mewujudkan sabda-Nya menjadi tindakan
nyata.
DOA: Tuhan Yesus,
Engkau menjanjikan kepada kami suatu relasi yang intim dan penuh kasih dengan
diri-Mu. Tolonglah kami agar dapat mengalami kasih-Mu selagi kami menjalani
hari-hari kehidupan kami untuk melakukan kehendak Allah. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan