( Bacaan Pertama
Misa Kudus, Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung – Sabtu, 29
September 2012 )
Kemudian timbullah
peperangan di surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga
itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi tidak dapat
bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Naga besar itu, si ular
tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan
ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Lalu aku mendengar
suara yang nyaring di surga berkata, “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah
dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara seiman kita, yang mendakwa mereka
siang dan malam di hadapan Allah kita. Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai harus menghadapi maut. Karena itu, bersukacitalah, hai surga dan
hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut!
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu
bahwa waktunya sudah singkat.” (Why 12:7-12)
Bacaan Pertama
alternatif: Dan 7:9-10,13-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 138:1-5; Bacaan Injil: Yoh
1:47-51
Apakah anda percaya
akan keberadaan para malaikat? Gereja senantiasa menegaskan keberadaan mereka.
Pada hari ini kita merayakan tiga malaikat agung, yaitu Mikael, Gabriel, dan
Rafael. Katekismus Gereja Katolik mengajar kita bahwa para malaikat adalah
makhluk-makhluk spiritual yang diciptakan dengan intelek dan kehendak, dan
setiap malaikat adalah makhluk surgawi yang unik dan abadi (KGK, 327-336).
Fungsi-fungsi dari
ketiga malaikat agung itu cocok dengan tiga tujuan utama pelayanan Yesus:
mewartakan Kabar Baik, menyembuhkan sakit-penyakit, dan membebaskan orang-orang
yang tertindas. Gabriel, yang namanya berarti “Allah adalah perkasa”, adalah
pesuruh Allah yang utama, yang membawa Kabar Baik kepada umat-Nya. Dialah yang
memberi kabar kepada Maria bahwa perawan dari Nazaret itu akan melahirkan sang
Juruselamat (bacalah Luk 1:26-38). Rafael, yang namanya berarti “Allah
menyembuhkan”, dikaitkan dengan dengan pelayanan Yesus menyembuhkan orang-orang
sakit (bacalah Tob 11:1-19) dan malaikat yang melindungi kita ketika melakukan
perjalanan (lihat Tob 5:1 dsj.). Mikael, yang namanya berarti “dia yang seperti
Allah”, membebaskan orang-orang dari penindasan lewat pertempurannya dengan
Iblis (Why 12:7).
Sebagai tambahan
informasi, dapat kita catat di sini, bahwa menurut tradisi Yahudi ada tujuh
Malaikat Agung, yaitu Uriel, Rafael, Raguel, Mikael, Sariel, Gabriel dan Remiel
(kalau ada waktu, silahkan membaca tentang hal itu di Encyclopaedia
Britannica). Kalau kita membaca Kitab Tobit, maka ada tercatat Rafael
memperkenalkan dirinya kepada Tobit dengan berkata: Aku ini Rafael, satu dari
ketujuh malaikat di hadapan Tuhan yang mulia” (Tob 12:15; lihat juga Why 8:2).
Kedudukan manusia
untuk sesaat lebih rendah daripada para malaikat (Ibr 2:7), namun kita
“ditakdirkan” untuk diilahikan dalam Kristus dan diangkat di atas para malaikat
itu (lihat Mzm 8:4-6). Dalam Kitab Wahyu kita dapat membaca bahwa Lucifer dan
sepertiga dari keseluruhan jumlah malaikat di surga memberontak terhadap Allah
(Why 12:3-9) karena kedengkian (lihat Keb 2:23-24) karena rencana Allah adalah
agar kita menjadi “anak sulung di antara semua ciptaan-Nya” (Yak 1:18). Dengan
demikian, apabila kita ingin melindungi diri kita sendiri, kita perlu
mengingat, bahwa pertempuran rohani yang kita hadapi sehari-hari adalah
sunguh-sungguh riil. Memang Yesus telah mengalahkan Iblis dan para malaikat
jahat pengikutnya, namun mereka masi tetap bebas untuk menggoda dan menguji
kita sampai saat kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaan.
Ditengah-tengah
pertempuran rohani (spiritual) sehari-hari itu, marilah kita menyadari adanya
pertempuran antara yang baik dan yang jahat. Dengan menyadari keseriusan
pertempuran ini dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kita, kita dapat
mempersenjatai diri dengan jaminan, bahwa melalui Yesus, kita digabungkan ke
dalam Tritunggal Mahakudus. Dalam Kristus, tidak ada apa/siapa pun yang dapat
mengalahkan kita. Kita dapat memenangkan setiap serangan dari kuasa kegelapan.
Para malaikat Allah selalu ada untuk melayani kebutuhan-kebutuhan kita (Ibr
1:14). Selagi kita merayakan pesta para malaikat agung pada hari ini, marilah
kita melingkupi diri kita dengan kasih Yesus, mohon agar para malaikat-Nya
menolong kita, dan berterima kasih penuh syukur kepada Allah untuk rahmat-Nya
bagai kita yang begitu menakjubkan.
DOA: Bapa surgawi,
aku memuji Engkau untuk kemuliaan dan keindahan para malaikat-Mu.
Perkenankanlah mereka untuk membantu diriku dalam peziarahanku di dunia dan
perjalananku kembali kepada-Mu. Aku menyambut mereka ke dalam kerja
pelayananku, keluargaku, Gereja, dan dalam dunia. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan