(Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa I – Rabu, 16 Januari 2013
Sekeluarnya dari
rumah ibadat itu Yesus bersama Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan
Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera
memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan
sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam,
dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan
setan. Seluruh penduduk kota itu pun berkerumun di depan pintu. Ia menyembuhkan
banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan;
Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Pagi-pagi benar,
waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang
terpencil dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya mencari-cari Dia.
Ketika mereka menemukan-Nya, mereka berkata kepada-Nya, “Semua orang mencari
Engkau.” Jawab-Nya, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota sekitar
ini, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah
datang.” Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea memberitakan Injil dalam
rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. (Mrk 1:29-39)
Bacaan Pertama: Ibr
2:14-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 105:1-4,6-9
Dalam artian
tertentu kita dapat mengatakan, bahwa Injil Markus adalah Injil
mukjizat-mukjizat Yesus. Dalam bab 1 yang telah kita baca dua hari ini saja
kepada kita telah disuguhkan cerita-cerita tentang mukjizat-mukjizat Yesus.
Mukjizat pertama dalam Injil Markus diceritakan dalam bacaan Injil kemarin,
peristiwa pengusiran roh jahat yang pertama. Pada bacaan Injil hari ini kita
membaca narasi singkat tentang penyembuhan atas diri ibu mertua Petrus yang
menderita sakit demam. Mukjizat ini disusul dengan catatan-catatan seperti
berikut: “Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus
semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Seluruh penduduk
kota itu pun berkerumun di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang
menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan ……” (Mrk 1:32-34).
Catatan-catatan dalam Injil ini tentunya mengindikasikan bahwa mukjizat
penyembuhan dan pengusiran roh jahat oleh Yesus sungguh banyak.
Selagi kita membaca
narasi Injil seperti ini, sadarkah kita bahwa Yesus yang berkarya di Kapernaum
dan banyak tempat ini adalah Yesus yang sama yang kita jumpai pada perayaan
Ekaristi, teristimewa ketika kita menerima Komuni Kudus? Tidakkah kita
memikirkan fakta bahwa Yesus dalam Injil ini, Allah-Manusia yang telah bangkit
dari antara orang mati, kini hidup sebagai Allah dan sebagai manusia di antara
kita? Apabila kita mengatakan “ya” sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka mengapa kita sering merasa kesepian, takut, sedih, galau, seakan-akan
tidak ada siapa pun yang memperhatikan berbagai kesusahan kita, sakit-penyakit
yang kita derita, dan keprihatinan-keprihatinan kita? Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Juruselamat kita! Tentu saja Dia memperhatikan kita hari ini tidak
kurang daripada Dia memperhatikan dengan penuh belarasa dan belaskasih
orang-orang yang hidup di tanah Palestina pada zaman-Nya.
Sungguh agak aneh
dan mengherankan apabila kita, yang telah diberikan karunia iman oleh-Nya,
malah kehilangan rasa percaya akan kebaikan dan kuasa Yesus Kristus sesuai
dengan iman kita itu. Kita tidak perlu mengharapkan terjadinya mukjizat untuk
semua masalah kita. Namun kita tentunya harus mempunyai rasa percaya dan yakin
bahwa dengan pertolongan Yesus Kristus, berbagai upaya kita akan mengangkat
beban masalah-masalah kita. Seandainya upaya kita itu tidak seturut kehendak
Allah, maka rahmat Kristus akan membawa pencerahan bagi pemahaman kita,
menolong kita untuk dapat melihat kehendak-Nya dalam pencobaan-pencobaan yang
kita hadapi, dan memberikan damai-sejahtera serta ketenangan yang tidak dapat
dirampas oleh krisis duniawi yang mana pun. Oleh karena itu, marilah kita
membawa segala sakit-penyakit kita kepada Yesus Kristus, sang Tabib Penyembuh,
Dokter Agung, seperti yang dilakukan oleh para pendahulu kita di tanah
Palestina dan juga para penerus mereka dari masa ke masa.
DOA: Tuhan Yesus
Kristus, kami percaya bahwa pada hari ini pun Engkau masih menyembuhkan banyak
orang yang menderita berbagai sakit-penyakit, karena Engkau tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibr 13:8). Terima kasih
Tuhan Yesus. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS