Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Khamis, Januari 03, 2013

SIAPA YANG MELAKUKAN KEBENARAN ADALAH BENAR


(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Masa Natal – Jumat, 4 Januari 2013)
Keluarga Fransiskan: Beata Angela dari Foligno, Ordo III Sekular

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Siapa yang melakukan kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; siapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab sejak semula Iblis terus-menerus berbuat dosa. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis.

Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak terus menerus berbuat dosa; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus-menerus berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak melakukan kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga siapa saja yang tidak mengasihi saudara seimannya. (1Yoh 3:7-10)

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1,7-9; Bacaan Injil: Yoh 1:35-42

Jelas ada suatu pertempuran spiritual yang berlangsung terus-menerus antara kekuatan-kekuatan baik dan kekuatan-kekuatan jahat, yang juga melibatkan kita. Walaupun begitu, pertempuran ini boleh dikatakan bukanlah pertempuran yang seimbang. Yesus Kristus yang sudah datang sebagai seorang anak manusia, sudah mengalahkan musuh-Nya. Kita akan memahami realitas dosa dan Iblis bilamana kita memusatkan pandangan mata kita pada Dia yang telah mengalahkan dosa dan Iblis. Sementara kita menerima rahmat Allah, maka kita melihat dosa sebagai apa adanya – suatu penyalahgunaan kebebasan yang diberikan Allah kepada kita.

Putera Allah datang untuk menghancurkan kerja si Iblis (lihat 1Yoh 3:8). Pekerjaan Iblis yang paling merusak terjadi pada awal sejarah manusia, ketika dia berhasil membujuk manusia untuk menolak Allah dan berdiri melawan kehendak-Nya. Nah, Putera Allah menyerang tipu-daya dan desepsi Iblis ini dan segala konsekuensinya. Yesus mengalahkan Iblis melalui pengorbanan hidup-Nya dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati oleh kuasa Allah.

Dengan mengalahkan kekuatan Iblis atas ciptaan – yaitu kematian – Yesus membuat Iblis menjadi impoten. Namun Iblis masih terus menggoda kita, karena Allah telah memberikan kebebasan pribadi (kehendak bebas) kepada kita masing-masing untuk membuat pilihan. Akan tetapi, orang-orang yang memiliki kebangkitan Yesus hidup dalam diri mereka melalui baptisan dan iman yang hidup kepada Dia mempunyai otoritas atas Iblis dan “tidak terus menerus berbuat dosa, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus-menerus berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah” (1Yoh 3:9).

Benih iman yang ditanam pada saat baptisan bertumbuh dan menghasilkan buah dalam kuasa Allah dalam kehidupan kita. Tindakan-tindakan kita yang benar memberi kesaksian tentang apa yang telah dilakukan Allah atas diri kita. Kita diciptakan oleh Allah untuk memiliki hati yang terbukti murni oleh tindakan-tindakan kita. Bahkan Putera Allah yang menjadi manusia, walaupun Ia tidak berdosa – membuktikan kemurnian kasih-Nya kepada Bapa surgawi melalui ketaatan-Nya dalam bertindak. Tindakan benar untuk mana kita dipanggil adalah untuk mengasihi satu sama lain setiap saat, tidak hanya pada waktu “salam damai” dalam Misa Kudus.

Karena Putera Allah telah mengalahkan kejahatan yang paling besar, maka kita memiliki keyakinan bahwa Dia memegang kendali atas kejahatan yang masih ada dalam dunia, termasuk godaan terhadap hati kita sehari-hari. Oleh karena itu pengharapan kita dalam kehidupan ini datang melalui kehadiran Kristus yang bekerja dalam hati kita dan hati siapa saja yang mau menerima Dia.

DOA: Tuhan Yesus, kami berterima kasih penuh syukur kepada-Mu karena Engkau telah menyelamatkan kami dari kegelapan dosa melalui tindakan kasih-Mu. Jagalah kami, ya Yesus, agar kami tetap mengasihi-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Lindungilah kami selalu dari si Jahat, dan pakailah kami sebagai instrumen-instrumen kebaikan-Mu yang penuh kasih sampai saat Engkau datang kembali kelak dalam kemuliaan. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OF

Tiada ulasan:

Catat Ulasan