Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Rabu, Januari 09, 2013

GENAPLAH NAS INI SEWAKTU KAMU MENDENGARNYA


(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan – Kamis, 10 Januari 2013)

Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Lalu tersebarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementaraa itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Kitab Suci. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya dan setelah membuka kitab itu, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi ornag-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Semua orang itu membenarkan dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. (Luk 4:14-22a)

Bacaan Pertama: 1Yoh 4:19-5:4; Mazmur Tanggapan: Mzm 72:1-2,14-15,17

Pada hari ini, Yesus menggenapi nubuatan untuk “mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin” dan “memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan” (Luk 4:18,19; bdk. Yes 61:1 [lengkap: 61:1-4]). Kita mengetahui bahwa Yesus adalah sang Mesias, “Dia yang diurapi”, yang diutus untuk memenuhi janji-janji Allah. Namun demikian, baiklah anda sekarang membayangkan diri anda sebagai salah seorang yang hadir dalam sinagoga di Nazaret, mendengar Yesus mengumumkan bahwa petikan dari kitab nabi Yesaya yang dibacakan oleh-Nya itu dipenuhi di depan mata anda sendiri: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk 4:21). Barangkali anda bertanya dalam hati: “Bagaimana saya sungguh dapat dibebaskan dari dosa, atau dibebaskan dari rasa bersalah dan ketiadaan harapan? Kapankah terakhir kali saya merasa diperhatikan oleh seorang pribadi manusia yang lain, …… oleh Allah?”

Bagi seorang Yahudi pada zaman Yesus, “tahun rahmat Tuhan” mengacu pada tahun Yubileum (tahun Yobel) yang digambarkan dalam kitab Imamat bab 25. Setiap tahun yang ke-50 (tahun setelah 7 x 7 tahun sabat) harus dikuduskan, semua utang harus diampuni sebagai lunas dan semua budak harus dibebaskan; setiap orang di Israel dipanggil untuk merayakan dan beristirahat. Tahun sabat adalah setiap tahun ke-7, tahun perhentian penuh; sabat bagi TUHAN (YHWH), setelah 6 tahun bekerja keras. Terima kasih penuh syukur patut kita sampaikan kepada Yesus, karena dengan kehadiran-Nya dosa kita dapat diampuni setiap hari; perbudakan terhadap cara-cara lama dapat dihilangkan setiap waktu melalui Roh-Nya. Kita semua dapat bersukacita selagi kita mendengar kata-kata ini.

Sebelum episode di Nazaret ini, Yesus telah diurapi dengan Roh Kudus pada waktu dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, lalu dicobai di padang gurun (Luk 3:21-22; 4:1). Melalui baptisan, kita ikut ambil bagian dalam pengurapan ini. Seperti Yesus, kita pun telah diperlengkapi dengan apa saja yang diperlukan untuk memberitakan “pembebasan kepada orang-orang tawanan” dan kebaikan Allah kepada orang-orang di sekeliling kita. Roh Kudus yang ada dalam diri kita ingin agar kita syering Injil dengan orang-orang lain, dengan penuh kepercayaan bahwa Dia akan menolong kita.

Allah ingin agar anak-anak-Nya membuka hati mereka bagi “wong cilik”, orang-orang yang tersingkirkan dalam masyarakat, mereka yang merasa tertekan oleh kecemasan dan berbagai kesulitan hidup, mereka yang masih terbelenggu oleh dosa. Selagi Roh Kudus berseru dalam diri kita, “Abba! Bapa!” (Rm 8:15) dan memberikan kepada kita kata-kata yang cocok untuk diucapkan pada saat yang cocok, maka kita mampu untuk membawa kebaikan Allah kepada mereka yang membutuhkan.

DOA: Bapa surgawi, Allah yang Mahakasih, kami ingin menerima kebaikan-Mu, ya Tuhanku. Engkau telah membebaskan kami dari perbudakan dosa dan telah membuka mata kami terhadap hikmat-kebijaksaan yang kami peroleh karena mengikuti jalan-jalan-Mu. Oleh Roh Kudus-Mu, berdayakanlah kami agar dapat menuntun orang-orang lain kepada-Mu, sehingga dengan demikian Kabar Baik Yesus Kristus dapat diterima di dalam hati semua umat-Mu. Bentuklah kami masing-masing agar semakin serupa dengan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan