(Bacaan Kitab Suci
Misa Kudus, TRI HARI PASKAH: MALAM PASKAH – Sabtu, 30 Maret 2013)
Atau tidak tahukah
kamu bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya? Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia
melalui baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Sebab jika kita
telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan
menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu
bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang
telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan
Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu
bahwa sesudah bangkit dari antara orang mati, Kristus tidak mati lagi: Maut
tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab Ia mati, yakni mati terhadap dosa, satu
kali untuk selama-lamanya; namun ia hidup, yakni hidup bagi Allah. Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: Bahwa kamu telah mati terhadap dosa, tetapi kamu
hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (Rm 6:3-11)
Umat Kristiani
percaya bahwa antara saat kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, Yesus berada
bersama orang-orang benar yang hidup dan mati sebelum pintu gerbang surga
dibuka oleh kemenangan-Nya yang penuh dengan kemuliaan. Orang-orang benar ini
telah merindukan kedatangan sang Mesias pada masa mereka hidup di dunia, dan
sekarang mereka merindukan saat di mana mereka dapat memasuki kerajaan surgawi.
Tanpa sengsara Yesus, kematian dan kebangkitan-Nya, mereka tidak mempunyai
pengharapan untuk masuk menghadap hadirat Allah di surga. Jadi, kita dapat
membayangkan kegembiraan yang mereka alami ketika menyadari bahwa janji
keselamatan yang diberikan kepada mereka dahulu kala, akan dipenuhi dalam diri
Yesus Kristus.
Kita harus memahami
pentingnya kematian dan kebangkitan Yesus bagi diri kita sendiri juga, karena
tanpa pemahaman itu kita pun tidak mempunyai pengharapan untuk masuk ke dalam
surga. Yesus tidak hanya wafat untuk menebus dosa-dosa kita, melainkan juga Dia
mati terhadap dosa. Kemenangan-Nya atas maut memisahkan diri-Nya secara lengkap
dan total dari dosa. Dosa tidak lagi memiliki kuasa untuk menggoda atau
menyakiti diri-Nya. Kita ikut ambil bagian dalam kematian Yesus untuk dosa-dosa
kita, demikian pula kita ambil bagian dalam kematian-Nya terhadap dosa. “Kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia melalui baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm 6:4).
Ini adalah kebenaran mulia; artinya bahwa kita sekarang tidak lagi menjadi
budak-budak dosa …… “tidak menghambakan diri lagi kepada dosa” (Rm 6:6). Dosa
tidak lagi dapat menguasai diri kita. Kepada kita telah diberikan hidup baru
dalam Kristus (Rm 6:8).
Manfaat-manfaat
dari karunia/anugerah hidup baru menciptakan suatu kewajiban di pihak kita:
“Bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? …… Sebab siapa yang telah
mati, ia telah bebas dari dosa” (Rm 6:2,7). Sebagai orang-orang yang telah
dibebaskan dari kuasa dosa, kita dapat tetap mati terhadap dosa secara
permanen. Jika melalui keteledoran atau ketidakpercayaan, kita membiarkan dosa
mendirikan kembali “tempat berpijak”-nya dalam kehidupan kita, maka ingatlah
bahwa kita tetap mempunyai kesempatan – bahkan hari ini – untuk kembali kepada
Tuhan dan menyatakan kembali kepercayaan kita pada kebenaran bahwa kita telah
mati terhadap dosa dalam Yesus Kristus. Kita telah menerima kuat-kuasa yang
sama, dengan kuat-kuasa mana Yesus mengalahkan kuasa neraka dan menaklukkan
kerajaan kegelapan.
DOA: Tuhan Yesus,
terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu untuk kuat-kuasa yang
Kauanugerahkan kepada kami. Kami pun dengan penuh pengharapan siap untuk ikut
ambil bagian secara lebih penuh lagi dalam kebangkitan-Mu. Amin.
Sdr. F.X. Indrapradja,
OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan