Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Isnin, Mei 21, 2012

PERPISAHAN PAULUS DENGAN PARA PENATUA DI EFESUS


( Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan VII Paskah, Selasa 22 Mei 2012 )

Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka, “Kamu tahu, bagaimana aku hidup senantiasa di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: Dengan segala kerendahan hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguh pun demikian aku tidak pernal lalai melakukan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di depan umum maupun dalam perkumpulan di rumah-rumah; aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus. Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asalkan aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk bersaksi tentang Injil anugerah Allah. Sekarang aku tahu bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu bahwa aku bersih dari darah siapa pun juga. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. (Kis 20:17-27)

Mazmur Tanggapan: Mzm 68:10-11,20-21; Bacaan Injil: Yoh 17:1-11a

Dalam pesan perpisahannya dengan para penatua di Efesus, Paulus menunjukkan tiga karakteristik atau ciri pribadi yang dibutuhkan oleh setiap orang Kristiani terbaptis untuk ikut ambil bagian dalam karya Allah memperbaharui muka bumi. Pertama, Paulus adalah seorang yang memiliki keberanian. Ia berkata: “Sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku bahwa penjara dan sengsara menunggu aku” (Kis 20:22-23). Paulus sangat menyadari bahaya apa saja yang menantikan dirinya di Yerusalem, dan ia memang merasa sedikit takut juga bilamana dia memikirkan hal itu. Namun Paulus mengkonfrontir rasa takutnya dan terus bergerak maju dalam iman.

Kedua, Paulus itu fokus. Katanya, “Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asalkan aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk bersaksi tentang Injil anugerah Allah” (Kis 20:24). Winston Churchill pernah mengatakan, “Seorang fanatik adalah orang yang tidak dapat mengubah pikirannya dan tidak akan mengubah subyeknya.” Berdasarkan definisi ini, Paulus seorang fanatik dalam arti sesungguh-sungguhnya dan pantas ditiru. Dia mengetahui panggilan Allah bagi hidupnya, dan ia ingin memenuhi panggilan Allah dengan setia. Dapatkah anda membayangkan apa yang kiranya yang terjadi apabila Paulus kehilangan fokus? Begitu banyak orang tidak akan merangkul Kabar Baik Yesus Kristus yang diwartakannya!

Akhirnya, Paulus tidak ragu-ragu untuk mewartakan Injil. Dia berkata: “Aku tidak pernal lalai melakukan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di depan umum maupun dalam perkumpulan di rumah-rumah” (Kis 20:20). Paulus mengetahui bahwa dalam Kristus, setiap orang dapat menemukan hidup baru dan suatu relasi dengan Allah yang dipulihkan. Ia juga mengetahui bahwa tidak seorang pun akan mendengar tentang Yesus apabila tidak ada orang yang mau memproklamasikan nama-Nya. Kepada jemaat di Roma, Paulus menulis begini: “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!’ Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, ‘Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?’ Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm 10:10:14-17).

Sudah lebih dari 30 dasawarsa, para pemimpin gereja menyerukan perlunya “Evangelisasi Baru”. Siapa yang akan menjawab panggilan agung ini? Allah tidak membutuhkan orang-orang yang sangat berbakat atau mereka yang memiliki gelar-gelar akademis hebat-hebat. Allah membutuhkan orang-orang yang sungguh mengasihi Yesus! Allah membutuhkan orang-orang yang memiliki keberanian untuk menghadapi rasa takut mereka, mereka yang fokus pada Yesus, dan orang-orang yang tidak malu berbicara tentang Injil Yesus Kristus dan menjadi saksi-saksi-Nya. Allah membutuhkan kita (anda dan saya), Saudari dan Saudaraku!

DOA: Tuhan Yesus, penuhilah diriku dengan semangat penuh gairah seperti telah Kautanamkan ke dalam diri Santo Paulus. Buatlah rasa takutku menjadi tenang dan penuhilah diriku dengan keberanian sejati. Tolonglah aku agar tetap fokus atas kebutuhan-kebutuhan spiritual orang-orang di sekitarku – teristimewa mereka yang dekat padaku. Tuhan Yesus, berikanlah juga kepadaku rahmat untuk berbagi Injil-Mu kepada setiap orang yang kujumpai. Tuhan Yesus, aku sungguh mengasihi-Mu. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan