( Bacaan Injil Misa Kudus,
Hari Biasa Pekan VI Paskah, Jumat 18-5-12 )
Keluarga Fransiskan: Peringatan/Pesta S. Feliks dari Cantalice,
Biarawan Kapusin
Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu
akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang
perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya,
ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang
manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi
dukacita, tetapi aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan
tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari kamu. Pada
hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. (Yoh 16:20-23a)
Bacaan Pertama: Kis 18:9-18;
Mazmur Tanggapan: Mzm 47:2-7
Sementara Yesus sudah semakin
dekat dengan saat kematian-Nya, Dia masih terus mempersiapkan para murid-Nya
agar dapat menghadapi saat perpisahan dengan-Nya dan untuk mensyeringkan
pengharapan besar yang tersimpan dalam hati-Nya. Sebagaimana seorang perempuan
yang menanggung rasa sakit demi melahirkan bayinya ke tengah dunia, Yesus pun
mengetahui bahwa penderitaan sengsara-Nya dan kematian-Nya akan membawa
kehidupan baru ke tengah dunia. Ketika seorang perempuan memandang anak yang
baru dilahirkannya, maka rasa sakit karena melahirkan itu pun menjadi tidak
signifikan. Hati sang ibu dipenuhi dengan ketakjuban ketika memandangi bayi
yang baru dilahirkannya itu. Hal serupa – namun tak sama tentunya – terjadi
dengan Yesus. Yesus menyadari bahwa salib-Nya akan membawa karunia kehidupan
baru yang penuh keajaiban, maka dengan cintakasih-Nya dan antisipasi-Nya yang
besarlah Ia bergerak maju untuk wafat di kayu salib.
Para murid sungguh menanggung
rasa sedih luarbiasa yang disertai dengan kebingungan selagi mereka menyaksikan
Yesus ditangkap, diadili dalam pengadilan “dagelan”, dijatuhi hukuman mati dan
mati di kayu salib di bukit Kalvari. Namun Yesus telah berjanji kepada mereka:
“Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu
lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas
kegembiraanmu itu dari kamu” (Yoh 16:22). Yesus berjanji kepada para murid-Nya
bahwa Ia akan bertemu dengan mereka lagi; dan para murid akan bergembira karena
mereka akan mengenal pandangan penuh kasih dari Yesus kepada mereka. Mereka
akan mengenal dan mengalami damai-sejahtera dan aman bilamana terus berada di
bawah pandangan penuh siaga dari Yesus, tidak pernah dilupakan atau dibuang.
Pengetahuan seperti ini sungguh membawa sukacita besar kepada para murid.
Yesus sangat mengetahui
berbagai pergumulan dan pencobaan yang kita alami dan hadapi. Dia mengetahui
rasa takut yang sudah cukup lama merasuki diri kita, kekhawatiran yang sudah
sekian lama menindih kita, namun juga segala pengharapan dan impian yang selama
ini kita simpan sendiri dalam hati. Tidak ada yang luput dari pandangan Yesus.
Ia berjanji kepada para murid-Nya bahwa Ia akan bertemu dengan mereka lagi,
demikian pula mata-Nya yang memancarkan kasih akan terus memperhatikan kita.
Selagi Dia berdiri di hadapan Bapa untuk melakukan syafaat bagi kita, Dia mampu
untuk memenuhi diri kita dengan sukacita akan kehadiran-Nya, membalikkan rasa
sedih kita menjadi sukacita karena kita mengenal bela-rasa dan kekuatan-Nya.
Yesus senantiasa siap untuk
memberikan hikmat-Nya yang kita memang perlukan untuk menghadapi situasi apa
saja. Yang harus kita lakukan adalah dengan rendah hati memanjatkan permohonan
kita dan mentaati perintah-perintah-Nya. Kuat-kuasa-Nya yang mahadahsyat dapat
membuat keajaiban-keajaiban dalam hati kita yang jauh lebih besar daripada yang
kita pernah bayangkan!
DOA: Datanglah, ya Roh Kudus,
berikanlah kepada kami mata-iman agar dapat melihat karya Bapa dan Putera dalam
kehidupan kami. Lahirkanlah dalam diri kami suatu pengalaman lebih mendalam
akan kasih-Mu dan kemauan yang lebih besar untuk dibentuk lke dalam keserupaan
dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami. Kami bersukacita dalam hidup baru
yang telah Kau berikan kepada kami. Amin.
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan