Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Selasa, Jun 19, 2012

ALLAH ELIA ADALAH ALLAH KITA JUGA

( Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XI – Rabu, 20 Juni 2012 )
Menjelang saatnya TUHAN (YHWH) hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.
Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab YHWH menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: “Demi YHWH yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungan Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di atas tanah yang kering. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia: “Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan. Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan. Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: “Di manakah YHWH, Allah Elia?” Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa. Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: “Roh Elia telah hinggap pada Elisa.” Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah. Mereka berkata: “Coba lihat! Di antara hamba-hambamu ini ada lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas. Biarlah mereka itu pergi mencari tuanmu, jangan-jangan ia diangkat oleh Roh YHWH dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung atau ke dalam salah satu lembah.” Elisa menjawab: “Janganlah suruh pergi!” (2Raj 2:1,6-14)

Mazmur Tanggapan: Mzm 31:20-21,24; Bacaan Injil Mat 6:1-6,16-18

“Di manakah YHWH, Allah Elia?” (2Raj 2:14).

Seorang nabi yang membagi/membelah air sungai dan kemudian diangkat ke surga dengan kereta berapi yang ditarik oleh kuda berapi. Sungguh sebuah kisah yang hebat dan menakjubkan. Sayangnya hal-hal seperti tidak terjadi lagi pada zaman kita. Apabila ini reaksi anda, maka perlulah anda berpikir lagi. Allah Elia adalah Allah kita juga. Ia tetap memanggil orang-orang untuk hidup dan berbicara secara profetis, sehingga suara-Nya dapat didengar dan dikenali. Ibu Teresa dari Kalkuta dan Paus Yohanes Paulus II adalah dua orang nabi zaman modern yang kata-kata dan tindakan-tindakannya akan hidup terus dan mempunyai efek dalam abad-abad mendatang.

Sebenarnya mukjizat-mukjizat masih terjadi sampai hari ini, walaupun tidak muncul dalam surat kabar atau media lainnya. Kehidupan Padre Pio penuh dengan mukjizat dan orang-orang biasa juga tidak jarang mengalami mukjizat-mukjizat juga. Sekitar 40 tahun lalu, seorang imam Yesuit yang sederhana di El Paso (negara bagian Texas, Amerika Serikat) yang berseberangan dengan Juarez di Meksiko (dipisah oleh sungai Rio Grande) di bawah bimbingan Roh Kudus bersama-sama beberapa orang awam dan seorang biarawati mendirikan sebuah komunitas untuk melayani orang-orang miskin, memberi makanan bagi mereka, mengunjungi penjara dsb. Seringkali terjadi mukjizat pada saat-saat mereka memberi makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Tempat persediaan gandum dan bahan-bahan lain selalu terisi sehingga dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan dan lapar. Ini adalah contoh konkret dari Allah Elia yang sedang bekerja!

Bahkan sekarang pun Allah Elia ingin bekerja dalam kehidupan kita (anda dan saya). Masalahnya sekarang, apakah kita sadar akan kehadiran-Nya dan panggilan-Nya? Melalui Roh Kudus-Nya, Ia ingin memperlengkapi kita menjadi Kristus bagi keluarga kita masing-masing, sahabat-sahabat, bagi kolega di tempat kerja dan bagi para tetangga kita. Seorang ibu dapat (memang tidak dilarang) menumpangkan tangan atas anaknya yang sedang sakit dan mohon agar Allah menyembuhkan penyakit anaknya itu. Seorang sahabat dapat mengucapkan kata-kata yang dapat mengubah hidup seseorang yang sedang mengalami stres berat, dapat menghibur seseorang yang sedang dilanda kesedihan, dapat menyemangati seseorang yang hampir putus-asa karena masalah keluarga yang pahit. Orang-orang yang menghadiri rapat, bahkan dalam rapat bisnis, juga dapat menerima hikmat Roh Kudus untuk berbicara dengan keyakinan moral.

Allah menginginkan kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Kerajaan-Nya karena Dia ingin memberikan kepada dunia banyak tanda kasih dan kerahiman-Nya. Sekarang, beranikah kita mengambil langkah iman.? Yang perlu kita lakukan adalah mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau meninggalkan kedosaan kita dan membuka hati kita bagi Roh-Nya. Allah Elia akan melakukan selebihnya.

DOA: Di manakah Engkau, Tuhan Allah Elia? Engkau ada di hatiku. Datanglah, Tuhan, dan buatlah mukjizat dan tanda-tanda heran lainnya dalam dan melalui diriku. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan