
Bacaan Pertama: Sir
48:1-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-7
Apabila anda
sungguh ingin menyentuh hati Allah dalam doa anda, dengarlah petunjuk yang
diberikan oleh Yesus: Yakinlah bahwa Bapamu sudah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu. Anda mengetahui bahwa bahkan seekor burung gereja tak akan jatuh ke
tanah tanpa perkenanan Allah, maka anda pun dapat merasa pasti bahwa Bapa
surgawi mengetahui apa yang anda butuhkan, bahkan sebelum anda memintanya.
Allah senang
apabila kita datang kepada-Nya dengan penuh keyakinan. Ingatlah kekaguman Yesus
atas iman seorang perwira Romawi yang datang kepada-Nya memohon kesembuhan bagi
hambanya: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku
jumpai pada seorang pun di antara orang Israel” (Mat 8:10; Luk 7:9). Yesus
sangat terkesan dengan perwira itu yang begitu mempercayai-Nya sehingga
mengatakan bahwa Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk membuat mukjizat
kesembuhan. Jadi, karena Allah senang sekali memenuhi kebutuhan kita dan Ia
telah merencanakan hal-hal yang baik bagi kita; Allah sungguh senang – amat
senang, apabila kita datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan bahwa Dia pasti
menolong kita.

Kita orang zaman
sekarang menggunakan segala peralatan elektronik canggih – paling sedikit
ponsel – untuk berhubungan dengan anggota-anggota keluarga kita sepanjang hari.
Akan tetapi, Allah memberikan Putera-Nya sendiri dan mengutus Roh Kudus
sehingga kita dapat berbicara kepada-Nya dengan lebih mudah daripada memakai
sebuah ponsel. Apabila kita mengenal Allah secara pribadi, sebagai Bapa dan
Sahabat, maka kita mulai merindukan kedatangan Kerajaan-Nya dan kehendak-Nya
terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita mencoba cara-cara
berdoa baru yang membuka pintu bagi suatu relasi dengan Dia. Marilah kita
dengan segala kejujuran dan penuh kepercayaan menghadap Allah sebagai
anak-anak-Nya dan sahabat-sahabat-Nya, dan mohon kepada-Nya agar dapat
mengenal-Nya secara lebih mendalam.
DOA: Bapa surgawi,
aku sungguh mengasihi Engkau. Aku ingin mengenal Engkau secara pribadi. Aku
tahu Engkau mengawasi aku dan memperhatikan diriku. Tunjukkanlah kepadaku
pikiran-pikiran dan hasrat-hasrat-Mu. Aku merindukan suatu kedekatan dengan-Mu,
ya Bapa, Tuhan Allahku. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan