Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Isnin, Jun 18, 2012

SAMA SEPERTI BAPAMU YANG DI SURGA SEMPURNA

( Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XI - Selasa, 19 Jun 2012 )

Kamu telah mendengar yang difirmankan, Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna.” (Mat 5:43-48)

Bacaan Pertama: 1Raj 21:17-29; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-6,11,16

Dapatkah anda membayangkan bahwa pada suatu hari kelak anda masuk juga ke dalam surga, dan orang pertama yang anda temui di sana adalah orang yang paling anda tidak sukai ketika hidup di dunia? Bayangkanlah dengan serius! Ternyata Allah mengasihi orang itu dan memanggil dia kepada kesempurnaan juga. Atau, bagaimanakah dengan tokoh-tokoh jahat yang anda telah jumpai dalam Kitab Suci – seperti Firaun, Izebel, atau Raja Herodes? Mereka pun tidak berada di luar ruang lingkup niat-niat penuh kasih dari Allah! Apa yang diinginkan Allah bagi anda adalah juga yang diinginkan-Nya bagi orang yang menyusahkan anda, demikian pula dengan tiran-tiran yang paling buruk dalam sejarah – agar mereka “sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna” (Mat 5:48).

Ada satu lagi kejutan: Musuh anda dapat membantu anda bergerak maju untuk mencapai tujuan kesempurnaan yang terasa tidak mungkin. Begini ceritanya. Perintah kita untuk menjadi sempurna mengemuka langsung setelah penjelasan Yesus tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang yang membenci kita: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga” (Mat 5:44-45). Dengan perkataan lain, apabila anda ingin menjadi sempurna, mulailah dengan mengasihi musuh-musuh anda.

Mungkin kita berpikir dan kemudian berkata seperti si penyanyi dangdut pria itu: “Terlalu!” Dilihat dari kacamata manusia memang “terlalu”, karena “mengasihi musuh-musuh kita” sungguh melampaui kekuatan manusiawi kita. Tidak mungkin menjadi kenyataan apabila Yesus tidak menderita dan wafat bagi kita. Dengan rahmat yang diperoleh-Nya lewat kematian dan kebangkitan-Nya, kita dapat mengikuti teladan cintakasih sempurna dan pengampunan yang diberikan Yesus dan mulai melaksanakan perintah-perintah-Nya.

Marilah kita bekerja sama dengan rahmat itu pada hari ini. Daripada kita memikirkan orang-orang yang bersalah kepada kita dan mulai mengumpat mereka dan berencana membalas dendam, jauh lebih benarlah apabila kita berdoa bagi mereka yang mendzolomi kita. Kita harus mengambil waktu untuk memikirkan apakah ada orang-orang lain juga yang harus kita kasihi secara lebih lagi. Mereka mungkin saja bukan “musuh” secara harfiah, melainkan orang-orang yang kita “tidak anggap”, “pandang rendah”, “pandang sebelah mata”, “lihat sebagai tidak pantas”.

Kita (anda dan saya) harus memulainya dengan orang-orang yang terdekat, yaitu yang tinggal dalam rumah dan teman-teman di tempat kerja kita. Kita harus memperhatikan apa saja yang muncul dalam pikiran kita segala kita membaca surat kabar, menonton televisi atau melihat sendiri seorang tuna wisma di tengah jalan yang ramai. Kita harus mohon pengampunan Allah bilamana kita menemukan kegagalan-kegagalan pribadi kita. Marilah kita membuka hati kita agar dapat menerima rahmat untuk suatu sikap yang lebih bermurah-hati. Apabila kita memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengasihi, maka kesempurnaan Tritunggal Mahakudus akan memancar dari dalam diri kita.

DOA: Bapa surgawi, aku berterima kasih penuh syukur karena Engkau menciptakanku karena kasih dan demi kasih. Pada hari ini aku menerima rahmat-Mu yang mentransformasikan hidup dan mengambil satu langkah lagi menuju kesempurnaan seturut rencana-Mu. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

1 ulasan:

  1. Wah makin berisi sudah blog OLOF Beluran ni. Tahniah teruskan sahutan tema Hari Komunikasi Sosial sedunia...http://komunikasisosial.blogspot.com/
    jangan lupa hadiri http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3817148200737&set=o.182145475156866&type=1&theater


    dospo

    BalasPadam