( Bacaan Pertama
Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa X – Selasa, 12 Juni 2012 )
Keluarga Fransiskan
Konventual dan Kapusin: Peringatan Beata Yolenta, Florida, dkk. Martir-martir
Revolusi Komunis Spanyol dan Polandia
“Kamu adalah garam
dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi
gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula
orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan, melainkan
di atas kaki pelita sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat 5:13-16).
Bacaan Pertama:
1Raj 17:7-16; Mazmur Tanggapan: Mzm 4:2-5,7-8
“Kamu adalah garam
bumi …… Kamu adalah terang dunia …… Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang
……” Dengan menggunakan gambaran “garam bumi” dan “terang dunia” ini, Yesus
mendorong para pengikut-Nya untuk memainkan peran sebagai pemimpin-pemimpin
dalam masyarakat. Dalam ilmu manajemen dan kepemimpinan, daya/kuasa untuk
mempengaruhi orang lain adalah hakikat kepemimpinan. Namun kepemimpinan tidak
terbatas pada posisi kekuasaan yang secara resmi dipegang seseorang, karena ada
juga pemimpin-pemimpin informal (di luar sistem) yang dapat menebarkan
pengaruhnya dalam masyarakat (misalnya para nabi Perjanjian Lama atau Yesus
dari Nazaret). Sebagai pemimpin, para pengikut/murid Yesus pada segala zaman
harus menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang lain, artinya mereka dapat
melihat kebaikan dalam tindak-tanduk kita.
Akan tetapi,
terlalu banyak dari kita yang mengabaikan perintah Yesus ini. “Biarlah orang
lain yang melakukannya … bukan urusanku!” “Aku tidak mempunyai talenta untuk
itu, juga nggak ada waktu!” Kita pun tidak enggan dan ragu untuk cepat
mengkritisi mereka yang sungguh menyediakan waktu mereka, seperti para pastor,
para guru agama/katekis, anggota dewan paroki, para prodiakon, anggota paduan
suara dlsb. gereja kita. Akan tetapi, bilamana kita diminta untuk
berpartisipasi, untuk menyumbangkan talenta kita, kita tiba-tiba menjadi
sungguh “miskin” karena tidak ada apa-apa yang dapat kita berikan!
Sesungguhnya setiap
dari kita mempunyai lebih banyak untuk diberikan daripada kita sendiri pernah
impikan atau menyadarinya. Betapa rendah atau tak bergunanya pun kita menilai
diri kita, betapa rendahnya pun para sahabat kita menilai kita, kita sebenarnya
menilai terlalu rendah potensial yang kita miliki sendiri. Sebenarnya Allah
telah telah memberikan kita energi yang lebih banyak dan keterampilan-keterampilan
yang lebih banyak daripada yang kita impikan sendiri. Dan Ia akan memberikan
rahmat-Nya, sekali kita melakukan apa yang harus kita lakukan, dan apa yang
kita sungguh dapat lakukan.
Ada pepatah lama:
“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan!” Ini memang suatu kebenaran yang sudah
ada sejak zaman kuno. Jadi, apabila kita sungguh ingin menanggapi
kebutuhan-kebutuhan Kristus dan Gereja-Nya, apabila kita sungguh ingin
mendengarkan panggilan Kristus kepada para pekerja dalam kebun anggur-Nya,
apabila kita sungguh ingin melakukan bagian kita dalam penyebaran Kabar Baik,
maka kita pun akan menemukan jalannya – bahkan banyak jalan. Sebagai
murid-murid Kristus, kita mempengaruhi orang-orang lain dengan sesuatu yang
memang baik demi keselamatan mereka, kita menjadi pemimpin-pemimpin!
DOA: Tuhan Yesus,
sebagai murid-murid-Mu Engkau tidak ragu sama sekali untuk menyebut kami “garam
bumi” dan “terang dunia”, dengan demikian mengingatkan tugas kami sebagai
“pemimpin-pemimpin” di tengah dunia, para duta-Mu yang akan membawa pengaruh
baik kepada dunia. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan