( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIX – Kamis, 25 Oktober 2012 )
“Aku datang untuk
melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku
harus dibaptis dengan suatu baptisan, dan betapa susah hati-Ku, sebelum hal itu
terlaksana! Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi?
Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai
sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga
melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan
anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya
perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya
perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.” (Luk 12:49-53)
Bacaan Pertama: Ef
3:14-21; Mazmur Tanggapan: Mzm 33:1-2,4-4,11-12,18-19
Sadar atau tidak
sadar, kita manusia adalah makhluk-makhluk yang terikat pada adat-kebiasaan.
Kita menyukai rutinitas yang sudah familiar dan seringkali mencari keamanan
dari hal-hal yang kita dapat kendalikan. Misalnya refren yang biasa kita dengar:
“Pokoknya, damai tentram!” Akan tetapi Yesus mengatakan: “Kamu menyangka bahwa
Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan
damai, melainkan pertentangan” (Luk 12:51). Kadang-kadang kata-kata Yesus
memang sulit untuk dipahami. Injil-Nya bukanlah sekadar suatu pesan damai dan
sukacita, melainkan pesan mengenai perpecahan dan perjuangan juga. Dia datang
ke tengah umat manusia untuk memisahkan kegelapan dari terang, namun
kecenderungan pribadi kita untuk berdosa menolak pemisahan sedemikian.
Sifat dari salib
Kristus-lah yang akan membuat kita mampu untuk memisahkan daging dan roh.
Semakin penuh kita menyerahkan diri kepada kerja Kristus membersihkan kita –
walaupun terasa sulit – semakin besar pula warisan yang kita terima daripada-Nya
pada akhir zaman. Dengan demikian, semakin besar pula sukacita dan damai
sejahtera kita dalam kehidupan ini.
Yesus Kristus, sang
Raja Damai, ingin agar kita memahami bahwa damai-sejahtera-Nya akan memenuhi
diri kita apabila kita memilih diri-Nya dan jalan-Nya, bukannya jalan-jalan
atau cara-cara dunia yang ujung-ujungnya berakibat negatif bagi keselamatan
jiwa kita. Kemuridan/pemuridan Kristiani mengandung biaya yang tidak sedikit,
karena dapat mengakibatkan perpecahan dalam keluarga. Akan tetapi, meski dalam
situasi yang paling sulit dan penuh pencobaan pun, Yesus memerintahkan kita –
seperti juga ketika Dia memberdayakan kita – untuk mengasihi musuh-musuh kita
dan mendoakan mereka yang menganiaya kita (Mat 5:44). Ini adalah pilihan yang
dapat kita buat di tengah-tengah konflik-konflik keluarga. Sebagai akibatnya,
berkat-berkat ilahi akan mengalir dengan deras ketika kita mengingat belas
kasih Allah atas diri kita masing-masing dan menempatkan iman kita dalam
kehadiran Roh-Nya di dalam diri kita.
Yesus mengutus Roh
Kudus – api cintakasih Allah – untuk memurnikan kita dan mencerahkan pikiran
kita bagi kebenaran-kebenaran Kerajaan-Nya. Sementara kita terus setia dalam
doa-doa harian kita dan pembacaan serta permenungan sabda Allah dalam Kitab
Suci, dan selagi kita dengan setia pula berpartisipasi dalam liturgi-liturgi
(terutama dalam perayaan Ekaristi) dan karya-karya pelayanan Gereja, maka Roh
Kudus-Nya akan senantiasa bersama kita: Dia membimbing, menuntun dan
memberdayakan kita dengan tak henti-hentinya. Roh Kudus ini akan memperkuat dan
membimbing kita melalui setiap konflik dan perjuangan kita. Yesus meyakinkan
kita: “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku
telah mengalahkan dunia.” (Yoh 16:33).
DOA: Yesus, Engkau
adalah Tuhan dan Juruselamatku. Tuhan, berikanlah kepadaku sebuah hati seperti
hati-Mu, yang senantiasa bersedia melakukan kehendak Bapa. Penuhilah pikiran
dan hatiku dengan kebenaran-Mu sehingga dengan demikian aku akan mengetahui
bilamana diriku dimurnikan oleh api cintakasih-Mu. Engkau memang pantas untuk
dikasihi, dipuji disembah dan dimuliakan, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan