( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXVII – Sabtu, 13 Oktober 2012 )
Keluarga Fransiskan
Kapusin: Peringatan B. Honoratus Kosminski, Biarawan
Ketika Yesus masih
berbicara tentang hal-hal itu, berserulah seorang perempuan dari antara orang
banyak dan berkata kepada-Nya, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau
dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Ia berkata, “Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk 11:27-28)
Bacaan Pertama: Gal
3:22-29; Mazmur Tanggapan: Mzm 105:2-7
Apa yang dikatakan
oleh Yesus kepada perempuan itu adalah gema dari apa yang telah dikatakan-Nya
kepada 70 murid-murid-Nya pada saat mereka kembali dari perjalanan misi mereka
(Luk 10:17-20).
Pada waktu itu para
murid memuji Dia dan diri mereka sendiri untuk kuasa nama Yesus atas roh-roh
jahat. Kemudian Yesus meluruskan kembali “euforia” mereka dengan mengajar
mereka: “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga” (Luk 10:20). Langsung
setelah mengatakan hal itu Yesus juga bersukacita dalam Roh Kudus dan memuji
Bapa-Nya di surga untuk apa yang dinyatakan-Nya kepada para murid-Nya.
Sekarang, ketika
perempuan dalam bacaan Injil hari ini memuji Yesus dan ibunda-Nya dengan
mendeklarasikannya sebagai “berbahagia” karena mengandung dan menyusui seorang
nabi besar, sekali lagi Yesus meluruskan kembali pujian itu kepada Allah: “Yang
berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”
(Luk 11:28). Yesus dapat membaca apa yang ada dalam pikiran perempuan itu,
sebagaimana Dia sebelumnya dapat membaca apa yang ada dalam pikiran para murid-Nya
yang baru kembali dari perjalanan misi mereka. Kepada para murid-Nya, Yesus
memperingatkan, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit” (Luk
10:18). Dengan perkataan lain, seolah-olah Yesus mengatakan: “Jangan mengambil
“kredit” seakan-akan kamu sendirilah yang melakukan pekerjaanmu. Itu adalah
pekerjaan Allah, oleh karena itu berikanlah pujianmu kepada-Nya.”
Kepada perempuan
dalam bacaan Injil hari ini Yesus memberikan nasihat serupa: “Apabila yang ibu
maksudkan adalah, ‘sayang sekali aku tidak dapat menjadi ibunda Mesias,’
ingatlah, ibu dapat berada dekat dengan Allah juga. Ibu dapat mendengar sabda
Allah dan memeliharanya juga. Itulah yang membuat ibu-Ku Maria, seorang
perempuan besar. Ibu-Ku Maria senantiasa membawa privilese-privilese dan
kehormatannya, demikian pula pencobaan-pencobaan yang dihadapinya,
kemiskinannya dan kesulitan-kesulitannya ke dalam pujian kepada Allah. Ibu
dapat melakukan hal yang sama, dan ibu akan diberkati, ibu akan berbahagia.
Yang paling berbahagia dan terberkati adalah mereka yang mendengarkan sabda
Allah, yaitu pesan-pesan-Nya, dan menanggapinya, mentaatinya, setia kepada
sabda-Nya sepanjang hidup mereka. Baik ibu-Ku maupun Aku sendiri tidak
mencari-cari pujian bagi diri kami sendiri. Hidup kami dimaksudkan untuk
menjadi pujian bagi Bapa surgawi, dan kami memuji Bapa dengan memegang
sabda-Nya, dengan melaksanakan rencana-Nya bagi kami.”
DOA: Tuhan Yesus,
terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu karena Engkau telah menunjukkan
arah tujuan hidupku. Berikanlah kepadaku terang agar mampu mendengarkan
sabda-Mu, sabda Allah, dan memeliharanya dengan setia. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan