Hari
ini, tanggal 16 Oktober, kita memperingati Santa Margareta Maria Alocoque,
seorang kudus yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan devosi kepada Hati
Kudus Yesus. Perhormatan kepada Hati Kudus Yesus, khususnya pada Jumat pertama
setiap bulan, bukanlah kebiasaan yang diwariskan oleh Gereja Perdana. Ibadat
ini dikehendaki Yesus sendiri melalui penampakan-Nya kepada seorang suster dari
kongregasi Visitasi yang bernama Margareta Maria ini. Margaret lahir di
Lhatecour, Perancis. Masa kanak-kanaknya penuh penderitaan karena ayahnya
meninggal dunia pada waktu Margaret masih bayi. Ibunya juga sakit-sakitan,
sehingga kehidupan rumahtangganya dicukupi dan diatur oleh bibi dan saudara
sepupu yang tidak menaruh kasih sayang kepadanya.
Pada tahun 1671, ketika berumur 24
tahun, Margareta bergabung dengan para suster Visitasi di biara Paray-le-Monial,
dekat Lyons, Perancis Selatan, setelah mengalami perang batin antara perasaan
berat meninggalkan ibunya yang sering sakit itu dan niat untuk mengabdi Tuhan
secara penuh. Namun dalam biara pun penderitaan Margaret tidak berkurang.
Banyak kegagalan dalam pelaksanaan tugas yang diberikan kepadanya. Seringkali
dia dimarahi meskipun tidak melakukan kesalahan, seakan tidak ada yang senang
melihat suster muda ini. Namun demikian Margareta menjalani semua itu dengan
penuh kesabaran dan tanpa mengeluh. Suster Margareta Maria mengucapkan kaul
kekal pada bulan November 1672. Antara Desember 1673 dan 1675, dia berjumpa
dengan Yesus lewat beberapa penampakan ilahi. Yesus meminta kepadanya untuk
menjadi rasul menganjurkan kebaktian kepada Hati Kudus Yesus. Menghadapi
kritik-kritik dari komunitasnya sendiri pada awalnya, suster Margareta Maria
maju terus dengan penuh ketekunan serta ketaatan kepada perintah Guru dan
Tuhannya. Dia dikanonisasikan oleh Paus Benedictus XV pada tahun 1920.
Setiap tahun, sekitar 400.000 peziarah
mengunjungi kota Paray-le-Monial. Tujuan mereka adalah sebuah kapel di mana
Santa Margaret Maria Alacoque mendapat penampakan-penampakan Yesus. Kapel itu
dibangun di tahun 1633 untuk kebutuhan doa para suster Visitasi. Ukuran
panjangnya hanya 23m x 8 m lebar. Suasana di dalam kapel khidmat. Di dinding
terlihat gambar besar. Kristus menyinarkan nyala api, seperti dikatakan dalam
Kitab Suci, Allah adalah “Sebab YHWH, Allahmu, adalah api yang menghanguskan”
(Ul 4:24). Di sekeliling Kristus digambarkan para kudus dari Kongregasi
Visitasi serta beberapa rasul Hati Yesus. Semuanya “memandang kepada Dia yang
telah ditikam.” Di sebelah kanan atas kita melihat Santa Perawan Maria,
pelindung kongregasi Visitasi, Sang Ibu yang telah mendalami hasrat serta penderitaan
Hati Yesus dengan sedalam-dalamnya. Di bawahnya ada Santo Paulus yang telah
berbicara begitu baik tentang kasih Kristus; kemudian Santo Fransiskus de Sales
dan Santa Yohana de Chantal, yang bersama-sama mendirikan Kongregrasi Visitasi.
Lalu ada juga gambar Pater Mateo Crawley-Boevey. Di sebelah kiri ada Santo
Yohanes Rasul sebagai saksi mata terpercaya yang telah melihat darah dan air
memancar keluar dari Hati Yesus. Berikutnya ada Santo Fransiskus dari Assisi
yang telah dipilih oleh suster Margareta Maria sebagai “pembimbing rohani”
walaupun berasal dari zaman yang berbeda; Santo Yohanes Eudes, yang telah
mempromosikan kebaktian kepada Hati Yesus dan Maria; Beato Claude La Colombière
(Yesuit) dan Charles de Foucauld (1858-1916), martir di Gurun Sahara, sebagai
wakil kebaktian modern kepada Hati Yesus yang lebih bersifat Ekaristis.
PENYERAHAN
PRIBADI KEPADA HATI KUDUS
Aku
……………… (nama) menyerahkan dan mempersembahkan diriku, hidup, karya, usaha,
serta penderitaan dan kegembiraanku kepada hati kudus Yesus. Sejak saat ini,
dengan segala kekuatanku serta bantuan-Mu, aku akan berusaha menghormati,
memuji, dan mencintai hati kudus Yesus. Dengan seluruh tenagaku, aku akan
berusaha menjadi milik-Nya. Aku akan menolak segala perbuatan yang tidak
berkenan di hati-Nya. aku memilih hati kudus Yesus sebagai devosi utama
penghormatanku, sebagai pelindung hidup dan jaminan keselamatanku, sebagai obat
untuk menyembuhkan kekurangan serta kegoyahan sikapku, untuk menyilih dosa-dosa
dari seluruh hidupku dan untuk memperoleh bantuan di saat ajalku.
Hati Yesus yang penuh kebajikan,
jadilah penyilih dosa-dosaku serta perisai terhadap murka Allah atas diriku.
Hati Yesus yang penuh cinta, seluruh harapanku kupasrahkan pada-Mu.
Lindungilah aku terhadap si jahat,
kuatkanlah kehendakku. Hancurkanlah segala sesuatu di dalam hatiku yang tidak
berkenan di hati-Mu dan apa saja yang melawan Dikau.
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan