Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Sabtu, Januari 21, 2012

KAMU AKAN KUJADIKAN PENJALA MANUSIA

( Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA III, 22-1-12 )

Hari Kelima Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya, “Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur


Bacaan Pertama: Yun 3:1-5,10; Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4-9; Bacaan Kedua: 1Kor 7:29-31Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, Ia melihat Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. (Mrk 1:14-20)

Hanya seorang nelayan yang telah berpengalamanlah yang mengetahui di mana dia harus menghentikan perahunya. Dia tahu di mana ikan-ikan cenderung berkumpul, dengan demikian dia dapat menebarkan jalanya ke lokasi yang benar, kalau mau memperoleh tangkapan yang sungguh banyak. Demikian pula dengan Yesus yang datang ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya:“Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk 1:14-15). Yesus menemukan orang-orang yang rindu untuk dibebaskan, tidak hanya dari cengkeraman penjajah Roma, melainkan juga dari jeratan dosa dan maut. Kepada Simon dan saudaranya, Andreas yang sedang menebarkan jala di danau, Yesus berkata: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mrk 1:17).

Yesus ingin mengajar kita semua untuk menginjili teman-teman dan para anggota keluarga kita sama efektifnya sebagaimana Dia menginjili para pengikut-Nya. Yesus berbicara mengenai Kerajaan Allah sebagai sebuah “tempat” yang diperintah oleh Allah yang mahakuasa, namun juga “seorang” Allah yang mempribadi. Lalu Yesus menindak-lanjuti kata-kata-Nya dengan karya belas-

kasihan dan membuat banyak mukjizat dan tanda-heran lainnya. Orang-orang yang lapar diberi makan, orang-orang sakit disembuhkan, para pendosa diyakinkan bahwa dosa mereka diampuni karena belas kasihan Allah, orang-orang yang memandang diri “benar” ditantang-Nya, dan kepada orang-orang yang sedang merasa cemas, galau, bingung, diberikan-Nya pengharapan. Sekarang Yesus ingin mengatakan kepada kita, bahwa kita semua adalah para anggota kerajaan-Nya yang sangat berharga, yang dipenuhi oleh Roh Kudus-Nya dengan kapasitas untuk menggerakkan hati dan pikiran orang-orang sebagaimana telah dilakukan-Nya dengan penuh kuat-kuasa.

Sekarang, percayakah Saudari/Saudara kepada janji Yesus, bahwa anda dan saya akan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya (Yoh 14:12)? Pada hari Minggu yang istimewa ini, marilah kita (anda dan saya) memeriksa apa yang terjadi selama pekan lalu. Apakah anda mendengar Allah berbicara kepada anda? Dalam situasi-situasi yang mana saja anda menerima kekuatan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan? Kapan anda sungguh berseru kepada-Nya mohon pertolongan, dan anda menerima hikmat-kebijaksanaan? Bilamana anda merasa bersalah karena kata-kata yang anda ucapkan, lakukan, atau pikirkan, dan mengalami pembersihan melalui pertobatan?

Masing-masing contoh di atas menunjukkan kuat-kuasa Allah yang aktif dalam kehidupan anda – suatu kuat-kuasa untuk memberi kesaksian tentang kasih-Nya dan kehadiran-Nya. Oleh karena itu, marilah kita semua membuka mata hati kita pada pekan ini bagi cara-cara atau jalan-jalan Allah memberikan kepada kita masing-masing hikmat-kebijaksanaan kapan harus berbicara, kapan harus diam, kapan untuk melakukan intervensi, kapan untuk mengundurkan diri, kapan untuk merangkul seorang pendosa dan kapan untuk memberikan waktu kepadanya untuk berpikir dan melakukan refleksi.

Percayalah Saudari-Saudariku, kita semua dapat menjadi pewarta Kabar Baik seperti Yesus sendiri, menunjukkan kepada orang-orang yang kita temui bagaimana kiranya kalau sudah mengalami transformasi oleh Allah Yang Mahakuasa sendiri.

DOA: Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku keyakinan untuk mensyeringkan dengan orang-orang lain kehidupan yang telah Kauberikan kepadaku. Bentuklah aku menjadi seorang pribadi yang mau dan mampu mengasihi dengan bela rasa dan hanya menggantungkan kepada kuat-kuasa-Mu semata. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan