( Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa III, Senin 23-1-12 )
Hari Keenam Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani
Ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata, “Ia kerasukan Beelzebul,” dan, “Dengan pemimpin setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Semua dosa dan hujat apa pun yang diucapkan anak-anak manusia akan diampuni. Tetapi siapa saja yang menghujat Roh Kudus tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa yang kekal.” Ia berkata demikian karena mereka mengatakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. (Mrk 3:22-30)
Bacaan Pertama: 2Sam 5:1-7,10; Mazmur Tanggapan: Mzm 89:20-22,25-26
Pada waktu kita (anda dan saya) dibaptis, sebenarnya diri kita direbut dari cengkeraman Iblis dan kita dibuat menjadi suatu “ciptaan baru” melalui darah Yesus. Iblis dapat saja merupakan “orang yang kuat” (Mrk 3:27), namun Yesus jauh lebih kuat lagi! Sekarang masalahnya adalah, apakah Saudari/Saudara sungguh percaya bahwa Yesus telah mengikat musuh kita yang bernama Iblis itu? Yang diminta oleh Yesus dari diri kita masing-masing adalah agar kita tetap hidup berkemenangan dengan memperkenankan Dia berkuasa atas diri kita. Karena Iblis senantiasa mencari peluang untuk masuk kembali ke dalam kehidupan kita maka kita mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi pikiran dan hati kita. Kita harus senantiasa mengingat apa yang ditulis oleh Santo Petrus: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, …… (lihat 1Ptr 5:8-9).
Apabila kita bangun tidur di pagi hari, baiklah kita menyediakan beberapa menit untuk mengkomit hati dan keadaan kita kepada Yesus. Kemudian, di siang hari kita juga menyediakan waktu untuk dapat bersama dengan Yesus. Berbicara dengan-Nya dan mendengarkan Dia. Walaupun waktu kita terasa sangat langka, kita dapat memohon Roh Kudus untuk menolong kita menemukan peluang sebanyak sepuluh menit saja hening di hadapan hadirat Allah. Semoga dengan demikian kita dapat disegarkan kembali dan dikuatkan. Barangkali selama hari itu kita dapat menemukan waktu untuk membaca Kitab Suci dan merenungkan sabda Allah di dalamnya, dan memperkenankan sabda-Nya meresapi hati kita.
Selagi kita memperkenankan Yesus memenuhi hati kita, maka Iblis pun tidak akan dapat menemukan jalan masuk atau kelemahan kita yang dapat dimanfaatkannya. Paling-paling Iblis menjadi berhadapan dengan Yesus – orang yang lebih kuat – yang terus-menerus berdiri menjaga diri kita.
Pada saat Yesus wafat di kayu salib, Ia mengalahkan Iblis secara lengkap. Jadi sebenarnya Iblis sekarang seperti seekor anjing yang dapat menyalak keras akan tetapi tidak dapat menggigit! Iblis tidak dapat “menggigit” kita, apabila kita bertumpu pada kemenangan Yesus Kristus dan melengkapi diri kita dengan segala peralatan/senjata yang telah diberikan-Nya kepada kita. Kita harus mengingat, bahwa Allah – dalam Kristus – telah mengaruniakan kepada kita “segala berkat rohani di dalam surga”, dan telah membuat kita “kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Ef 1:3,4).
Marilah kita menempatkan iman kita pada kuasa dan rahmat Allah! Berdirilah tegak selagi kita membangun pertahanan kita yang kuat! Perkenankanlah Yesus memerintah dan menguasai hati kita dengan lebih penuh lagi, dengan demikian Iblis pun akan pergi meninggalkan kita!
DOA: Tuhan Yesus, aku mengundang Engkau untuk mendirikan takhta-Mu di dalam hatiku. Tolonglah aku dalam membangun pertahanan yang kuat untuk melawan Iblis dan roh-roh jahatnya, dengan demikian aku dapat mengasihi dan menghormati Engkau, dan berkata “YA” sekali lagi pada janji-janji baptisku. Amin.
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan