( Bacaan Pertama
Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XVIII – Selasa, 7 Agustus, 2012 )
Keluarga Kapusin:
Peringatan B. Agatangelus dan Kasianus – Imam/martir
Firman yang datang
dari TUHAN (YHWH) kepada Yeremia, bunyinya: “Beginilah firman YHWH, Allah
Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam
suatu kitab.
Sungguh, beginilah
firman YHWH: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang
membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! Semua
kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku
telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena
kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. Mengapakah engkau berteriak karena
penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu
berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.
Beginilah firman
YHWH: Sesungguhnya, aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan
mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas
reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian
syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku
akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan
membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak
mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal
tetap di hadapan-Ku; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang
yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang
yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan
membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani
mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman YHWH. Maka
kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.” (Yer
30:1-2,12-15,18-22)
Mazmur Tanggapan:
Mzm 102:16-21,29,22-23; Bacaan Injil: Mat 14:22-36
Yeremia adalah
seorang nabi Allah yang hidupnya digambarkan dengan cukup mendetil dalam Kitab
Suci ketimbang nabi-nabi yang lain. Tidak ada seorang pun yang mau mendengar
kabar buruk! Dari pengalaman hidupnya sendiri Yeremia mengetahui tentang hal
ini. Dia menderita dan bahkan mengeluh tentang reaksi-reaksi orang-orang
terhadap kata-kata kenabiannya (lihat Yer 20:14-18). Pada pandangan pertama,
barangkali kebanyakan orang yang membaca Kitab Yeremia merasa seperti yang dirasakan
orang Yehuda ketika mereka mendengar kata-kata keras dari sang nabi.
Namun apabila kita
menelaahnya dengan lebih mendalam, kita akan melihat bahwa kata-kata nabi
Yeremia dipenuhi dengan pengharapan dan janji. YHWH membiarkan umat-Nya
mengalami penderitaan dalam pembuangan di negeri asing dan memperkenankan
Yerusalem diporak-porandakan, dengan demikian Ia dapat mentransformasikan
mereka dan memulihkan mereka – tidak hanya restorasi dalam arti kembali ke
tanah air mereka, melainkan juga restorasi dalam arti pemulihan kepada suatu
relasi yang benar dengan Allah mereka. Yeremia sangat mengetahui bahwa
janji-janji palsu para nabi palsu terkait perdamaian akan membuat orang-orang
tersesat dan rentan terhadap keputusasaan (Yer 23:9-17). Desepsi terbesar para
nabi palsu itu adalah mengklaim otoritas ilahi untuk harapan-harapan sempit
mereka sendiri.
Kita tidak boleh
luput melihat janji restorasi yang mengikuti teguran-teguran keras Allah kepada
umat-Nya karena ketidaktaatan mereka. Yeremia memberikan sebuah gambaran dari
efek-efek atas umat yang melanggar perjanjian mereka dengan Allah (Yer
30:12-15). Tetapi Allah begitu mengasihi umat-Nya sehingga Dia tidak akan
meninggalkan dan membuang mereka. Dia akan merestorasikan mereka kepada
diri-Nya dalam kondisi yang lebih baik ketimbang sebelumnya. Umat tidak
mendengarkan peringatan yang diserukan oleh para nabi sejati; sekarang Allah
akan melakukan sesuatu yang drastis sehingga umat akan mendengarkan-Nya dan
kembali kepada-Nya.
Apakah ini rencana
dari ‘seorang’ Allah yang pendendam? Sama sekali bukan, karena ini adalah kerja
dari ‘seorang’ Allah yang sangat mengasihi umat-Nya, yang mencoba untuk menarik
umat-Nya agar mendekat kepada-Nya dan membuat mereka tanggap terhadap sabda-Nya
agar mereka memperoleh hidup. Allah akan merestorasi umat-Nya (Yer 30:18-22),
restorasi yang dijanjikan-Nya akan dipenuhi dengan cara-cara yang jauh
melampaui apa yang mampu dibayangkan oleh umat. Akhirnya, restorasi itu
dipenuhi dalam Anak Daud sendiri, Yesus Kristus.
DOA: Bapa surgawi,
Engkau berjanji: “Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu” (Yer
30:22). Terima kasih penuh syukur kami sampaikan kepada-Mu, ya Allah kami,
untuk panggilan-Mu kepada kebenaran agar kami dapat sungguh menjadi umat-Mu.
Kami menyesali dan bertobat atas dosa-dosa kami dan sekarang mengklaim curahan
darah Putera-Mu Yesus agar mencuci-bersih kami dan merestorasi kami kepada
warisan sebagai anak-anak-Mu. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kami haturkan
kepada-Mu karena Engkau sama sekali tidak meninggalkan serta membuang kami dan
juga karya-karya-Mu yang penuh keajaiban dalam dan lewat Putera-Mu terkasih.
Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan