( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XV – Selasa, 17 Juli 2012 )
Lalu Yesus mulai
mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di sini Ia paling banyak
melakukan mukjizat-mukjizat-Nya, “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon
akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau
akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia
orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi
di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih
ringan daripada tanggunganmu.” (Mat 11:20-24)
Bacaan Pertama: Yes
7:1-9; Mazmur Tanggapan: Mzm 48:2-8
Kecaman Yesus
terhadap kota-kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum pasti keluar dari sebuah
hati yang menderita sakit-rindu …… rindu untuk melihat umat-Nya kembali kepada
Allah dan percaya kepada keselamatan yang telah dibawa-Nya dari Bapa surgawi.
Seruan Yesus ini mengingatkan kita pada ratapan Yesus sebelum memasuki kota
Yerusalem untuk terakhir kali sebelum wafat di kayu salib: “Yerusalem,
Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang
yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama
seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu
tidak mau” (Mat 23:37).
Kapernaum terletak
dalam teritori Naftali dan Zebulon, dan Kapernaum inilah tempat Yesus memulai
pelayanan-Nya di muka publik. Nabi Yesaya telah bernubuat tentang kedatangan
sang Mesias ke tempat-tempat ini: “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan
telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
terang telah bersinar. …… Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang
sampai selama-lamanya.” (Yes 9:1,5-6).
Nubuatan ini
menjadi sebuah realitas dalam diri Yesus, namun orang-orang di kota-kota yang
disebutkan di atas menolak untuk merangkul Yesus dan pesan kehidupan-Nya. Orang
mati dibangkitkan; orang lumpuh dibuat berjalan kembali; orang buta dicelikkan
matanya, dan pesan keselamatan diwartakan kepada mereka; namun telinga-telinga
mereka tetap tertutup dan hati mereka tetap keras. “Celakalah engkau Khorazim!
Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi
mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka
bertobat dan berkabung” (Mat 11:21). Hal penting yang tersirat dalam pesan
Yesus ini adalah: semakin besar pernyataan/perwahyuan yang diterima, semakin besar
pula akuntabilitas, sebuah prinsip yang kita dapat lihat di bagian-bagian lain
dalam Perjanjian Baru.
Kita ditantang
untuk melihat ke dalam hati kita sendiri dan bertanya: “Bagaimana aku
menanggapi harta-kekayaan besar yang telah diberikan kepadaku dalam Kristus?”
Kita pantas berdoa kepada Roh Kudus agar Ia menunjukkan kepada kita pentingnya
kehidupan kita dengan Yesus dan memperdalam hidup itu dalam diri kita. Marilah
kita mendoakan doa itu setiap hari agar dapat mengenal kasih Allah yang besar
bagi kita dan menghaturkan terima kasih penuh syukur kita atas keselamatan kita
yang telah dimenangkan oleh Kristus Yesus.
DOA: Bapa surgawi,
terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu karena Engkau telah mengutus
Putera-Mu, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan dunia. Semoga Roh Kudus-Mu
senantiasa mengingatkan kami tentang apa saja yang telah dilakukan oleh Yesus
bagi kami. Semoga kami selalu terbuka bagi sabda kebenaran-Nya. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan