( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XV – Kamis, 19 Juli 2012 )
“Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah gandar yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab gandar yang Kupasang
itu menyenangkan dan beban-Ku pun ringan.” (Mat 11:28-30)
Bacaan Pertama: Yes
26:7-9,12,16-19; Mazmur Tanggapan: Mzm 102:13-21
“Marilah kepada-Ku
……” (Mat 11:28). Walaupun ditolak oleh orang-orang kampung-Nya sendiri dan
beberapa tempat lainnya, seperti Khorazim, Betsaida dan Kapernaum (Mat
11:21-23), Yesus tetap menyampaikan undangan besar-Nya kepada semua orang dari
setiap bangsa dan generasi. Yesus menginginkan agar semua orang datang
kepada-Nya dan belajar dari diri-Nya bagaimana menghayati kehidupan di dunia.
Dia ingin memberikan kepada kita suatu visi yang akan memampukan kita mencintai
surga dan memusatkan perhatian kita pada surga itu, seperti halnya para
peziarah dalam suatu perjalanan ziarah.
Dalam perjalanan
ini kita seringkali menjadi letih-lesu dari segala pencobaan yang kita hadapi.
Lagipula hidup ini kelihatannya membuat kita berbeban berat. Kadang-kadang
perasaan ini disebabkan oleh pilihan-pilihan yang kita buat sendiri atau
langkah-langkah yang telah kita ambil sendiri, yang menjauhkan kita dari Allah.
Pada kesempatan lain, kita dihadapkan dengan sakit-penyakit dan
kesulitan-kesulitan yang kita sendiri tentunya tidak akan pilih. Apa pun
kasusnya, Yesus mengundang kita untuk dipasangkan kuk/gandar bersama Yesus dan
belajar dari sang Guru. Dengan demikian barulah kita akan menemukan kelegaan.
Sekali kita
mengambil langkah yang menentukan ini, maka kita akan mengenal dan mengalami
damai-sejahtera dari sang “Raja Damai” (Yes 9:5). Dipersatukan dengan Yesus,
kita akan siap untuk belajar dari Dia. Apabila beban-berat yang kita tanggung
itu disebabkan oleh dosa-dosa kita sendiri, Dia akan mengajar kita bagaimana
memilih jalan yang baru. Apabila beban-berat itu disebabkan oleh sesuatu yang
berada di luar kontrol atau kekuasaan kita, maka Dia akan memberikan kepada
kita pengharapan akan suatu realitas di mana tidak akan ada lagi tangis dan
kesedihan. Sebagaimana Yesus menyerahkan hidup-Nya dan kehendak-Nya kepada Bapa
surgawi dan dipersatukan dengan diri-Nya, maka kita yang telah dipasangkan kuk/gandar
bersama Yesus akan mengenal dan mengalami kesatuan dan damai-sejahtera yang
datang dari hal tersebut.
Bilamana kita
mengambil untuk menyerahkan segala cara/jalan kita dan belajar dari Yesus, maka
walaupun kita masih menanggung beban, kita akan disegarkan kembali karena kita
menerima kehidupan. Kehidupan yang kita terima seringkali mencakup kesembuhan
dan pelepasan/pembebasan yang merupakan sebuah tanda kepenuhan final
keselamatan. Memandang kehidupan kita dalam terang kasih Allah membangun hasrat
dalam diri kita untuk bersatu dengan-Nya. Kuk/gandar Yesus itu
ringan-menyenangkan …… karena Yesus memikul bebannya bersama kita.
DOA: Yesus,
Engkaulah Kyrios yang berdaulat atas segenap alam ciptaan (Flp 2:9-11), namun
demikian Engkau lemah lembut dan rendah hati. Engkau telah mengutus Roh-Mu
sendiri untuk berdiam dalam diriku, dan Engkau ingin menyatakan Bapa surgawi
kepadaku. Tuhan Yesus, lindungilah diriku dari kekacauan pikiranku sendiri yang
timbul karena aku – dalam kesombonganku – mencari jawaban-jawaban untuk
kehidupanku tanpa mengindahkan Engkau. Lindungilah aku, ya Tuhan, dari domain
pengaturan diri-sendiri. Sebaliknya, tempatkanlah diriku di bawah
pemerintahan-Mu, ke mana Engkau telah memberi isyarat kepadaku untuk datang.
Pasanglah kuk/gandar atas diriku, agar aku dapat memikulnya bersama-Mu. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan