Pada waktu itu
berkatalah bebeberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus, “Guru, kami
ingin melihat suatu tanda dari Engkau.” Tetapi jawab-Nya kepada mereka,
“Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada
mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus
tinggal di dalam perut ikan besar tiga hari tiga malam, demikian juga Anak
Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu
penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama orang-orang zaman Ini dan
menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar
pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada
waktu penghakiman, ratu dari Selatan akan bangkit bersama-sama orang-orang
zaman ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi
untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada
Salomo!” (Mat 12:38-42)
Bacaan Pertama: Mi
6:1-4,6-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 50:5-6,8-9,16-17,21,23
“Angkatan yang
jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan
diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus” (Mat 12:39).
Yesus mengucapkan
kata-kata ini pada waktu menanggapi permintaan beberapa orang ahli Taurat dan
orang Farisi agar Ia membuat mukjizat atau tanda-tanda heran lainnya. Di bagian
lain dari Injil Matius ini kita dapat membaca banyak mukjizat dibuat oleh
Yesus, mukjizat-mukjizat mana dimaksudkan untuk menyatakan bahwa Dia adalah
sungguh Mesias dari Allah (Mat 8:1-9:38). Semua karya ini mendorong orang untuk
melihat mukjizat-mukjizat Yesus sebagai tanda-tanda otoritas-surgawi yang
dimiliki-Nya. Mengapa sekarang Yesus menolak permintaan para ahli Taurat dan
orang Farisi untuk mempertunjukkan “kemahiran”-Nya sebagai seorang pembuat
mukjizat?
Suatu pengamatan
yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa Yesus, walau pun Ia bertindak dengan
berbagai cara, tetap saja tidak berubah dalam sikap-Nya terhadap orang-orang.
Dengan konsisten Yesus berupaya untuk memimpin orang-orang kepada Kerajaan
Bapa-Nya. Yesus mengetahui isi hati semua orang yang mendekati diri-Nya. Dengan
hikmat spiritual Ia mengucapkan kata-kata yang dapat menggerakkan hati
masing-masing orang untuk melihat dan percaya akan Kerajaan Allah. Apakah Ia
berbicara secara keras atau dengan lemah lembut, motif Yesus adalah cintakasih.
Karena
cintakasihlah permintaan dari beberapa orang ahli Taurat dan orang Farisi untuk
melihat tanda-tanda ajaib Yesus ditolak-Nya. Dengan cara ini Yesus membongkar
persoalan mereka yang sesungguhnya: Ketiadaan iman bukanlah disebabkan oleh
bukti yang belum konklusif, namun dikarenakan hati mereka yang keras-membatu
yang menolak mentah-mentah Yesus sebagai Dia yang diutus oleh Allah sendiri.
Mukjizat-mukjizat Tuhan Yesus dimaksudkan untuk mengangkat pandangan mata
orang-orang kepada Allah yang tanpa batas, namun para pemuka agama Yahudi ini
menolak untuk memindahkan fokus mereka. Hanya ada satu saja tanda lagi yang
akan diberikan-Nya – tanda nabi Yunus.
“Sebab seperti
Yunus tinggal di dalam perut ikan besar tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam” (Mat
12:40). Di sini Yesus membuat alusi kepada penderitaan sengsara, kematian,
pemakaman dan kebangkitan-Nya. Yesus sendirilah tanda yang akan diberikan! Pada
saat orang-orang melihat dan memahami bahwa Dia “yang ada di sini lebih
daripada Yunus” (Mat 12:41) – Putera Allah sendiri – maka hati mereka akan
belajar merangkul Yesus dan karya Allah; mereka akan mampu untuk “membuang”
hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Marilah kita memuji
Allah dengan penuh sukacita untuk mereka yang telah percaya kepada Yesus
Kristus dan telah menerima Kerajaan Allah ke dalam hati mereka masing-masing.
Walaupun demikian, Allah terus menantang kita untuk memahami kebenaran Yesus
secara lebih mendalam.
DOA: Bapa kami,
Engkaulah Allah yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. Curahkanlah rahmat-Mu
kepada kami agar kami dapat melihat kemuliaan Kristus dan hidup oleh iman
kepada-Nya. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan