( Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XIV - Jumaat, 13 Julai 2012 )
“Lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu
cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Tetapi waspadalah
terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis
agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan
digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian
bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka
menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang kamu
katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan
berkata-kata di dalam kamu.
Seorang saudara
akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap
orangtuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena
nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Apabila mereka menganiaya mereka kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota
yang lain; karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum kamu selesai
mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Mat 10:16-23)
Bacaan Pertama: Hos
14:2-10; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4,8-9,12-14,17
Yesus melanjutkan
pemberian instruksi-instruksi-Nya kepada para rasul/murid dalam rangka
mempersiapkan mereka untuk karya misioner di masa depan. Ia menceritakan kepada
para murid-Nya itu tentang pengejaran dan penganiayaan serta penderitaan yang
dapat/akan menimpa diri mereka selagi mereka mewartakan Injil kepada dunia.
Yesus juga mengintruksikan mereka perihal sikap yang harus mereka ambil
terhadap orang-orang yang melawan mereka. Pada saat yang sama, Yesus menjamin
lagi kepada mereka tentang kehadiran Roh Kudus untuk menolong mereka menghadapi
pencobaan-pencobaan dengan keberanian dan pengharapan (Mat 10:20). Perintah
Yesus diikuti dengan sebuah janji: “… orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat” (Mat 10:22).
Barangkali para
murid-Nya merasa sangat terkejut ketika Yesus menggambarkan perlawanan yang
akan mereka alami – tidak hanya di tangan para penguasa, melainkan juga dari
para anggota keluarga mereka sendiri. Setiap murid yang sejati akan ikut ambil
bagian dalam penderitaan Kristus dalam kehidupan ini agar supaya ikut serta
dalam sukacita keselamatan kekal. Santo Paulus mengalami penderitaan yang berat
dan menghadapi oposisi dalam perjalanan-perjalanan misionernya, namun dia
menulis: “Aku yakin bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Rm 8:18). Sikap sedemikian
hanya dapat dicapai apabila kita mengingat kebenaran bahwa Yesus Kristus telah
memberi amanat kepada kita dan berjanji untuk menguatkan kita pada saat kita
mengalami penderitaan. Pada malam sebelum sengsara dan wafat-Nya Dia bersabda:
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkan hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia” (Yoh 16:33).
Melalui Yesus,
Allah memberikan Roh Kudus kepada kita guna memampukan kita melaksanakan amanat
yang telah kita terima untuk mewartakan Injil kepada sebuah dunia yang sangat
membutuhkan kasih Kristus. Roh Kudus adalah buah pertama dari Kerajaan yang
akan datang, yang berbicara kepada kita dengan kata-kata Kristus sendiri. Santo
Augustinus mengatakan bahwa ketika kita menderita, maka Roh Kudus berbicara,
“Daging menderita dan Roh berbicara; ketika Roh berbicara, tidak hanya
kejahatan terkutuk melainkan juga kelemahan diperkuat” (Sermons, 276).
Kita mendengar
kata-kata Roh dalam doa-doa kita, dalam Kitab Suci, dan dalam Misa Kudus,
ketika kita mendengar sabda Allah. Pada akhir perjalanan misionernya, Yesus
berkata kepada Pilatus: “Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengar
suara-Ku” (Yoh 18:37). Di tengah-tengah kehidupan kita yang penuh kesibukan
ini, kita perlu menyediakan waktu untuk penuh perhatian pada Roh Kudus yang
dalam diri kita berbicara kepada kita. Hanya dengan demikian kita penuh
keyakinan bahwa walaupun kita sedang menghadapi situasi-situasi sulit, Roh
Kudus akan memberikan kepada kita kata-kata untuk diucapkan.
DOA: Yesus Kristus,
Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku. Tolonglah aku agar mau dan mampu mewartakan
Injil-Mu tanpa rasa takut, sebagai garam bumi dan terang dunia. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan