Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Selasa, April 16, 2013

KITA TIDAK PERNAH BOLEH MENYERAH


(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan III – Rabu, 17 April 2013)

Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
Mereka yang tersebar itu menjelajahi seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua memperhatikan dengan sepenuh hati apa yang diberitahukannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang disembuhkan. Karena itu, sangatlah besar sukacita dalam kota itu. (Kis 8:1b-8)

Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-7; Bacaan Injil: Yoh 6:35-40)

Bacaan hari ini menggambarkan masa/zaman di mana Gereja Kristus mengalami pengejaran dan penganiayaan disertai berbagai bentuk kekerasan pada usianya yang masih sangat muda. Para anggota Gereja yang saleh baru saja menguburkan martirnya yang pertama, Diakon Stefanus. Sekarang, muncullah seorang Farisi yang bernama Saulus dari Tarsus yang dengan semangat berapi-api bertekad untuk menghancurkan “sekte” keagamaan yang baru berkembang tersebut. Hal ini merupakan ancaman terhadap umat Kristiani di mana-mana.

Segalanya kelihatan gelap. Namun demikian, walaupun di tengah-tengah masa-masa sulit sedemikian, Gereja bertumbuh-kembang secara relatif cepat, dan tanpa menggunakan kekerasan tentunya. Pengejaran, penganiayaan dan kemartiran kelihatannya malah memperkokoh iman umat Kristiani perdana. Allah membuat mukjizat-mukjizat lewat umat-Nya. Kelihatannya tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan dunia untuk menghentikan pertumbuhan Gereja yang cepat itu.

Dalam artian tertentu, Gereja di Indonesia tercinta ini juga mengalami penganiayaan, walaupun masih jauh lebih ringan daripada yang pernah dialami umat di negara-negara lain, misalnya negara-negara Komunis. Namun demikian, kita terkadang memandang kehidupan kita dan melihat tidak ada apa-apa selain suatu horison yang gelap. Barangkali kita sedang menderita karena adanya skandal dalam paroki atau keuskupan kita. Kehilangan pekerjaan, penyakit yang serius dan mematikan, atau relasi yang patah – semua ini dan banyak lagi – dapat merampas pengharapan yang kita perlukan. Akan tetapi, seperti ditunjukkan oleh bacaan di atas, walau pun dalam saat-saat kegelapan, terang Kristus dapat tetap terang bercahaya dalam hati kita. Kita masih aman di tangan-tangan ‘seorang’ Allah Mahakuasa yang mengasihi kita dengan lemah lembut, kasih yang tak mengenal akhir.

Kita harus mengingat bahwa Allah senantiasa lebih besar secara tak terhingga ketimbang kejahatan sebesar apa pun yang mau ditimpakan kepada kita, umat-Nya dan …… anak-anak-Nya sendiri. Memang kita terkadang merasa “sunyi-sepi-sendiri” dan tertekan dalam kesendirian kita itu, namun kenyataannya adalah bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita atau Gereja-Nya. Kita merasa ditinggalkan apabila kita menaruh seluruh pengharapan kita pada manusia, apakah mereka dokter, imam, orangtua, atau bahkan pasangan hidup kita. Tidak ada seorang pun yang tidak rentan terhadap dosa atau kelemahan dalam berbagai bentuknya. Sebaliknya, Allah itu sempurna, dan Ia mengikat diri-Nya sendiri kepada kita dalam suatu ikatan-kasih yang bersifat kekal abadi.

Marilah kita mendorong satu sama lain untuk tetap mengarahkan pandangan kita ke surga pada hari ini. Bapa surgawi senantiasa ada bersama kita untuk melindungi dan membimbing kita. Marilah kita mendorong dan menguatkan satu sama lain untuk menaruh kepercayaan kepada janji-janji yang telah dibuat-Nya. Allah sepenuhnya dapat dipercaya. Dia bahkan akan menggunakan saat-saat kita mengalami pencobaan untuk membuktikan kekuatan-Nya dan membuat kokoh iman kita kepada-Nya. Oleh karena itu, kita tidak pernah boleh menyerah, karena Allah ada di pihak kita!

DOA: Tuhan Yesus, aku memberikan hatiku kepada-Mu dan meletakkan segala ketidakpercayaanku di dekat kaki-kaki-Mu. Engkau adalah Allahku, dan aku tidak akan merasa takut karena Engkau selalu ada bersamaku. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan