(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI SABTU DALAM OKTAF PASKAH – 6 April 2013)
Setelah Yesus
bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan
diri-Nya kepada Maria Magdalena. Yesus pernah mengusir tujuh setan dari dia.
Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang mengiringi Yesus
sebelumnya dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika
mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak
percaya.
Sesudah itu Ia
menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika
keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan
memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun
teman-teman itu tidak percaya.
Akhirnya Ia
menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia
mencela ketidakpercayaan dan kekerasan hati mereka, oleh karena mereka tidak
percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu
Ia berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk.” (Mrk 16:9-15)
Bacaan Pertama: Kis
4:13-21; Mazmur Tanggapan: Mzm 118:1,14-21
Selagi kita
mendekati akhir pekan pertama Paskah, kepada kita disuguhkan dengan sebuah
ringkasan dari penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit kepada para
murid-Nya. Kebanyakan ahli/pakar Kitab Suci berpandangan bacaan Injil hari ini
barangkali bukan merupakan Injil Markus yang “asli”, melainkan ditambahkan
belakangan agar Injil Markus ini tidak berakhir pada adegan para perempuan yang
lari meninggalkan kubur Yesus, dengan hati yang gentar dan takut (Mrk 16:8).
“Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Mrk 1:1) dimaksudkan untuk berlanjut
dengan realitas – bukan hanya pewartaan atau permakluman – dari
kebangkitan-Nya. Akan tetapi, walaupun merupakan sebuah “tambahan”, bacaan yang
kita hari ini diterima oleh Gereja sebagai bagian yang otentik dan vital dari
Kitab Suci yang diinspirasikan Roh Kudus.
Kita dapat belajar
banyak selagi kita membaca cerita-cerita singkat yang menyangkut
penampakan-penampakan Tuhan Yesus. Seperti juga Kitab Suci yang mencatat
penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit, Roh Kudus ingin membuat iman
kita akan Kristus yang telah bangkit menjadi hidup; dengan demikian
memperkenankan otoritas Yesus dan kemuliaan-Nya berakar lebih dalam lagi dalam
kehidupan kita. Dia adalah “Anak Allah”, sekarang bangkit, memerintah sebagai
Tuhan dan Raja. Roh Kudus ingin membuka mata kita agar dapat melihat Yesus,
seperti Yesus dahulu membuka mata para murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Ini
adalah karya berkesinambungan yang ingin dicapai-Nya dalam hati setiap orang
yang percaya.
Yesus ingin
melanjutkan penampakan diri-Nya kepada kita melalui sabda-Nya dalam Kitab Suci,
melalui sakramen-sakramen, dalam doa-doa harian kita, dalam karya pelayanan
kita bagi orang-orang lain, baik yang Kristiani maupun yang beriman lain. Yesus
ingin membuat KABAR BAIK terwujud dalam kata-kata yang kita ucapkan, dalam
tindakan kasih kita, dan kebebasan sejati yang ditunjukkan dalam kehidupan
kita.
Selagi pernyataan
Kristus semakin bertumbuh dalam diri kita, kita pun akan digerakkan untuk
membawa Injil-Nya ke tengah dunia dan memberitakan kabar baik kebangkitan
Yesus. Undangan Yesus untuk mensyeringkan Injil bukanlah sebuah perintah yang
bersifat otoritatif dan mendatangkan rasa takut. Itu akan menjadi hasrat kita
sendiri, yang timbul dalam hati kita yang semakin terbakar oleh perjumpaan kita
dengan Tuhan yang bangkit. Visi ini akan menggerakkan kita untuk berkeinginan
agar setiap orang mengenal Yesus, yang telah membebaskan diri kita dari cengkeraman
dosa dan membuat kita menjadi anak-anak tercinta dari Bapa surgawi.
DOA: Tuhan Yesus,
selama masa Paskah yang indah ini, bukalah mata kami lebih lebar lagi agar
dapat melihat kemuliaan kebangkitan-Mu. Kami ingin menyerahkan hidup kami
secara lebih penuh lagi kepada-Mu sehingga dengan demikian kehendak-Mu terjadi
di atas bumi seperti di dalam surga. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan