(Bacaan Injil Misa,
Peringatan S. Stanislaus, Uskup Martir – Kamis, 11 April 2013)
Siapa yang datang
dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada
bumi dan berkata-kata tentang hal-hal di bumi. Siapa yang datang dari surga
adalah di atas semuanya. Ia bersaksi tentang apa yang dilihat-Nya dan yang
didengar-Nya, tetapi tidak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa
yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku bahwa Allah adalah benar. Sebab
siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah
mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah
menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Siapa saja yang percaya kepada Anak, ia
beroleh hidup yang kekal, tetapi siapa saja yang tidak taat kepada Anak, ia
tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap tinggal di atasnya.” (Yoh
3:31-36)
Bacaan Pertama: Kis
5:27-33; Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-9,17-20
Injil Yohanes diisi
dengan pernyataan-pernyataan tentang perbedaan antara “atas” dan “bawah/bumi”
(Yoh 3:31; 8:23), antara “kegelapan” dan “terang” (Yoh 3:19; 8:12; 12:35,46),
antara “daging/jasmani” dan “roh” (Yoh 3:6;6:63). Seperti para orangtua yang
mengingatkan anak-anak mereka tentang bahaya riil kehidupan – dan
konsekuensi-konsekuensi dari pengambilan keputusan yang buruk – demikian pula
Allah, Bapa kita di surga, mengingatkan kita tentang realitas surga dan neraka.
Ada suatu perbedaan yang dapat dibeda-bedakan antara dua “jalan” ini, dan Allah
senantiasa memanggil kita untuk mengikuti jalan-Nya.
Bagaimana kita
dapat mengetahui apakah kita sedang mengikuti “jalan kehidupan” atau “jalan
kematian”? Jaminan apakah yang kita dapatkan bahwa kita kita sedang berada
dalam jalan yang benar? Sebelum segalanya yang lain, kita perlu menyandarkan
diri pada kasih Allah, Bapa kita di surga. Dia memberikan Roh-Nya tanpa ditahan-tahan
lagi, apabila kita meminta kepada-Nya (Yoh 3:34; Luk 11:13). Allah ingin agar
kita ada bersama diri-Nya; Dia menginginkan memenuhi diri kita dengan kasih-Nya
dan perlindungan-Nya. Melalui Kitab Suci, Dia telah memberikan kepada kita
perintah-perintah-Nya untuk menjaga kita tetap dalam jalan kehidupan; Dia tidak
akan membuang mereka yang mengandalkan diri kepada bimbingan-Nya.
Kita telah ditebus
oleh darah Yesus, dan dosa serta kesalahan kita telah dicuci-bersih dalam air
baptisan. Kita telah menerima Roh Kudus yang telah dijanjikan, yang dicurahkan
secara berlimpah. Kita adalah anak-anak Allah, dan Bapa ingin mengajar kita dan
melindungi kita. Selagi kita terus menerima kesaksian Yesus, kita akan mampu
untuk mengatakan, “Allah adalah benar!” (Yoh 3:33). Kita akan dipenuhi dengan
keyakinan akan kuasa Allah, dan dan penuh kemauan untuk mengikuti Yesus …… ke
mana saja Dia memimpin kita. Bahkan ketika sulit bagi kita untuk mentaati-Nya,
kita akan mengetahui bahwa Allah sungguh dapat dipercaya, dan kita akan mencari
kekuatan Roh agar tetap setia.
Pada masa Paskah
yang penuh sukacita ini, marilah kita memohon kepada Roh Kudus agar membuka
hati kita masing-masing lebih lebar lagi bagi kesaksian Yesus. Marilah kita
datang ke dalam terang kasih Allah dan mohon kerendahan-hati dan kekuatan yang
diperlukan untuk mengikuti “jalan kehidupan”. Kita melayani ‘seorang’ Allah
yang berbelas-kasih dan murah-hati. Dia tidak akan mengecewakan orang-orang
yang menaruh kepercayaan kepada-Nya.
DOA: Bapa surgawi,
kami mohon kepada-Mu pencurahan rahmat yang lebih besar lagi bagi seluruh
Gereja-Mu. Semoga setiap langkah yang kami buat akan membawa kami menjadi lebih
dekat kepada Kerajaan-Mu, di mana kami akan dipersatukan secara kekal dengan
Engkau melalui Putera-Mu, Yesus Kristus. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan