(Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan VII Paskah – Senin, 13 Mei 2013)
Peringatan
Fakultatif: SP Maria dari Fatima
Kata
murid-murid-Nya, “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau
tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu
dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya bahwa Engkau
datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang?
Lihat, saatnya akan datang, bahkan sudah datang, ketika kamu akan
diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku
seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya
itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam
dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia.” (Yoh 16:29-33)
Bacaan Pertama: Kis
19:1-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 68:2-7
Pada akhirnya,
setelah setelah bersama-sama Yesus untuk sekian lamanya, para rasul/murid
sampai kepada realitas, melalui karya Roh Kudus, bahwa sesungguhnya Yesus telah
datang dari Allah. Mereka menyadari bahwa Dia bukanlah sekadar seorang manusia
– bukan pula sekadar nabi yang telah lama dinanti-nantikan oleh umat (lihat Ul
18:15,18). Mereka seakan bangun dari tidur dan menyadari bahwa Yesus adalah
utusan langsung dari Allah sendiri (Yoh 16:30). Kesadaran dan kepercayaan ini
menolong para murid untuk mengikuti jejak Yesus secara lebih dekat lagi dan
juga menanggung sebagian dari kesulitan-kesulitan di masa mendatang. Walaupun
begitu, Yesus mengetahui bahwa pengetahuan, pengenalan dan kepercayaan mereka
tidak akan mencukupi untuk mencegah mereka meninggalkan diri-Nya.
Apa yang diperlukan
oleh para murid adalah pengetahuan, pengenalan dan kepercayaan lebih lanjut,
bahwa melalui pemuliaan Yesus di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya, Dia
sungguh akan mengalahkan dunia. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, Yesus
akan secara penuh menyatakan kasih Bapa, yaitu kasih yang mengalahkan segala
halangan dan kesulitan. Karena Yesus mengetahui bahwa “saat” pemuliaan-Nya
telah tiba, Dia juga mengetahui bahwa pada akhirnya Dia akan mengalahkan dunia
dan memberi damai-sejahtera kepada para murid-Nya – damai sejahtera yang sejati
– dan juga keberanian di tengah-tengah penderitaan mereka (Yoh 16:33).
Bagaimana Yesus
mengalahkan dunia? Yesus bukanlah sekadar manusia atau nabi. Yesus adalah
Putera Allah yang diutus oleh Bapa. Dia datang kepada kita dengan kuat-kuasa
dan otoritas, hikmat dan keamanan, dari Allah yang Mahakuasa. Melalui
pemuliaan-Nya – penderitaan sengsara, kematian pada kayu salib, kebangkitan dan
kenaikan-Nya ke surga – Yesus telah kembali kepada Bapa-Nya. Sangatlah penting
bagi kita untuk sungguh memahami siapa Yesus itu dan apa yang dimaksudkan
dengan percaya kepada-Nya.
Oleh karena itu,
marilah kita menerima damai-sejahtera dan kekuatan dari Yesus selagi kita
menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan. Sebagaimana halnya dengan para
murid Yesus yang awal, kita juga harus mengakui kebesaran Yesus. Pengakuan kita
tentang siapa Yesus itulah yang dapat memberikan kepada kita jaminan dan
keyakinan yang sama seperti diinginkan oleh Yesus dari para murid-Nya yang
awal. Yesus telah mengalahkan dunia! Iman-kepercayaan kita kepada-Nya juga
mengalahkan dunia (1Yoh 5:4-5). Melalui kuat-kuasa Roh Kudus, kita dapat
mengenal Yesus dan Bapa secara akrab. Dengan demikian, marilah kita berdoa agar
kita dapat bertumbuh dalam pengenalan dan kepercayaan kita akan Yesus dan apa
saja yang telah dilakukan-Nya bagi kita.
DOA: Tuhan Yesus,
kami percaya bahwa Engkau adalah Putera Allah yang telah mengalahkan dunia.
Engkau datang ke tengah-tengah dunia untuk menyelamatkan kami dan memberikan
hidup kekal kepada kami. Tuhan Yesus, berikanlah kepada kami damai-sejahtera-Mu
dan keberanian untuk menanggung segala pencobaan dan penderitaan yang datang
menerpa kami. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan