Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Rabu, November 07, 2012

DUA BUAH PERUMPAMAAN YESUS


( Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXI – Kamis, 8 November 2012 )
KFS: Peringatan Arwah Semua Anggota Tarekat

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, semuanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Lalu bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Lalu Ia menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab aku telah menemukan dombaku yang hilang itu. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu dirham, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab aku telah menemukan dirhamku yang hilang itu. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Luk 15:1-10)

Bacaan Pertama: Flp 3:3-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 105:2-7

Dua buah perumpamaan Yesus dalam bacaan Injil hari ini terdengar begitu familiar di telinga kita. Ya, ya, akhirnya si gembala menemukan kembali dombanya yang hilang dan perempuan itu pun menemukan kembali dirhamnya yang sempat hilang. Para malaikat dan orang kudus di surga pun bersukacita. Tentunya Allah sendiri juga bersukacita. Yesus, Tuhan segenap ciptaan juga penuh sukacita. Roh Kudus, Allah sendiri, juga bersukacita atas setiap pendosa yang bertobat, atas diri kita masing-masing.

Ada satu hal lagi. Dalam perumpamaan-perumpamaan ini Yesus menceritakan sesuatu yang luarbiasa tentang diri-Nya. Yesus sendirilah gembala dalam perumpamaan itu, yang pergi meninggalkan 99 ekor dombanya di padang gurun, hanya untuk mencari seekor domba yang hilang. Yesus juga adalah perempuan yang mencari dengan cermat ke sana ke mari di dalam rumahnya sekeping dirham miliknya yang hilang … sampai ditemukan kembali. Apa artinya? Yesus tidak hanya duduk-duduk di atas takhta-Nya di surga sambil mengetuk-ngetukkan jari-jarinya pada bagian lengan takhta-Nya sampai kita sadar dan kembali kepada-Nya. Dia terus berupaya memanggil kita kembali kepada-Nya. Dan apabila kita membutuhkan pertolongan, maka Yesus sendirilah yang datang bergegas menyelamatkan kita.

Yesus itu senantiasa bergairah terhadap kita semua. Kita tahu bahwa Dia sangat mengasihi kita masing-masing dan Ia mengambil semua dosa kita dan untuk itu harus menderita dan mengalami kematian pada kayu salib bagi kita. Jadi, haruskah kita mengandaikan bahwa setelah kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, Yesus menjadi kurang bergairah terhadap diri kita? Apakah kiranya mungkin, sekarang setelah Dia tidak lagi secara fisik ada di tengah-tengah kita, Yesus menjadi kurang intens dan kurang bergairah untuk bersekutu dengan kita? Tentu saja tidak!

Memang mudah bagi kita untuk berpikir bahwa kita “berdikari” sehingga dengan demikian kita dapat berjalan sendiri dan melakukan segala sesuatu sebaik-baiknya … sendiri pula. Kehidupan kita dapat memberi kesan biasa-biasa saja tanpa ada sesuatu yang istimewa, sehingga kita mengandaikan bahwa Allah sebenarnya tidak mengindahkan kita … tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan diri kita. Dalam hal ini kita harus tidak pernah melupakan janji yang dibuat oleh Yesus sebelum akhir hidup-Nya di dunia: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (Yoh 14:18).

Allah mengasihi kita dengan mendalam, dengan intens, dan Ia memperhatikan domba-domba-Nya yang hilang, bahkan domba-domba yang bersikeras tidak ingin bertobat. Allah juga ingin menemukan kembali setiap “uang dirham”-Nya yang hilang. Oleh karena itu marilah kita hidup dengan penuh pengharapan, bertekun dalam doa-doa kita – teristimewa bagi sesama kita yang hidup jauh dari jalan Tuhan.

DOA: Tuhan Yesus, aku percaya kepada janji-Mu bahwa Engkau tidak akan meninggalkan satu pun dari para saudari dan saudara yang sedang berada jauh dari jalan-Mu. Carilah mereka yang hilang, ya Tuhan, dan selamatkanlah mereka. Panggillah mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat lagi mengabaikan Engkau. Temukanlah mereka, ya Tuhan. dan kumpulkanlah mereka di dekat-Mu. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan