( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Rabu, 28 November 2012 )
Keluarga Fransiskan: Peringatan S. Yakobus dari Marka,
Imam
“Tetapi sebelum
semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke
rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada
raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi
kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya
kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan
memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau
dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di
antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan,
kamu akan memperoleh kehidupan.” (Luk 21:12-19)
Bacaan Pertama: Why
15:1-4; Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1-3,7-9
“Kalau kamu tetap
bertahan, kamu akan memperoleh kehidupan” (Luk 21:19).
Petikan bacaan
Injil di atas adalah sebuah nasihat Yesus yang amat baik bagi kita semua. Kita
semua kiranya telah mengalami situasi di mana kesabaran kita sungguh diuji.
Misalnya, ketika menyetir mobil di pagi hari menuju tempat kerja, kita
dipotong/disalib oleh seorang pengendara sepeda motor sehingga nyaris terjadi
tabrakan. Contoh lainnya adalah ketika tingkah laku salah seorang anggota
keluarga kita menyebabkan seluruh anggota keluarga terlambat menghadiri Misa
Kudus pada suatu Minggu pagi. Tanpa mereka sadari, begitu sering anak-anak
sungguh menguji kesabaran para orangtua mereka.
Satu area lagi yang
membuat kesabaran kita diuji adalah kelemahan-kelemahan dan kegagalan-kegagalan
kita sendiri. Kita kelihatan tidak pernah dapat mengatakan hal yang benar pada
saat yang tepat, dlsb. Lagi dan lagi kita membuat resolusi untuk bersikap lebih
baik dan santun terhadap seseorang, namun lagi dan lagi kita harus mengakui
kegagalan kita. Dosa-dosa yang sama, lagi dan lagi.
Satu tes yang cukup
berat atas kesabaran kita – tes yang tidak dapat kita kontrol – adalah
penyakit. Bagaimana kita menerima suatu pencobaan sedemikian dari Allah atau
tragedi-tragedi lainnya, kematian, berbagai kekecewaan? Kita telah bekerja
keras tanpa menghasilkan buah apa pun dari kerja kita. Kita menanam
benih-benih, namun curah hujan tidak memadai, bahkan dapat terlalu banyak. Kita
bekerja keras di perusahaan dan berharap akan memperoleh promosi jabatan, namun
karena sikon yang dihadapi perusahaan, kita harus di PHK. Semua ini adalah tes
sesungguhnya atas kesabaran kita. Hal itu tidak merupakan dosa, namun dapat
menyeret kita kepada kesalahan-kesalahan seperti kemarahan, kepahitan,
menggerutu terhadap Allah, dslb.
Kita juga harus
mengingat bahwa menjadi sabar berarti lebih daripada sekadar menanggung sesuatu
beban dan bersikap pasif tentang hal itu. Kesabaran adalah kasih (bdk. 1Kor
13:4), dan kasih menuntut tindakan. Hal ini berarti menyapa orang-orang lain
dengan “Selamat Pagi” atau “Aku sungguh senang berjumpa lagi dengan kamu” yang
keluar dari hati yang tulus, walaupun kita sedang merasa kecewa terhadap orang
yang kita sapa karena sesuatu hal.
Marilah kita
bayangkan betapa banyaknya konflik dalam sebuah keluarga dapat diselesaikan
apabila terdapat kesabaran penuh kasih. Betapa orang-orang di tempat kerja
dapat lebih merasa bahagia apabila mereka dapat bekerja bersama dengan sikap
sabar satu terhadap lainnya. Betapa lebih bersatu lagi keluarga-keluarga,
paroki-paroki dan komunitas-komunitas apabila terdapat keutamaan yang dinamakan
kesabaran itu. Tes selanjutnya atas kesabaran kita sudah di ambang pintu. Sudah
siapkah kita untuk menghadapinya?
DOA: Tuhan Yesus,
Engkau mengingatkan kami bahwa kami harus senantiasa sabar dan penuh ketekunan
dalam menghadapi berbagai pencobaan, di mana kesabaran kami diuji. Kami tidak
merasa khawatir, ya Tuhan, karena kami percaya bahwa hidup kami berada
sepenuhnya di tangan-tangan kasih-Mu. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan