( Bacaan Injil Misa
Kudus, PERINGATAN ARWAH SEMUA ARWAH ORANG BERIMAN – Rabu 2-11-12 )
Semua yang
diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu
supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang,
tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku,
yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
(Yoh 6:37-40)
Bacaan Pertama:
2Mak 12:43-46; Mazmur Tanggapan: Mzm 130:1-8; Bacaan Kedua: 1Kor 15:12-34
Hari ini adalah
salah satu dari hari-hari istimewa dimana kita memperoleh dua pencurahan rahmat
sekaligus. Secara tradisional, “Peringatan Arwah Semua Arwah Orang Beriman”
(Inggris: All Souls Day) ini dikhususkan untuk mendoakan bagi mereka yang
berada dalam “Api Pencucian” (Inggris: Purgatory). Menarik pelajaran dari Kitab
Suci dan Tradisi Suci, Gereja telah mengajarkan bahwa setiap orang yang
meninggal dunia dalam rahmat Allah namun belum secara sempurna dimurnikan akan
mengalami pemurnian final. Ini adalah orang-orang yang “akan diselamatkan,
tetapi seperti dari dalam api” (1Kor 3:15). Bacalah “Katekismus Gereja Katolik”
(KGK 1030-1032). Hal serupa dapat dilihat pada para tokoh Perjanjian Lama yang
“mohon dan minta, semoga dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang
telah meninggal dunia itu dihapus semuanya” (lihaat 2Mak 12:42). Ini adalah
pencurahan rahmat yang pertama! Hari ini adalah satu hari bagi kita untuk
mengenang dan berdoa syafaat bagi mereka yang berada di perbatasan surga (belum
masuk surga!).
Nah, sekarang apa
yang dimaksudkan dengan pencurahan rahmat yang kedua? Hari ini adalah juga satu
hari untuk merayakan keteguhan penyelamatan kita. Dalam pembaptisan kehidupan
lama kita dikuburkan dengan Kristus, dan kita telah bangkit bersama Dia ke
dalam suatu kehidupan yang sepenuhnya baru. Allah tidak menginginkan Yesus
kehilangan siapa saja: “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu
supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang,
tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh 6:39). Apakah hal ini berarti
bahwa karena kita telah dibaptis, kita dapat berdosa sesuai kehendak kita?
“Berdosa semau gue?”, ujar orang Batavia. Tentu saja tidak! Allah sampai hari
ini tidak pernah menarik sepuluh perintah-perintah-Nya. Akal sehat (Inggris:
Common sense) harusnya mengingatkan kita, seperti juga Kitab Suci (Mrk 1:4,15;
16:16), bahwa pembaptisan harus senantiasa diiringi dengan iman-kepercayaan dan
pertobatan.
Pada hari ini,
Allah ingin agar kasih-Nya menembus hati kita masing-masing agar kita tidak
pernah ingin lagi melukai diri-Nya atau orang-orang lain. Jika kita sudah
sampai memahami bahwa – seperti dalam “Perumpamaan tentang Anak Yang Hilang” –
kita pernah hilang dalam kedosaan, dan bahwa Yesus memberikan hidup-Nya sendiri
bagi kita, maka kita pun mulai ingin untuk mengikuti jejak-Nya. Kasih Yesus
bagi kita akan menggerakkan kita untuk membersihkan diri kita dari setiap noda
dosa yang masih melekat, setiap sikap yang menolak sabda-Nya dan jalan-Nya.
Pandangan kita terhadap diri kita sendiri dan juga terhadap dunia akan berubah,
dan kita pun akan menjadi semakin serupa dengan Yesus. Inilah yang terjadi
dengan para kudus yang mengikuti jejak-Nya. Pada hari kematian mereka, pintu
surga pun terbuka lebar-lebar bagi mereka …… tanpa harus “singgah” di “api
pencucian” terlebih dahulu. O, alangkah indahnya!
Seperti kepada para
kudus, Allah juga memanggil kita kepada kedewasaan, kematangan – di sini dan
sekarang juga – untuk menerima semua karunia/anugerah yang ingin Ia berikan
kepada kita. Melalui Roh Kudus-Nya, Allah ingin memberdayakan kita untuk
membangun Kerajaan-Nya dan menyebarkan Injil Yesus Kristus. Oleh rahmat-Nya
kita dapat mengubah dunia. Marilah kita menanggapi secara positif panggilan
Allah itu!
DOA: Yesus, Engkau
adalah roti yang turun dari surga untuk memberikan kehidupan kepada kami.
Berilah kami makan dan kuatkanlah kami, agar kami dapat mengasihi Engkau dan
pada akhirnya nanti kami disambut ke dalam keindahan dan keajaiban Kerajaan-Mu.
Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan