Keluarga Fransiskan: Pesta Semua Orang Kudus Tarekat
“Apabila kamu
melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya
sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan
diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab
itulah masa pembalasan ketika semua yang telah tertulis akan digenapi.
Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusukan bayi pada masa itu! Sebab
akan datang kesusahan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa
ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke
segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”
“Akan ada
tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi
bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang
akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa
bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu orang akan
melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan
kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah
kepalamu, sebab pembebasanmu sudah dekat.” (Luk 21:20-28)
Bacaan Pertama: Why
18:1-2,21-23; 19:1-3,9; Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2-5
Bacaan Injil pada hari ini terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama menceritakan kepada kita tentang pengepungan dan
kejatuhan kota Yerusalem pada tahun 70. Bagian kedua “meramalkan” kedatangan
Anak Manusia pada akhir zaman.
Santo Lukas menulis
Injilnya sekitar tahun 75. Penghancuran Yerusalem telah terjadi dan Lukas
menceritakannya seperti apa yang telah terjadi sesungguhnya. Akan tetapi,
kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya (Parousia) belum terjadi. Lukas
menggambarkan hal ini dengan menggunakan bahasa profetis/kenabian yang
mendalam. Dari bacaan ini juga jelas bahwa kedatangan Yesus untuk kedua kalinya
tidak akan terjadi dalam waktu yang dekat. Umat Kristiani diingatkan bahwa mereka
harus menanti, dan sementara mereka menanti mereka pun akan menderita karena
penganiayaan-penganiayaan dari pihak-pihak yang anti-Kristiani. Bagaimana pun
Yesus sendiri harus melalui Jalan Salib untuk mencapai kemuliaan-Nya. Tentu
saja para murid-Nya tidak boleh mengharapkan sesuatu yang lebih ringan.
Iman akan
kedatangan Yesus untuk kedua kalinya, iman akan kemenangan final pada akhir
zaman, memberikan dukungan kuat kepada umat Kristiani awal, walaupun kedatangan
kemenangan ini masih lama. Iman yang sama harus mendukung kita juga.
Pengharapan akan kemenangan final ini adalah alasan dasariah untuk menjalani
kehidupan Kristiani, untuk setia terhadap panggilan Yesus.
Yesus bersabda, “…
bangkitlah dan angkatlah kepalamu, sebab pembebasanmu sudah dekat” (Luk 21:28).
Kata Yunani yang digunakan di sini adalah apolytrosis, artinya suatu “pembelian
kembali”. Dalam kasih-Nya, Allah telah membeli kita kembali, umat-Nya.
Nubuatan ini juga
diperuntukkan bagi kita semua. Janji Yesus untuk datang kembali berlaku bagi
kita juga. Kita telah dibebaskan, ditebus, dibeli kembali. Pengampunan,
penyembuhan, keutuhan dan hidup baru dapat menjadi milik kita dalam
sakramen-sakramen kasih Allah yang menebus. Bukti dan tanda penebusan yang
final adalah kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaan.
Dengan demikian,
marilah kita bangkit dan mengangkat kepala kita. Kita adalah anak-anak Allah
yang telah ditebus. Allah telah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Yang
dituntut dari diri kita masing-masing sederhana saja: kita harus tetap setia
kepada-Nya!
DOA: Tuhan Yesus,
selagi kami menantikan kedatangan-Mu untuk kedua kalinya, kami memuji-muji
Engkau untuk pembebasan yang telah Engkau bawa kepada kami dalam
Sakramen-sakramen Gereja-Mu. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan