Pada hari ini,
tanggal 12 Desember, para saudari kita dari Kongregasi “Misionaris Claris dari
Sakramen Yang Mahakudus [MC]” (Sorores Missionariae Clarissae a SS Sacramento)
merayakan “HARI RAYA SP MARIA YANG TETAP PERAWAN, BUNDA ALLAH PENCIPTA SURGA
DAN BUMI GUADALUPE”, Pelindung Utama tarekat mereka.
Kongregasi MC ini didirikan di Guarnavaca, Mexico pada tahun 1945 oleh Madre
Maria Ines Teresa Arias Espinosa. Madre Maria ini adalah biarawati Mexico yang
selama 16 tahun menjalani hidup kontemplatif di biara Ave Maria dari Ordo Santa
Clara (OSC), Ordo II Santo Fransiskus dari Assisi.
Madre Maria sangat
mencintai hidup doa, korban dan penyerahan setia dan ingin tetap menjalani
hidup sedemikian sampai akhir hidupnya. Namun ternyata melalui dirinya Allah
menginginkan sebuah kongregasi suster-suster yang bersifat misioner. Ide ini
didukung oleh pemimpin biara dan sesama susternya. Pada tahun 1945 permohonan
pendirian kongregasi baru yang bersifat kontemplatif-aktif dikabulkan oleh Paus
Pius XII. Enam tahun kemudian jumlah anggotanya mencapai 92 orang.

Para Suster Misionaris
Claris mulai berkarya di Indonesia pada zaman Bung Karno, yaitu sejak tanggal
15 September 1960 dan dikenal sebagai Suster-suster Mexico. Kalau anda berminat
mengenal para suster MC lebih mendalam, hubungilah mereka di WISMA ST. MARIA
DARI GUADALUPE, Perumahan Duren Sawit Baru Blok A-10 No. 10, Jakarta Timur
13440. Telpon: (021) 8618071.
Bunda Maria dari
Guadalupe. Dalam bahasa aslinya, bahasa Aztec, kata ini berarti “dia yang
menginjak ular”. Pada tanggal 12 Desember 1531, seorang petani miskin Indian
yang bernama Juan Diego melapor kepada Bapak Uskup Agung bahwa dia telah
melihat Santa Perawan Maria di sebuah bukit yang terletak di luar kota. Bapak
Uskup Agung minta sebuah tanda, dan Juan Diego datang kembali dengan mantol
yang dipenuhi dengan bunga-bunga mawar yang indah yang telah diberikan
kepadanya oleh seorang tuan puteri yang misterius – suatu ketidakmungkinan pada
bulan Desember. Pada mantolnya ada sebuah gambar indah dari sang tuan puteri.
Perempuan (anak gadis) yang telah menampakkan diri kepada Juan Diego telah
menggambar dirinya, dan dia adalah Santa Maria. Sampai hari ini unsur-unsur
fisik dari gambar ini tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Ketiga hal ini
mengingatkan orang pada waktu Christopher Columbus dan orang-orangnya berlayar
menuju benua Amerika pada tahun 1492, yaitu dengan menggunakan tiga kapal
layar, yaitu NINA (gadis), PINTA (gambar) dan SANTA MARIA (Santa Maria).

Pesan dari gambar
ajaib dalam mantol Juan Diego adalah, bahwa Allah itu hidup dan memelihara
masing-masing dan setiap diri umat-Nya. Allah menggunakan sarana-sarana yang
luarbiasa untuk mencapai umat-Nya di benua Amerika. Tentunya Allah juga sangat
berhasrat untuk membebaskan kita semua dari belenggu dosa, menyembuhkan hati
kita yang patah, mendamaikan kita yang telah memisahkan diri dari-Nya. Dia
begitu berhasrat sehingga kadang-kadang bersedia bahkan untuk “melanggar” hukum
alam agar mendapatkan perhatian kita.

Cilandak, 12
Desember 2012
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan