( Bacaan Injil Misa
Kudus, Hari Biasa Pekan II Adven – Senin, 10 Desember 2012 )

Bacaan Pertama: Yes
35:1-10; Mazmur Tanggapan: Mzm 85:9-14
Ada sesuatu yang
menarik dalam bacaan Injil hari ini: Yesus pertama-tama mengampuni orang lumpuh
itu, kemudian sebagai bukti dari pengampunan-Nya, Dia menyembuhkan orang itu.
Apa yang digambarkan dalam bacaan Injil itu pun secara istimewa mempesona apabila
kita mempertimbangkan segala studi di bidang psikologi dan kedokteran yang
telah menunjukkan adanya kaitan antara tubuh dan pikiran, bagaimana orang-orang
yang merasa lebih terbeban oleh rasa bersalah dan frustrasi cenderung lebih
rentan terhadap sakit-penyakit. Banyak orang menilai hasil berbagai penelitian
ilmiah ini sebagai suatu terobosan, namun bagi umat Kristiani studi-studi ini
hanyalah merupakan konfirmasi dari sejarah yang sudah berlangsung selama 2000
tahun seperti telah ditunjukkan oleh bacaan Injil hari ini dan juga oleh
pengalaman-pengalaman kita sendiri.
Yesus memandang
dosa dan segala konsekuensi dosa dengan sangat serius. Ia merasa sedih atas
segala dosa kita, segala keterikatan kita pada hal-hal yang buruk – bahkan yang
kecil-kecil sekali pun – dan Dia rindu untuk membebaskan kita. Yesus juga
memandang secara serius setiap sakit-penyakit yang bersifat fisik. Ia rindu
untuk berada bersama kita dalam penderitaan dan untuk membebaskan kita dari
setiap beban yang tidak perlu. Yesus ingin membebaskan kita tidak hanya dari
dosa, melainkan juga dari segala konsekuensi dosa. Yang diminta Yesus dari diri
kita adalah bahwa kita memperkenankan Roh Kudus-Nya menunjukkan kepada kita di
mana kita perlu diampuni.

Sebagai ‘seorang’
ayah yang baik, Allah ingin melindungi kita. Ia mengutus Roh Kudus untuk
mengajar kita bahwa dalam Kristus kita dapat menemukan rahmat untuk
mengatasi/mengalahkan kejahatan dan dosa. Digerakkan oleh Roh Kudus, marilah
kita bertobat dari pemikiran-pemikiran jahat, kata-kata yang tidak baik atau
tindakan-tindakan buruk, termasuk juga “kelalaian untuk melakukan berbagai hal
yang diperintahkan Allah”, sehingga Yesus dapat menyembuhkan kita dan membuat
diri kita utuh.
DOA: Roh Kudus,
tolonglah aku agar dapat melihat motif-motif di belakang dosa-dosaku – apakah
itu kenikmatan badani, balas dendam, mementingkan diri sendiri dan lain-lain.
Bebaskanlah aku dari kendali dosa atas diriku. Sembuhkanlah aku dan buatlah aku
utuh dalam roh, jiwa dan pikiran serta tubuhku, sehingga dengan demikian diriku
dapat memancarkan kemuliaan Allah kepada orang-orang di sekelilingku. Amin.
Sdr. F.X.
Indrapradja, OFS
Tiada ulasan:
Catat Ulasan