Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Ahad, Disember 25, 2011

KAMU AKAN DIBENCI SEMUA ORANG OLEH KARENA NAMA-KU

( Bacaan Injil Misa Kudus, Pesta Santo Stefanus, Martir Pertama, Oktaf Natal. Sabtu 26-12-11 )
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (Mat 10:17-22)
Bacaan Pertama: Kis 6:8-10; 7:54-59; Mazmur Tanggapan: Mzm 31:3-4,6,8,16-17
Yang mana ada terlebih dahulu, ayam atau telurnya? Sebuah pertanyaan klasik yang sungguh sulit untuk dijawab, karena yang satu ada dan bertumbuh karena keberadaan yang lainnya. Demikian pula kiranya apa yang terjadi dengan ketekunan dan pengharapan dalam kehidupan kita. Kita bertekun, bahkan dalam menghadapi berbagai kesulitan dan pencobaan dalam kehidupan kita karena kita memiliki pengharapan. Namun pada saat yang sama, pengharapan kita itu dibuat menjadi semakin teguh oleh ketekunan kita.
Santo Stefanus, yang pestanya kita rayakan pada hari ini, adalah contoh apa artinya ketekunan dalam mengikuti jejak Kristus. Ia menghadapi oposisi dan penganiayaan (lihat Kis 7:54-59), seperti telah dikatakan (dinubuatkan) oleh Yesus kepada para murid-Nya: “… ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya. …… Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya …… Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku” (Mat 10:17,21,22). Stefanus, salah seorang dari tujuh orang diakon yang diangkat oleh para rasul (lihat Kis 6:1-7), adalah martir pertama dalam era Kekristenan. Ia tegak membela iman-kepercayaannya kepada Kristus sampai saat akhir hidupnya, karena ketekunannya – kemampuannya untuk berada di Jalan Tuhan. Ia mampu bertahan bukan karena kekuatan kemauaannya sendiri, melainkan karena pengharapannya akan janji-janji Allah yang tak tergoyahkan.
Bersama Yesus, menjadi serupa dengan-Nya, melaksanakan misi-Nya, menderita bersama-Nya agar dapat bangkit bersama Dia. Itulah sebabnya, mengapa Yesus memanggil kita masing-masing untuk bertekun …… bertahan! Akan tetapi hal itu hanya mungkin apabila kita menempatkan pengharapan kita pada kehidupan Roh Kudus dalam diri kita. Dan, hal itu hanya mungkin apabila kita memusatkan pandangan mata kita pada kemuliaan yang akan datang. Walaupun kita dapat mengalami penderitaan atau oposisi selagi kita mengikut Yesus, pada akhirnya kita akan ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal-Nya apabila kita bertekun dan tetap bersatu dengan-Nya. Ketika masih hidup di dunia sebagai Yesus dari Nazaret, Ia mendesak para murid-Nya untuk mempercayakan diri mereka pada pemeliharaan Allah yang penuh kasih: “Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat” (Mat 10:22). Janji ini juga sungguh benar bagi kita – para murid-Nya yang hidup pada abad ke-21 ini.
Sekarang , marilah kita menatap tahun baru yang sudah di depan mata ini dengan penuh keyakinan, bahwa jika dipenuhi oleh Roh Kudus kita akan mampu bertekun melalui segala pengharapan dan rasa sakit, kemenangan dan pencobaan yang menantikan kita di tahun depan.
DOA: Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Anugerahkanlah kepadaku keberanian untuk mengikuti jejak-Mu. Aku bertekad untuk senantiasa setia walaupun pada saat-saat jalan yang kutempuh dipenuhi banyak rintangan serta halangan, dan aku pun menjadi takut. Tanamkanlah pengharapan yang baru dalam diriku oleh Roh Kudus-Mu. ya Tuhan Yesus. Aku menaruh hidupku ke dalam tangan-tangan-Mu yang penuh kasih. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan