Halaman

"BAPA YANG KEKAL KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU, TUBUH DAN DARAH, JIWA DAN KE-AILAHAN PUTERA-MU YANG TERKASIH TUHAN KAMI YESUS KRISTUS, DEMI PENEBUSAN DOSA-DOSA KAMI DAN DOSA SELURUH DUNIA" - YESUS RAJA KERAHIMAN ILAHI, AKU PERCAYA KEPADA-MU

Rabu, Ogos 07, 2013

JAWABAN KITA TIDAK BOLEH BERUPA JAWABAN NETRAL

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Dominikus, Pendiri OP, Imam – Kamis, 8 Agustus 2013)
Keluarga OP: Hari Raya S. Dominikus, Pendiri Tarekat
Keluarga Besar Fransiskan: Pesta S. Bapa Dominikus

Setelah Yesus tiba di daerah Kaesarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, yang lain mengatakan; Elia dan yang lain lagi mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.

Sejak itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan mulai menegur Dia dengan keras, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tidak akan menimpa Engkau.” Lalu Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Mat 16:13-23)

Bacaan Pertama: Bil 20:1-13; Mazmur Tanggapan: Mzm 95:1-2,6-9

“Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (Mat 16:15). Mengapa Yesus ingin mengetahui apa yang dipikirkan para murid tentang diri-Nya? Kiranya Yesus ingin agar para murid-Nya menjadi sadar akan apa yang tersembunyi dalam pikiran dan hati mereka, kemudian mengucapkan dengan bibir mereka apa yang mereka yakini tersebut.

Yesus ingin agar kita menjadi sadar akan apa saja yang yang kita pikirkan dan yakini tentang diri-Nya. Dengan pertanyaan yang sederhana namun tajam ini, Yesus langsung merujuk kepada inti permasalahan. Seakan-akan Ia berkata: “Lupakan saja apa yang dikatakan orang-orang lain tentang diri-Ku. Aku ingin mendengar apa yang kamu katakan tentang diriku.”

Setiap hari kita menghadapi pertanyaan ini: Siapakah Yesus menurut kita (anda dan saya)? Apakah Dia seorang sahabat tempat kita curhat sehari-hari, tempat kita bersandar? Apakah Dia “seorang” Allah yang jauh di sana, yang mempunyai ekspektasi-ekspektasi begitu tinggi terhadap diri kita yang serasa tidak mungkin dapat kita penuhi? Apakah Dia. Apakah Dia sang Hakim Agung yang senantiasa mengamati kesalahan-kesalahan kita? Dst. dlsb.

Yang jelas, jawaban kita tidak boleh berupa “jawaban netral” karena pertanyaan tersebut datang dari hati Yesus sendiri. Dia yang membuka hati-Nya sendiri ingin agar orang yang berada dihadapan-Nya itu tidak menjawab dengan pikirannya saja. Pertanyaan yang datang dari hati Yesus seharusnya menggerakkan hati kita: Siapakah Aku bagimu? Apakah arti diri-Ku bagimu? Apakah kamu sungguh mengenal diri-Ku? Apakah kamu benar saksi-saksi-Ku? Apakah kamu mengasihi Aku?

Tanggapan pribadi kita itu memang penting, namun kita harus ingat bahwa keyakinan kita tidak datang hanya dari dalam diri kita sendiri, karena harus ditunjang oleh pernyataan dari Bapa yang ingin agar kita mengenal Putera-Nya (Mat 16:17). Pentinglah bagi iman kita dan relasi kita dengan Kristus untuk setiap hari membuat pengakuan sederhana seperti pengakuan Petrus: “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat 16:16). Atau kita juga dapat berseru seperti rasul Tomas: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28). Pernyataan-pernyataan iman sederhana seperti ini dapat membantu mengakarkan iman kita kepada Kristus, juga membawa kuat-kuasa dan kehadiran Allah guna menunjang diri kita dalam setiap situasi yang dihadapi.

DOA: Tuhan Yesus, Engkau adalah terang dunia, harapan bagi orang-orang yang tak berpengharapan, dan penghiburan bagi orang-orang yang sedang menderita kesepian. Bebaskanlah diriku dari pandangan-pandangan salah-keliru tentang Engkau dan lanjutkanlah pernyataan diri-Mu kepadaku. Yesus, seperti rasul Tomas, aku pun berseru kepada-Mu: “Ya Tuhan dan Allahku!” Amin.


Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan